Apa saja unsur-unsur Intrinsik Prosa?

Prosa

Prosa adalah karya sastra yang berbentuk tulisan bebas. Bersifat bebas artinya prosa tidak terikat dengan aturan-aturan tulisan seperti rima, diksi, irama, dan lain-lain.

Apa saja Unsur Intrinsik Prosa ?

Menurut Aning Naafiah (2012), unsur-unsur intrinsik prosa adalah sebagai berikut ini :

Tema

Tema adalah gagasan pokok, ide dasar, atau yang melatar belakangi isi dari keseluruhan cerita. Tema diperoleh melalui hubungan antara masalah, tokoh, latar, alur, dan struktur yang lain, seperti sudut pandang, bahasa, dan gaya bahasa. Tema biasanya bersifat sesuatu yang umum dan dapat diterima, misal tema kepahlawanan, percintaan, kemiskinan, dan pendidikan.

Masalah atau Permasalahan

Masalah atau permasalahan merupakan bagian yang membangun cerita atau karya. Ini merupakan isi dari cerita itu sendiri. Masalah biasanya dibagi menjadi dua, yakni masalah utama maslah mayor dan masalah tambahan atau maslah minor. Masalah masalah juga penggerak alur cerita.

Alur atau Plot

Plot merupakan punggung cerita. Peristiwa merupakan isi dari plot yang dihubungkan dengan hubungan sebab akibat. Secara sederhana plot merupakan jalannya cerita yang berisi peristiwa yakni peristiwa utama dan tambahan. Peristiwa utama wajib hadir dalam cerita, sedangkan peristiwa tambahan tidak begitu penting atau sisipan dalam prosa. Cirinya adalah bila dihilangkan tidak mengganggu jalannya cerita.

Unsur alur atau plot ini bermacam-macam, yaitu :

  1. Peristiwa kejadian dalam suatu cerita yang ditandai dengan adanya tokoh dan latar, biasa juga suasana. Konflik pertentangan dua atau lebih kepentingan dalam diri tokoh yang disebabkan oleh masalah yang muncul. Konflik juga dibagi menjadi tiga :

    • Konflik tokoh dengan diri sendiri,
    • Konflik antara tokoh dengan tokoh lain,
    • Konflik tokoh dengan lingkungan baik lingkungan sosial, alam, dan juga spiritual.
  2. Kaidah atau aturan dalam plot antara lain :

    • Plausibiltas : alur harusmemiliki kaidah kelogisan dalam cerita atau alur harus masuk akal,
    • Surprise : alur harus mengandung kejutan atau kejadian yang mengejutkan,
    • Suspense : alur harus memiliki unsur rasa ingin tahu, artinya pembaca didorong untuk ingin mengetahui cerita selanjutnya,
    • Kesatuan: alur harus memiliki hubungan yang kuat antara unsur-unsur dalam alur, seperti peristiwa, konflik, kaidah-kaidah plot.
  3. Penahapan plot : plot memiliki tahapan seperti :

    • Plot lurus: awal- tenga-hakhir,
    • Sorot balik: akhir-tengah-awal,
    • Campuran: tengah-awal-akhir atau tengah-akhir-awal,
    • Sikular: tidak mempunyai struktur yang jelas.

Tokoh,Karakter, dan Penokohan

Tokoh adalah aktor atau orang/benda/sesuatu yang menjadi orang hidup dalam satu cerita. Tokoh ini juga sama artinya dengan karakter. Penokohan adalah proses dari perubahan watak dari tokoh atau karakter. Penokohan juga sama dengan karakterisasi atau perwatakan. Sedangkan watak adalah sifat yang ada dalam diri tokoh, biasanya jarang bisa berubah. Proses berubahnya watak itu disebut karakterisasi, perwatakan, dan penokohan.

Macam-macam tokoh atau karakter adalah sebagai berikut :

  • Tokoh utama: tokoh yang harus hadir di cerita dan memiliki tingkat kemunculan paling banyak, mampu mengubah jalannya cerita, dan memiliki hubungan yang kuat dengan peristiwa-peristiwa utama.

