Apa saja yang dapat membuat pencemaran udara?

Pencemaran udara

Pencemaran udara merupakan masalah lingkungan yang sangat menganggu kegiatan sehari-hari kita. yang tinggal di lapisan atmosfer bumi ini. Pencemaran udara terjadi karena masuknya polutan ke dalam atmosfer sehingga menurunkan kualitas dan fungsi udara. Polutan merupakan suatu zat atau bahan yang melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat sehingga berbahaya bagi lingkungan.

Berikut beberapa penyebab pencemaran udara yaitu:

1. Lalu lintas

Di era modern ini kendaraan merupakan kebutuhan yang penting untuk kegiatan sehari-hari kita. Jika dahulu banyak orang yang masih menggunakan transportasi umum untuk berpergian maka kini sebagian besar orang memilih untuk membeli kendaraan sendiri seperti mobil dan motor. Dari tahun ke tahun jumlah kendaraan di Indonesia pun semakin meningkat sehingga menimbulkan kemacetan di jalan raya seperti yang terjadi di Jakarta dan kota besar lainnya. Tidak hanya berdampak pada kemacetan namun kendaraan bermesin yang semakin banyak juga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan polusi udara. Kendaraan bermesin biasanya menggunakan bahan bakar diesel atau bensin untuk menghasilkan energi agar kendaraan dapat beroperasi.

Secara teori dalam minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar tersebut mengandung senyawa hidrokarbon yang kemudian dibakar menghasilkan senyawa karbondioksida dan air. Namun pada kenyataannya mesin tidak dapat membakar hidrokarbon hingga bersih sehingga kenalpot kendaraan mengeluarkan zat-zat berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara lebih parah. Hasil pembakaran tidak sempurna tersebut menghasilkan senyawa Carbon monoksida (CO) yang merupakan gas beracun, Nitrogen oksida dan senyawa organik volatil (VOC). Zat-zat tersebut merupakan penyebab pencemaran udara yang berbahaya sehingga udara menjadi berkabut coklat, biru atau hitam dan membentuk ozon. Ozon ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menganggu pernafasan yang serius dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai penyakit yang lebih akut.

2. Pembangkit listrik

Sebagian pembangkit listrik konvesional masih menggunakan bahan batu bara, gas dan minyak untuk menghasilkan energi listrik. Seperti pada kendaraan bermesin dalam prakteknya proses pembakaran pada pembangkit listrik terjadi secara tidak sempurna sehingga menghasilkan gas berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara. Gas berbahaya tersebut adalah Sulfur dioksida, Nitrogen oksida, Carbon dioksida dan partikulat. Senyawa – senyawa tersebut juga sangat berperan dalam terjadinya pemanasan global.

3. Letusan gunung berapi

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak gunung berapi sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi bencana alam letusan gunung berapi. Salah satunya adalah letusan gunung kelud yang terjadi pada tahun lalu. Letusan gunung kelud tersebut merupakan salah satu letusan gunung berapi yang memberikan dampak letusan gunung berapi menjadi pencemaran udara, banyak abu vulkanik yang bertaburan dimana-mana. Dalam abu vulkanik tersebut diketahui mengandung logam seperti timah, tembaga, seng, krom besi dan silika. Gas dan abu vulkanik akibat letusan gunung tersebut selain menganggu aktifitas sehari – hari juga dapat menganggu kesehatan pernafasan kita.

4. Industri atau pabrik

Di era modern ini banyak sekali pabrik atau industri yang berdiri di setiap sudut kota. Cerobong – cerobong asap pabrik berdiri kokoh mengepulkan asap sisa pembakaran setiap harinya. Beberapa industri menghasilkan polutan yang sangat berbahaya, diantaranya adalah industi pembuatan plastik, semen, alumunium, baja dan industri kimia sejenisnya. Karbon monoksida, Hidokarbon dan senyawa organik merupakan polutan yang biasa dihasilkan oleh pabrik yang akan mempercepat proses terjadinya efek rumah kaca.

