Apa Saja Tujuan dan Keutamaan Sedekah Menurut Agama Islam?

Sedekah

Apa saja tujuan dan keutamaan sedekah menurut agama Islam?

Pada dasarnya ada tiga pihak yang mendapatkan manfaat dari sedekah. Pertama, orang yang mengeluarkan sedekah. Kedua, orang yang mendapatkan sedekah. Ketiga, masyarakat yang ada disekitar orang yang bersedekah.

Manfaat sedekah bagi orang yang mengeluarkannya


1. Sebagai kesempurnaan iman dan Islam

Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi alam semesta. Karena itu, Islam bukan hanya mengajarkan bagaimana seorang muslim itu berhubungan dengan tuhannya, akan tetapi Islam juga mengajarkan bagaimana seorang muslim itu berhubungan baik dengan keluarganya, tetangganya dan masyarakatnya. Rasa empati sosial dalam ajaran Islam bukan hanya dalam wacana-wacana kosong yang tanpa aplikasi. Akan tetapi, rasa empati sosial dalam Islam diwujukan dengan tindakan-tindakan nyata bukan sekedar pengakuan. Oleh karena itu, orang yang mengaku beragama Islam, mengaku beriman, dan mengaku bertakwa ditantang oleh Allah untuk melakukan perbuatan sebagai bukti keimanan, keIslaman, dan ketakwaan. Jika perbuatan yang diperintahkan tersebut bisa dilakukan dengan baik maka mereka pantas disebut mukmin, muslim dan muttaqin.

Dalam alquran Allah berfirman:

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang- orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang- orang yang berbuat kebajikan. Surat Ali 'Imran Ayat 133-134

Dalam ayat diatas menginfakkan harta yang salah satunya adalah dengan sedekah, adalah ciri orang yang bertakwa. Allah memerintahkan menginfakkan harta bukan saja dalam keadaan senang akan tetapi juga dalam keadaan susah.

2. Tanda berprasangka baik kepada Allah

Orang yang mau mengeluarkan sebagian rizki untuk disedekahkan kepada orang lain berarti dalam dirinya ada rasa berbaik sangka kepada Allah. Ada keyakinan didalam dirinya bahwa Allah akan mengganti sedekah yang dikeluarkannya tersebut dengan sesuatu yang lebih baik. Berbeda dengan orang pelit yang menganggap pintu rizki itu hanya kerja keras dan kikir terhadap orang lain. Mereka tidak yakin jika mereka mengeluarkan sedekah niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.

Dalam hadis Qudsi disebutkan bahwa Allah berfirman

“Aku menurut persangkaan hambaku kepadaku”. Apabila orang mau berbaik sangka kepada Allah maka Allah akan memberinya kebaikan kepadanya begitu pula sebaliknya.

4. Sebab memperoleh cinta Allah dan cinta sesama Manusia

Salah satu langkah untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang Allah adalah dengan cara mengasihi sesama manusia, dan salah satu cara mengasihi sesama manusia adalah dengan bersedekah kepada mereka. Perbuatan cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia bisa menjadikan sebab seseorang dicintai oleh Allah.

Rasulullah bersabda,

“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati orang yang lebih tua dari kami dan tidak menyayangi orang yang lebih muda daripada kami”.

Dalam hadis lain disebutkan,

“Kasihilah yang ada diatas bumi niscaya yang ada diatas langit akan mengasihimu”.

Selain kecintaan Allah, orang yang suka bersedekah akan mendapatkan kecintaan dari sesama manusia. Sudah menjadi tabiat manusia untuk ingin diperhatikan, dimengerti dan dibantu. Sedekah adalah merupakan salahsatu bentuk empati sosial. Setiap orang yang diberi sesuatu kenikmatan pasti ia akan merasa senang dengan pemberinya.

5. Mensucikan jiwa

Cinta dunia adalah kotoran yang menempel dalam jiwa manusia. Salah satu bentuk cinta dunia adalah mencintai harta yang berlebihan. Dalam alquran Allah berfirman:

Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Surat Al-Humazah Ayat 1-2

Sifat bakhil adalah kotorang yang menodai jiwa dan kotoran itu harus disucikan. Cara mensucikannya adalah menanamkan sifat pemurah dengan cara senang bersedekah. Jika hati dan jiwa sudah bersih maka akan mendapatkan kelapangan dan kemudahan untuk beribadah kepada Allah.