  • Tokoh tambahan: tokoh yang kehadirannya tidak diperhitungkan, bila dihilangkan tidak akan mengubah jalannya cerita.

  • Tokoh protagonis: sering diartikan sebagai tokoh yang baik, tetapi pada dasarnya tokoh protagonis ini artinya sama dengan tokoh utama. Tokoh antagonis : sering diartikan sebagai tokoh yang jahat dan melawan tokoh yang baik, tapi tokoh antagonis ini juga bisa menjadi tokoh utama seperti protagonis. Tanpa kehadiran tokoh antagonis, tokoh protagonis tidak akan bisa hadir begitu juga sebaliknya, tokoh protagonis tidak dapat hadir tanpa tokoh antagonis. Keduanya bisa menjadi tokoh utama bergantung tingkat kemunculannya dalam cerita dan pengaruhnya terhadap jalannya cerita atau alur cerita.

Macam-macam perwatakan atau penokohan adalah sebagai berikut :

  1. Teknik langsung: watak atau proses perubahan watak disebutkan secara Langsung oleh pengarang dalam cerita.

  2. Teknik tidak langsung : pembaca dituntut untuk mencari watak dan perwatakan dengan cara mengamati reaksi tokoh tertentu, tingkah laku dan pemikiran tokoh, dan akibat dari tindakan dari tokoh dalam cerita.

  3. Tokoh statis/perwatakan statis : tokoh atau watak yang tidak berubah.

  4. Watak datar: watak datar sama artinya dengan watak statis atau perwatakan statis.

  5. Tokoh/ perwatakan dinamis: tokoh yang mengalami perubahan watak atau lawan makna dari tokoh statis.

  6. Teknik dramatik: teknik yang digunakan oleh penulis menggambarkan tokoh melalui dialog-dialog antara tokoh dengan tokoh, tokoh dengan dirinya sendiri, yang digambarkan ini adalah watak, ciri-ciri fisiknya, dansifat atau tindakan yang mengarah pada pembentukan watak. Melalui dialog-dialog itu dapat ditemukan watak dari seorang tokoh.

  7. Teknik ekspositori: teknik ini bisa diartikan sebagai teknik penjelasan atau eksplanasi. Artinya, watak ataupun tokoh digambarkan secara detail,dapat melalui penulis atau pengarang langsung ataupun melalui tokoh yang lain.

Latar

Latar adalah tempat terjadinya suatu peristiwa atau kejadian dalam sebuah cerita, atau suatu yang melatarbelakangi kejadian suatu peristiwa. Latar ini dibagi menjadi empat, yaitu

  1. latar tempat;
  2. latar waktu;
  3. latar sosial;
  4. latar alat atau cara.

Sudut Pandang

Sering disebut juga gaya bercerita, dibagi menjadi beberapa macam, yaitu gaya bercerita orang pertama yang dicirikan dengan menggunakan kata „aku‟ dan gaya bercerita orang ketiga yang dicirikan dengan menggunakan kata „dia‟. Selain itu, dalam satu cerita sering terdapat gaya bercerita campuran, yang biasanya dicirikan dengan sudut pandang „aku‟ dan „dia‟.

Unsur Lain

Unsur lain adalah unsur selain unsur utama seperti tema, plot, tokoh, dan latar. Unsur lain ini berupa bahasa dan nada cerita. Bahasa yang dimaksud adalah bahasa yang digunakan dalam cerita, misalnya bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia atau Jawa. Selain itu, unsur yang digunakan dalam bahasa antara lain panjang pendek kalimat, jenis kaliamat (kata tunggal, pasif, aktif, kalimat berita, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain-lain), Ragam kaliamat (santai, resmi, berita), dan juga gaya bahasa yang berupa majas. Nada sering disebut juga dengan suasana yang muncul setelah atau ketika membaca cerita, suasana itu dapat berupa suasana sedih, gembira, marah atupun bersemangat.