5. Pertanian

Di zaman sekarang ini agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sehat perlu diberikan pupuk dan obat anti hama seperti insektisida dan pestisida. Akan tetapi penggunaan bahan-bahan tersebut memiliki dampak yang tak baik bagi lingkungan. Pada insektisida, pestisida dan pupuk pertanian di dalamnya mengandung amonia atau NH3 yang sangat berbahaya bagi atmosfer. Dan tidak hanya menimbulkan pencemaran udara saja amonia tersebut juga dapat menyebabkan polusi air. Amonia ini memiliki pengaruh tidak baik baik bagi kesehatan, salah satu penyakit yang ditimbulkan karena amonia adalah bronkitis.

6. Kegiatan pertambangan

Pertambangan merupakan kegiatan mengambil mineral dalam bumi dalam jumlah besar serta menggunakan peralatan besar. Tak jarang karena proses pertambangan mengeluarkan bahan kimia dan debu yang kemudian menyebabkan pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut dapat menganggu kesehatan para pekerja tambang dan warga sekitar area pertambangan.

7. Aktifitas rumah tangga

Terdapat beberapa kegiatan rumah tangga yang dapat menyebabkan polusi udara. Kegiatan rumah tangga pertama yang dapat menyebabkan polusi udara adalah pembakaran sampah atau proses memasak yang masih menggunakan kayu bakar. Kegiatan rumah tangga kedua yang dapat menyebabkan pencemaran udara proses pengecatan rumah atau alat rumah tangga lainnya. Kandungan zat kimia pada cat mengeluarkan bau yang menyengat serta dapat menganggu kesehatan.

8. Kebakaran hutan

Kebakaran hutan merupakan fenomena alam yang dapat terjadi karena faktor kesengajaan maupun tidak disengaja. Kebakaran hutan yang terjadi secara tidak sengaja biasa terjadi karena kekeringan pada musim kemarau panjang. Sedangkan kebakaran hutan yang disengaja biasanya dilakukan oleh peladang berpindah maupun perusahaan agroindustri yang bertujuan untuk membuka lahan namun tak mau mengeluarkan banyak dana dan tenaga.

9. Timbunan sampah

Timbunan sampah dapat menyebabkan berbagai masalah bagi kehidupan kita, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagian besar penduduk perkotaan membuang sampah rumah tangga mereka ke tempat pembuangan akhir atau TPA. Sampah yang mengunung di tak jarang TPA membuat daerah sekitarnya menjadi tidak nyaman karena pencemaran udara yang ditimbulkannya. Sampah-sampah organik akan membusuk dan menghasilkan bau tidak sedap karena gas metana.

10. Banyaknya illegal logging atau penebangan liar

Penebangan liar di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat dan menjadi perhatian dunia. Hal ini seharusnya menjadi perhatian lebih bagi pemerintah, dampak akibat hutan gundul tersebut menghasilkan banyak lahan-lahan kritis yang rawan terhadap kebakaran karena tumpukan ranting maupun daun kering sisa penebangan liar yang tidak terurus. Selain itu penebangan liar juga menyebabkan jumlah tanaman berkurang banyak sehingga resapan polutan pun berkurang.

Penyebab Pencemaran Udara

Menurut Sunu (2001), secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu:

  • Karena faktor internal (secara alamiah) yaitu:

    1. Debu yang beterbangan akibat tiupan angin misalnya debu jalan raya.
    2. Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi beserta gas-gas vulkanik.
    3. Proses pembusukan sampah organik.
  • Karena faktor eksternal (akibat ulah manusia) yaitu:

    1. Hasil pembakaran bahan bakar fosil.
    2. Debu/serbuk dari kegiatan industri.
    3. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara

Klasifikasi Bahan Pencemar Udara


Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian (Mukono, 2006) yaitu:

  • Polutan primer

    Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu
    dan dapat berupa polutan gas dan partikel,

    • Polutan gas terdiri dari :

