Apa saja yang menarik di Kuningan Jakarta?

Kuningan, jakarta

Bagi orang Jakarta rasanya tidak mungkin tidak tahu tentang kawasang elit perkantoran Mega Kuningan. Kawasan ini pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dijadikan sebagai proyek segitiga emas Jakarta. Sayangnya, ada banyak kisah menarik yang tidak diketahui banyak orang tentang Kuningan masa lampau. Apa saja yang menarik di Kuningan Jakarta?

1. Kuburan Tua Pendiri Kuningan, Jakarta
Banyak orang tidak tahu, darimana asal usul penamaan Kuningan berasal. Bahkan warga Jakarta asli pun sedikit yang mengetahui bahwa di tempat yang kini dibangun gedung Telkomsel, maka di sisi sebelah kirinya terdapat sebuah makam tua. Mirisnya makam tua ini tidak terawat, padahal dari seorang yang dimakamkan disanalah nama Kuningan, berasal dan didirikan. Asal usul Kuningan berasal dari seorang Pangerang Cirebon bernama Adipati Awangga, yang juga dikenal dengan Sunan Kuning –penamaan kuning karena kulitnya memang kuning alias karena keturunan Tionghoa. Adipati Awangga adalah putra dari Sunan Gunung Jati yang beristrikan wanita Tionghoa, bernama Ong Tien Nioyang. Itulah sebabnya Adipati Awangga memiliki kulit berwarna kuning yang tidak lain diturunkan dari sang Ibu.

2. Kampung Islam Pertama dan Masjid Tertua di Jakarta
Markas komando Adipati Awangga saat penaklukan Sunda Kelapa akhirnya menjadi sebuah perkampungan yang awalnya merupakan sebuah rawa-rawa. Perkampungan itu sekaligus menjadi sebuah perkampungan Islam pertama di Jakarta. Bukan saja menjadi perkampungan Islam pertama di Jakarta saat itu. Wilayah Kuningan saat itu juga memiliki sebuah Masjid yang hingga kini tetap ada sekaligus menjadi Masjid pertama dan tertua di Jakarta. Masjid bernama Al-Mubarok ini menjadi sebuah prasasti yang tertinggal dari kenangan kejayaan Pangeran Kuningan. Masjid yang dibangun sejak tahun 1527 kini berdiri kokoh berdampingan dekat rumah Bung Karno, yaitu Wisma Yaso yang kini menjadi Museum Satria Mandala. Masjid Al-Mubarok atau lebih dikenal Masjid Tua Al-Mubarok pernah rubuh pada 1920an dan dibangun ulang dengan sisa pondasi yang ada dan sesuai dengan 65% bentuk awalnya.

3. Penggusuran Besar-besaran, Wisma Yaso dan Wafatnya Bung Karno
Pada masa Orde Baru, Kuningan, kembali menjadi sorotan seluruh khalayak Nusantara. Pada tahun 1969 terjadi sebuah penggusuran pertama pada saat rezim Orde Baru berdiri. Penggusuran ini adalah penggusuran besar-besaran yang terjadi pada sedekade itu. Penduduk-penduduk dipaksa pindah ke daerah lain, karena akan didirikan sebuah rumah di lahan itu. Yang di kemudian hari dibangunlah sebuah rumah yang dinyatakan didirikan untuk mantan istri Bung Karno, yaitu Ratna Sari Dewi atau Bu Dewi –Istri ke-5 Bung Karno yang berasal dari Jepang. Sayangnya, rumah itu justru menjadi penjara bagi Bung Karno di masa-masa sulitnya.

4. Kandang Sapi yang Menjadi Kawasan Segitiga Emas Jakarta
Sejarah panjang kuningan tidak sampai berhenti setelah Bung Karno wafat. Uniknya setelah wafatnya Bung Karno, kawasan Kuningan justru dikenal sebagai pemasok sapi kualitas wahid di Jakarta dan sekitarnya. Ikha Soewadji dan Jefri alias Bule yang mengikuti jejak perkampungan islam pertama di Jakarta yang diinisiasi oleh Ngopi Jakarta (NgoJak).

Sumber: