Apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatan ikan kerapu ?

Ikan Kerapu

Ikan Kerapu dapat mengalami gangguan, baik dari lingkungan maupun parasit. Interaksi yang tidak seimbang antara makhluk hidup (inang), lingkungan, dan parasite akan menimbulkan penyakit. Mencegah lebih baik daripada mengobati, oleh karena itu hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatan ikan kerapu ?

Penyakit non-infeksi

Penyakit non-infeksi merupakan penyakit tidak menular yang bukan disebabkan parasite. Beberapa hal yang dapat mengganggu kehidupan kerapu sebagai berikut:

  • Curah hujan

    Kehidupan ikan dapat dipengaruhi melalui perubahan suhu dan salinitas ekstrim yang disebabkan oleh curah hujan. Curah hujan yang terlalu tinggi bisa menyebabkan berlimpahnya air dan menurunkan salinitas sehingga ikan akan stress karena penurunan salinitas yang terlalu drastis. Untuk pemiliharaan di tambak, lapisan insang dapat tertutup oleh lumpur dari endapan sedimentasi. Curah hujan juga dapat menyebabkan naik-turunnya suhu mempengaruhi metabolism tubuh dan tingkat stress pada ikan.

  • Kelimpahan plankton

    Kelimpahan plankton di perairan terjadi karena jumlah organisme seperti diatom dan dinoflagellata (plankoton merah) melimpah. Pyrodinium bahamensis dari golongan dinoflagellata menghasilkan racun yang berwarna merah. Kelimpahan plankton bisa menyebabkan ikan kekurangan oksigen dan mengakibatkan ikan mati. Hal yang bisa dilakukan adalah mempersempit kontak antara plankton dengan ikan, yaitu memindahkan lokasi budi daya yang diserang kelimpahan plankton ke tempat yang lebih aman.

  • Parameter air

    Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air adalah salinitas, suhu, pH, dan oksigen terlarut. Apabila semua faktor ini tidak terkondisikan dengan baik bisa menimbulkan stress pada ikan. Penempatan KJA sebaiknya di lokasi yang kondisi airnya jernih dan terbebas dari upwelling (arus balik).

  • Kondisi pakan

    Pakan yang diberikan berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan dan kekebalan tubuh ikan dari berbagai penyakit. Pemberiannya harus tepat waktu dan tidak berlebihan. Namun, jika pakan yang diberikan sudah kadaluarsa, sebaliknya dapat menjadi racun, lalu menimbulkan penyakit pada ikan.

  • Pencemaran

    Semakin banyaknya industri di daerah pantai dapat menyebabkan pencemaran di wilayah tersebut sehingga memberi gangguan terhadap budi daya ikan, terutama yang menggunakan tambak. Air yang telah tercemar dapat membahayakan kehidupan ikan dan kesehatan manusia yang mengonsumsinya. Contohnya tumpahan minyak dari kapal tanker yang akan menimbulkan lapisan atas perairan tertutup oleh minyak sehingga mengganggu aktivitas metabolism makhluk hidup di perairan tersebut.

    Selain itu, pencemaran industri dan limbah rumah tangga dapat menyebabkan lingkungan budi daya menjadi tak baik. Hal itu mengganggu kesuburan serta proses reproduksi ikan. Selain itu, pembukaan tambak untuk kerapu di daerah rawan pencemaran juga rawan terhadap penyakit.

  • Keracunan

    Pemberian pakan yang sudah kadaluwarsa atau pemberian dosis obat pada ikan apabila sakit yang tidak sesuai atau tidak tepat dosis, dapat menyebabkan keracunan pada ikan. Sehingga bahan yang digunakan dan batas penggunaan harus diperhatikan.

  • Penanganan ikan

    Jika salah dalam penanganan, pengangkutan benih maupun induk kerapu juga dapat mengakibatkan penyakit. Apabila tidak tepat waktu serta tidak memadainya kondisi, jumlah, dan wadah pengangkut dapat menyebabkan ikan stress, yang merasa kurang nyaman akan berontak dan akhirnya menimbulkan luka. Untuk mengatasinya, sebaiknya ikan dibius terlebih dahulu sebelum didistribusikan. Jadi, ikan akan pingsan sementara waktu.

  • Gen

    Gen juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab penyakit. Kondisi ikan yang tidak sempurna sejak lahir, misalnya bentuk kepala yang abnormal atau tulang punggung bengkok merupakan penyakit bawaan. Pertumbuhan yang lambat juga menjadi cacat fisik bawaan. Oleh karena itu, pemilihan benih serta induk kerapu harus sehat dan bersertifikat. Dengan demikian, keturunan yang dihasilkan pun akan berkualitas.

Penyakit Infeksi

Penyakit infeksi disebut penyakit parasiter. Penyakit ini bisa disebabkan oleh protozoa, jamur (fungi), bakteri, dan virus. Semuanya bisa menginfeksi ikan serta menular.

  • Protozoa

    Protozoa yang biasanya menjadi penyebab penyakit antara lain Cryptocaryon irritans dan Brooklynella sp. Penyakit yang ditimbulkan oleh Cyrptocaryon sp. sering disebut dengan cryptokaryoniasis, sedangkan yang disebabkan oleh Brooklynella sp. disebut brooklynelliasis.

    Cryptocaryon sp. merupakan hewan bersel satu berukuran 40-300 mokron. Parasit ini menempel pada kulit, insang, dan sirip ikan khususnya di bagian epidermis bawah kulit. Permukaan tubuh parasite ditumbuhi bulu getar. Cyrptocaryoniasis mudah menular serta bisa mengakibatkan kematian massal dalam waktu singkat.