      1. Senyawa karbon, yaitu hidrokrbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon
        oksida (CO atau CO2).
      2. Senyawa sulfur, yaitu sulfur oksida.
      3. Senyawa nitrogen, yaitu nitrogen oksida dan amoniak
      4. Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hidrogen klorida, hidrokarbon
        terklorinasi, dan bromin.
    • Partikel
      Partikel dalam atmosfer mempunyai karakteristik spesifik, dapat berupa zat padat maupun suspensi aerosol cair. Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses dispersi (proses menyemprot (spraying) maupun proses erosi bahan tertentu. Asap (smoke) seringkali dipakai untuk menunjukkan Adapun yang dimaksud dengan:

      1. Asap, adalah partikel karbon yang sangat halus (sering disebut jelaga) dan merupakan hasil dari pembakaran yang tidak sempurna.
      2. Debu, adalah partikel padat yang dihasilkan oleh manusia atau alam dan merupakan hasil proses pemecahan suatu bahan.
      3. Uap, adalah partikel padat yang merupakan hasil dari proses sublimasi, distilasi atau reaksi kimia.
      4. Kabut, adalah partikel cair dari reaksi kimia dan kondensasi uap air.

    Berdasarkan ukuran, secara garis besar partikel dapat merupakan suatu:

    1. Partikel debu kasar (coarse particle), jika diameternya > 10 mikron.
    2. Partikel debu, uap dan asap, jika diameternya diantara 1 - 10 mikron.
    3. Aerosol, jika diameternya < 1 mikron.

    Penyebab pencemaran lingkungan di atmosfer biasanya berasal dari sumber kendaraan bermotor dan atau industri. Bahan pencemar yang dikeluarkan antara lain adalah gas NO2, SO2, SO3, ozon, CO, HC, dan partikel debu. Gas NO2, SO2, HC dan CO dapat dihasilkan dari proses pembakaran oleh mesin yang menggunakan bahan bakar yang berasal dari bahan fosil ( Mukono, 2008).

    Menurut Agusnar (2007) sumber polusi utama berasal dari transportasi, dimana hampir 60% dari polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon monoksida dan sekitar 15% terdiri dari hidrokarbon, Sumber- sumber polusi lainnya misalnya pembakaran, proses industri, pembuangan limbah, dan lain-lain.

  • Polutan sekunder
    Menurut (Mukono, 2005), polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi
    dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia, sebagai contoh
    adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal. Proses kecepatan dan
    arah reaksinya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

    1. Konsentarsi relatif dari bahan reaktan
    2. Derajat foto aktivasi
    3. Kondisi iklim
    4. Topografi lokal dan adanya embun
      Polutan sekunder ini mempunyai sifat fisik dan sifat kimia yang tidak stabil. Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah ozon, Peroxy acyl Nitrat (PAN) dan Formaldehida (Mukono, 2011). campuran bahan partikulat (paticulate matter), uap (fumes), gas dan kabut (mist) (Mukono, 2005).
1 Like

Sumber atau Penyebab Pencemaran Udara


Sumber pencemaran yang utama berasal dari transportasi, dimana hampir 60% dari polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon monoksida dan sekitar 15% terdiri dari hidrokarbon. Sumber-sumber polusi lainnya misalnya pembakaran, proses industri, pembuangan limbah dan lainnya (Agusnar, 2007). Sumber pencemar udara dapat dikelompokkan menjadi sumber bergerak dan sumber tidak bergerak (Sarudji, 2010).

  1. Sumber Bergerak
    Sumber pencemar udara bergerak dapat dikelompokkan menjadi:

    • Kendaraan bermotor,
    • Pesawat terbang
    • Kereta api dan
    • Kapal, (Sarudji, 2010).
  2. Sumber tak bergerak (menetap)
    Menurut (Sarudji, 2010), yang termasuk sumber pencemar dari bahan bakar bersumber menetap adalah pembakaran beberapa jenis bahan bakar yang diemisikan pada suatu lokasi yang tetap. Bahan bakar tersebut terdiri atas batu bara, minyak bakar, gas alam, dan kayu destilasi minyak. Berbeda dengan sarana transportasi, sumber pencemar udara menetap mengemisikan polutan pada udara ambien tetap, sehingga dalam pengelolaan lingkungannya perlu perencanaan yang matang, misalnya harus dipertimbangkan keadaan geografi dan tofografi, metereologi, serta rencana tata ruang di wilayah tersebut.

1 Like