Manfaat sedekah bagi orang yang menerima


1. Manfaat lahir

Secara lahir orang yang menerima sedekah akan dicukupkan kebutuhannya dan diringankan beban kesulitan hidupnya. Perut yang tadinya merasa lapar bisa menjadi kenyang karena ada orang yang memberinya sedekah. Sedekah yang bisa dimanfaatkan dengan produktif bisa mengurangi pengangguran.

2. Manfaat batin

Selain manfaat lahir, orang yang mendapatkan sedekah juga mendapatkan manfaat batin, mereka akan merasa terbantu dan akan tumbuh dalam dirinya betapa orang lain memperhatikan dan membantu dirinya. Sedekah yang mereka terima bisa menjadi bukti bahwa mereka tidak menghadapi segala persoalan ini sendirian, namun masih banyak saudaranya yang mau berbagi beban derita.

Dorongan psikologis ini sangat diperlukan bagi setiap orang.

Manfaat sedekah bagi sosial masyarakat


1. Terciptanya lapangan kerja

Di masyarakat sebenarnya banyak orang yang produktif. Yang menjadi kendala mereka hanyalah permodalan. Problem permodalan sebenarnya dapat teratasi jika kesadaran orang untuk bersedekah itu tinggi. Jika seorang milyarder dan jutawan mau konsisten menyedekahkan hartanya bagi orang yang membutuhkan, niscaya pengangguran bisa dikurangi. Kalau pada akhirnya orang yang dibantu tersebut sukses dalam usahanya maka akan tercipta banyak lapangan kerja.

2. Mengurangi angka kriminal

Salah satu sebab seseorang melakukan perbuatan-perbuatan kriminal adalah karena kemiskinan, karena perut lapar dan tidak ada yang dimakan, maka orang melakukan perbuatan jahat seperti mencuri, merampok dan sebagainya. Awalnya hanya sekedar untuk mengganjal perut tapi lambat laun bisa menjadi profesi yang sulit untuk ditinggalkan. Jika banyak orang yang rajin bersedekah dan sedekah trsebut dapat terdistribusi dengan baik dan benar, secara bertahap kemiskinan bisa dientaskan. Jika kemiskinan bisa dientaskan harapannya tingkat kejahatan yang disebabkan kemiskinan bisa diatasi.

3. Memperkuat tali ikatan keluarga dan masyarakat

Kaya dan miskin adalah sunnatullah yang tidak bisa dirubah lagi. Perbedaan itu diciptakan oleh Allah untuk menguji apakah orang kaya mau bersyukur dan orang miskin mau bersabar tau tidak. Apabila dalam masyarakat orang yang kaya mau mensyukuri nikmat yang salah satunya adalah dengan bersedekah maka akan tercipta hubungan harmonis dalam masyarakat tersebut.

Dalam kitab Durratun Nasihin disebutkan bahwa tegaknya dunia itu disebabkan karena empat hal.

  • Pertama, ilmu para ulama.

  • Kedua, keadilan para pemimpin.

  • Ketiga, kedermawanan orang-orang kaya.

  • Keempat, Kesabaran orang-orang miskin.

Apabila empat hal ini bisa terealisasikan akan tercipta keamanan dan ketentraman dalam masyarakat tersebut. Tidak akan terjadi kecemburuan sosial yang menyebabkan rasa iri dan dengki.

Adanya rasa iri dan dengki itu disebabkan karena tidak adanya tali ikatan yang kuat. Orang miskin tidak akan iri kepada orang kaya apabila orang kaya tersebut mau berbagi suka kepadanya. Kecemburuan sosial tidak akan pernah muncul jika antara si kaya dan si miskin mau saling mengenal, memahami dan saling membantu, dengan begitu sedekah bisa memperkuat tali hubungan dalam masyarakat dan keluarga.

Referensi :

  • Syafi’i Maskur, Kekuatan Sedekah (Yogyakarta: Briliant Books, 2011)
  • Abdullah Lam bin Ibrahim, Fiqih Finansial (Solo: Era Intermedia, 2005).