    Gejala ikan yang terserang protozoa ini adalah pembusukan pada sirip, sisik mudah lepas, ikan menjadi lesu, peningkatan produksi lender, mata buram, perdarahan kulit (haemorage), serta terdapat bintik putih pada insang dan kulit permukaan.

  • Parasit

    Berikut adalah beberapa parasite penyebab penyakit pada kerapu yang menempel di luar maupun di dalam tubuh ikan.

    • Flatworm (Platyhelmynthes)

      Jenis yang sering menyerang kerapu adalah Diplectenum sp. Ciri-ciri dari kerapu yang terserang parasit ini adalah warna tubuh pucat, nafsu makan berkurang, selalu berenang di permukaan, lendir berlebihan, suka menggosok-gosokkan tubuhnya di dinding, dan jika berenang tampak megap-megap dengan tutup insang terbuka. Parasit jenis ini menyerang organ dalam seperti usus, gonad (kantung telur), serta insang.

    • Krustasea (Nerocilla sp, Lepeophtheirus, dan Caligus)

      Gejala yang ditimbulkan dari serangan parasite ini antara lain selera makan ikan menurun, insang rusak dan berwarna cokelat, serta ikan cenderung mendekati saluran air masuk (inlet). Terjadinya serangan parasite diawali dengan menetasnya telur Nerocilla dan berkembang dalam perut ikan bagian bawah. Selanjutnya, telur akan keluar, menetas, dan berenang, lalu masuk ke dalam ikan lain.

      Parasite Nerocilla sp. memiliki bentuk pipih seperti kecoa dan sebagian besar hidup bebas memakan bangkai (scavenger). Parasit ini termasuk protrandus atau melalui fase jantan sewaktu muda. Ukurannya 3-8 mm, sedangkan yang dewasa berukuran 2-3 cm. parasit yang berukuran 1,4-2 cm dapat menghasilkan telur sebanyak 100-125 butir. Parasit ini biasa menyerang kerapu yang bobotnya >50 g. Penyakit yang disebabkan oleh Nerocilla disebut nerocilliasis serta sering menempel pada insang dan kulit dengan kerusakan yang serius.

      Parasite Caligus dan Leophtheirus ditemukan menyerang kulit dan insang. Ikan yang terserang parasit ini akan mengalami kerusakan di kedua organ tersebut. Insang menjadi pucat serta sisik kerapu akan terkelupas.

    • Skin monogenic trematodes

      Spesies yang termasuk skin monogenic trematodes adalah Benedenia sp. Skin monogenic trematodes disebut pula skin flukes. Parasit ini menyerang kulit hingga mengakibatkan borok atau nekrotik sehingga memudahkan penyakit sekunder menyerang ikan, baik bakteri atau jamur. Mata yang terserang akan menjadi putih keruh serta dapat menyebabkan kebutaan.

  • Jamur (fungsi)

    Ikan kerapu yang terserang karena jamur umumnya bersifat infeksi sekunder. Maksudnya, jamur baru akan menyerang jika ikan sedang terluka karena serangan parasite. Penyakit jamur terkadang sulit disembuhkan sehingga jangan dianggap remeh.

    Jamur yang sering menyerang kerapu adalah Saprolegnia sp. dan penyakitnya disebut saprolegniasis. Tanda-tanda umum kerapu yang terkena saprolegniasis adalah warna kulit menjadi putih keabu-abuan. Selain itu, jamur lain yang juga sering menyerang kerapu adalah Ichtyosporidium sp. dan penyakitnya disebut ichtyosporidosis yang mengakibatkan luka berlubang di kepala.

  • Bakteri

    Ikan yang terkena serangan bakteri bisa menimbulkan stress. Ukuran bakteri sekitar 0,3-0,5 mikron dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop.

    • Bakteri Vibrio

      Vibrio sp. adalah jenis bakteri yang sering menimbulkan kematian pada usaha pembesaran kerapu. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini disebut vibriosis. Sebagai patogen sekunder, bakteri ini mengakibatkan infeksi primer protozoa.

      Gejala yang timbul akibat serangan bakteri ini adalah nafsu makan hilang, warna tubuh gelap dengan posisi berenang terbalik, insang pecah dan akan menjadi luka dengan cairan nanah berwarna kuning kemerahan, serta perut berwarna kemerahan akibat pendarahan. Jika tubuh ikan dibedah, akan terlihat pembengkakan dan kerusakan pada jaringan hati, limpa, dan ginjal.

    • Bakteri Streptococcus

      Jenis bakteri ini dapat menimbulkan pendarahan pada mata. Penyakitnya dinamakan strepococcosis dan menimbulkan gejala seperti nafsu makan ikan menurun secara perlahan, saat berenang terlihat kelelahan dan tidak teratur, serta pendarahan pada mata.

Penyakit lainnya

Beberapa penyakit lain yang menyerang kerapu antara lain swim blader syndrome dan pop-eye. Swim blader syndrome atau lebih dikenal dengan “sindrom gelembung renang” menyerang kerapu dengan cara menghilangkan kontrol daya apungnya. Posisi berenang terbalik dengan perut menggelembung. Penyebab penyakit ini masih sulit untuk diketahui, tetapi sewaktu ikan sakit dengan ciri-ciri tersebut, ditemukan adanya bakteri Vibrio sp.

http://www.upacaya.com/hama-dan-penyakit-pada-kerapu/