Apa saja yang termasuk dalam teori kebenaran?

image

  • Teori Korespondensi
    Teori korespondensi menyatakan bahwa kebenaran adalah kesesuaian antara pikiran dan kenyataan teori. Adapun moto teori ini adalah “ truth is fidelity to objective reality ” (kebenaran setia/tunduk pada realitas objektif). Implikasi dari teori ini ialah hakikat pencarian kebenaran ilmiah, bermuara kepada usaha yang sungguh-sungguh untuk mencari relasi yang senantiasa konsisten. Teori ini erat hubungannya dengan kebenaran empirik (T4).

  • Teori Koherensi/konsistensi
    Teori ini berpendapat bahwa suatu kebenaran adalah apabila ada koherensi dari arti tidak kontradiktif pada saat bersamaan antara dua atau lebih logika. Kebenaran terjadi jika ada kesesuaian antara pernyataan saat ini dan pernyataan terdahulu. Sumber kebenaran menurut teori ini adalah logika (manusia) yang secara inheren memiliki koherensi. Teori koheren bermuara pada kebenaran logis (T3).

  • Teori Pragmatisme
    Teori ini berpandangan bahwa kebenaran diukur dari kegunaan ( utility ), dapat dikerjakan ( workability ), dan pengaruhnya memuaskan ( satisfactory consequences ). Kebenaran mengacu pada sejauh manakah sesuatu itu berfungsi dalam kehidupan manusia.

Bila menurut Ford kebenaran ilmiah berhubungan dengan asas korespondensi, menurut Keraf dan Mikael (2011) menyatakan bahwa kebenaran ilmiah mempunyai sekurang-kurangnya tiga sifat dasar, yaitu rasional logis, isi empiris, dan dapat diterapkan (pragmatis). Suriasumantri (2003) menyatakan bahwa kebenaran adalah pernyataan tidak ragu. Hanya ada dua asas yang digunakan untuk berpikir secara ilmiah (kebenaran ilmiah) yaitu teori koherensi dan korespondensi. Sementara pragmatisme digunakan untuk pengetahuan alam yang berguna untuk menafsirkan gejala-gejala alam.