Keutamaan sedekah dapat dilihat berdasarkan hadits-hadits Nabi Muhammad Saw sebagai berikut:

Rasulullah Saw bersabda,

“Barangsiapa yang sanggup diantara kamu untuk menjaga dirinya dari api neraka, maka hendaklah ia bersedekah, walau hanya dengan sebelah biji kurma. Dan barangsiapa yang tidak memilikinya, maka hendaklah dengan mengucapkan perkataan yang baik.” (HR. Ahmad dan Muslim Sayyid Sabiq/Fiqih Sunnah/Jilid 2/Hal. 17)

Rasulullah Saw bersabda,

“Barangsiapa yang memberi tempo kepada orang yang dalam kesulitan, atau bersedekah kepadanya, maka Allah memberinya naungan di bawah naungan-Nya pada hari kiamat.” (HR al-Thabrani di Mu’jam al-Ausath /M. Nashiruddin al- Albani/Shahih al-Targhib wa al-Tarhib/Jilid 2/Hal. 297)

Rasulullah Saw bersabda,

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw, beliau bersabda: ada tujuh golongan yang akan diberi naungan oleh Allah pada hari, di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: 1) Pemimpin yang adil, 2) Anak muda yang tumbuh dewasa yang tekun beribadah kepada Allah, 3) Orang yang hatinya terkait dengan mesjid, 4) Dua orang yang saling mencintai, yang keduanya berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah, 5) Laki-laki yang diajak berbuat serong oleh seorang perempuan yang mempunyai kedudukan dan kecantikan, lalu laki-laki itu menjawab, ‘Sungguh aku takut kepada Allah’, 6) Orang yang bersedekah dengan merahasiakan sedekahnya, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, 7) Orang berdzikir kepada Allah pada saat sunyi lalu kedua matanya mencucurkan air mata.” (HR Muslim/al-Mundziri/ Ringkasan Sahih Muslim/Hal. 306)

Rasulullah Saw bersabda,

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya Rasulullah Saw pernah bersabda: Barangsiapa memberikan sepasang kebaikan (sedekah dan amal baik yang lain) di jalan Allah, maka di dalam surga dia dipanggil, “Hai hamba Allah! Inilah kebaikanmu.” Barangsiapa tergolong ahli shalat, maka dia dipanggil dari pintu shalat, barangsiapa tergolong ahli jihad, maka dia dipanggil dari pintu jihad, barangsiapa tergolong ahli sedekah, maka dia dipanggil dari pintu sedekah, barangsiapa tergolong ahli puasa, maka dia dipanggil dari pintu puasa (pintu orang- orang yang segar). Abu Bakkar al- Shiddiq r.a. menanyakan, “Seseorang dipanggil dari pintu-pintu tersebut sesuai dengan amal baiknya, lalu apakah ada orang yang dipanggil dari semua pintu?” Rasulullah Saw menjawab, “Ya, ada, dan aku berharap kau termasuk kelompok itu.” (HR Muslim/al-Mundziri/Ringkasan Sahih Muslim/Hal. 309)

Rasulullah Saw bersabda,

Tidak akan berkurang harta karena sedekah. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba lantaran pemberian maafnya kecuali kemuliaan dan tidaklah seseorang bersikap tawadhu’ kepada Allah melainkan Dia akan mengangkat (derajat)nya.” (HR Muslim/Muslim bin al-Hajjâj/Sahîh Muslim/Jilid 2/Hal. 641)

Rasulullah Saw bersabda,

“Seorang laki-laki masuk surga, dia melihat di pintunya tertulis, Sedekah dibalas dengan sepuluh kali lipatnya dan hutang dengan delapan belas kali.” (HR al-Thabrani dan al-Baihaqi/M. Nashiruddin al-Albani/Shahih al-Targhib wa al- Tarhib/Jilid 2/Hal. 287)

Rasulullah Saw bersabda,

Obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan (mengeluarkan) sedekah, dan bentengilah harta-harta kalian dengan (mengeluarkan) zakat, dan siapkanlah untuk (menangkal) bala’ dengan berdo’a.” (HR al-Baihaqi/Amirulloh Syarbini/Sedekah Mahabisnis dengan Allah/Hal. 108)

Hadis yang diriwayatkan dari ‘Uqbah ibnu Amr r.a., Rasulullah Saw bersabda,

“Aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Setiap orang berada di bawah naungan amal sedekahnya hingga diputuskan semua perkara di antara manusia.” (HR Ibnu Hibban/Abbas al-Maliki Hasan Sulaiman al-Nuri/Penjelasan Hukum-hukum Syari’at Islam/Hal. 1041)

Rasulullah Saw bersabda,

“Disebutkan kepadaku bahwa amal-amal (shalih) saling membanggakan diri, maka sedekah berkata, Aku yang paling utama diantara kalian.” (HR Ibnu Khuzaimah/M. Nashiruddin al-Albani/Shahih al-Targhib wa al-Tarhib/Jilid 2/Hal. 272)

