Apa saja yang harus dilakukan untuk mempertahankan mutu produk dalam manajemen produk?

9

Salah satu hal yang harus dilakukan dalam memanajemen produk yaitu mempertahankan mutu produk, karena produk yang memiliki mutu baik akan sangat digemari dan mempengaruhi kepuasan pengguna. Kepuasan pengguna tersebut berguna sebagai kunci agar produk sukses di pasar. Lalu menurut pendapat anda, apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan mutu produk dalam memanajemen produk?

Menanggapi pertanyaan tersebut, secara teknis langkah yang harus dilakukan untuk mempertahankan mutu suatu produk yaitu:

  1. Dokumentasi sistem mutu.
    Sistem mutu ini harus berdasarkan data riil yang terdiri dari manual, prosedur, instruksi kerja, format-format dan pencatatan pada lembaran mutu. Penulisan sistem mutu sebaiknya melibatkan semua pekerja agar dapat menghasilkan suatu produk yang bermutu baik dan tepat.

  2. Pengendalian rancangan mutu.
    Tujuan utama melakukan perancangan mutu ini yaitu untuk menciptakan suatu produk bermutu baik yang memenuhi kebutuhan pengguna secara penuh dan memuaskan pengguna. Rancangan mutu ini meliputi perencanaan, verifikasi, kaji ulang, perubahan, dan dokumentasi (terutama untuk produk yang mempunyai keunikan tertentu).

  3. Pengendalian Dokumen.
    Pelaksana dituntut untuk menyusun dan memelihara prosedur pengendalian semua dokumen dan data yang berkaitan dengan sistem mutu, Tujuannya untuk memastikan bahwa para pelaksana tugas sadar akan adanya dokumen-dokumen yang mengatur tugas mereka.

  4. Pengendalian Pembelian.
    Manajemen harus memastikan bahwa semua bahan baku yang diperoleh dari pemasok memenuhi persyaratan yang ditentukan.

  5. Pengendalian proses.
    Mencakup seluruh faktor yang berdampak terhadap proses seperti parameter proses, peralatan, bahan baku (mentah), personil, dan kondisi lingkungan proses.

  6. Inspeksi dan Pengujian.
    Inspeksi tertentu tidak dapat dihindari dalam sistem mutu pelaksanaan proses produksi produk.

  7. Inspeksi dan Status Pengujian.
    Status inspeksi produk setengah jadi dan produk jadi harus jelas untuk memenuhi tujuan utama sistem mutu, berikut beberapa status tersebut, yaitu:

    • Produk belum diperiksa
    • Produk sudah diperiksa dan diterima
    • Produk sudah diperiksa tetapi ditolak
  8. Pengendalian produk yang tidak sesuai.
    Produk yang tidak sesuai harus disingkirikan agar produk tetap terkendali. Sistem baku jaminan mutu mempersyaratkan pekerja mempunyai prosedur tertulis untuk mencegah terkirimnya produk-produk yang tidak sesuai dengan mutu yang ditetapkan.

  9. Tindakkan koreksi.
    Sistem jaminan mutu mempersyaratkan agar perusahaan mempunyai sistem institusional untuk memonitor kegiatan proses produksi, sehingga produk atau proses yang tidak sesuai bisa segera dilakukan tindakan koreksi.

  10. Penanganan, Penyimpanan, Pengemasan, dan Pengiriman.
    Dalam menjamin mutu dari semua produk tersebut haruslah tidak terpengaruh oleh penyimpanan yang kondisinya kurang baik, penanganan yang tidak tepat, pengemasan yang tidak memadai dan prosedur pengiriman yang salah.

  11. Catatan-catatan mutu.
    Catatan mutu harus memberikan bukti obyektif bahwa mutu produk yang disyaratkan telah dicapai dan berbagai unsur sistem mutu telah dilaksanakan dengan efektif.

  12. Audit mutu internal.
    Berguna untuk mengetahui apakah prosedur dan instruksi memenuhi persyaratan baku. Pekerja juga harus bisa mendemonstrasikan bahwa semua operasi dan kegiatan dilaksanakan sesuai prosedur tertulis dan semua tujuan sistem mutu telah dicapai.

Referensi:
Hoesin, Haslizen. (1994).“Petunjuk Praktikum Pengendalian Mutu.” Laboratorium Manajemen Produksi. Fakultas Manajemen Produksi dan Pemasaran. IKOPIN.
Hasdjosoedarmo. Soewarso, (2004). “Bacaan Terpilih Tentang Total Quality Managenent” (edisi revisi). Yogyakarya, Andi.
UPAYA MEMPERTAHANKAN MUTU PRODUK | Bukik Ranah Ilmu.