Rasulullah Saw bersabda,

“Sesungguhnya sedekah itu memadamkan panasnya kubur bagi penghuninya dan seorang mukmin hanya bernaung di bawah naungan sedekahnya pada hari kiamat.” (HR al-Thabrani/M. Nashiruddin al-Albani/Shahih al-Targhib wa al- Tarhib/Jilid 2/Hal. 268)

Rasulullah Saw bersabda,

“Aku bersama Nabi Saw dalam suatu perjalanan…- lalu dia menyebutkan hadis sampai dia berkata padanya, kemudian dia bersabda – yakni Nabi Saw, Maukah kamu aku tunjukan pintu-pintu kebaikan? Aku menjawab, Tentu wahai Rasulullah. Beliau bersabda, Puasa adalah perisai, dan sedekah melenyapkan kesalahan seperti air memadamkan api.” (HR al-Tirmidzi/M. Nashiruddin al- Albani/Shahih al-Targhib wa al-Tarhib/Jilid 2/Hal. 261–262)

Rasulullah Saw bersabda,

“Bahwasanya Nabi Saw bersabda: ‘Setiap hari, dua malaikat turun ke bumi. Salah seorang dari mereka berkata, “Ya Allah, gantilah harta orang yang bersedekah di jalan-Mu (dengan rezeki yang lebih banyak)”. Sedangkan yang satunya lagi berkata, “Ya Allah, binasakanlah harta orang yang menahan hartanya untuk disedekahkan.” (HR al-Bukhari/al-Zabidi/Ringkasan Sahih al-Bukhari/Hal. 292)

Rasulullah Saw bersabda,

“Dari Masruq dari Aisyah r.a. berkata: “Ketika para istri Nabi Saw berkumpul di sisi beliau, mereka bertanya: “Siapa diantara kami kelak yang paling cepat bertemu denganmu (Rasulallah)?” Jawab beliau: “Yang paling panjang tangannya diantara kalian”. Kemudian mereka mengambil kayu untuk mengukur tangan mereka. Ternyata yang paling panjang tangannya diantara para istri Nabi adalah Saudah, dan ia terlebih dulu menyusul beliau Saw. dan ia yang paling banyak sedekahnya.” (HR al-Nasa’i/Abu ‘Abdurrahman Ahmad al-Nasa’i/Tarjamah Sunan al-Nasa’i/Jilid 3/Hal. 70)

Rasulullah Saw bersabda,

Obatilah orang-orang sakitmu dengan sedekah.” (Riwayat Abu al-Syaikh dalam al-Tsawab dari Abu Umamah/Imam Jalaluddin al-Suyuthi/al-Jami’ al- Shagir/Jilid 2/Hal. 45)

Rasulullah Saw bersabda,

“Dari Sa’id ibnu Yasar bahwasanya dia mendengar dari Abu Hurairah r.a. berkata: “Rasulullah Saw bersabda: “Tiada sedekah yang diberikan oleh seseorang dari hasil yang halal, dan Allah tidak akan menerima sedekah kecuali dari yang halal, melainkan pasti Allah Yang Maha Pengasih akan menerima dengan tangan kanan-Nya, meskipun sedekah itu hanya sebiji kurma, maka setelah di tangan Allah ia akan bertambah besar hingga menjadi lebih besar daripada sebuah gunung, sebagaimana jika salah seorang dari kamu memelihara anak kuda atau anak unta, maka ia akan menjadi besar.” (HR al-Nasa’i/Ahmad al-Nasa’i/Tarjamah Sunan al- Nasa’i/Hal. 59)

Rasulullah Saw bersabda,

“Sesungguhnya sedekah itu meredam kemurkaan Tuhan dan menolak akibat jelek.” (HR al-Tirmidzi/Sayyid Sabiq/Fiqih Sunnah/Jilid 2/Hal. 13)

Rasulullah Saw bersabda,

“Sedekah seorang muslim akan menambah panjangnya umur, menolak akibat buruk, dan dilenyapkan Allah dengannya sifat takabur dan angkuh.” (HR al- Thabrani/Sayyid Sabiq/Fiqih Sunnah/Jilid 2/Hal. 13)

Rasulullah Saw bersabda,

“Perbuatan-perbuatan baik akan menghindarkan bencana-bencana buruk, dan bersedekah dengan sembunyi-sembunyi akan memadamkan kemurkaan Tuhan, menghubungkan silaturahmi akan menambah panjangnya umur dan setiap kebaikan itu berarti sedekah, dan ahli-ahli kebaikan di dunia, mereka juga akan menjadi ahli-ahli kebajikan di akhirat. Sebaliknya, ahli-ahli kejahatan di dunia, mereka juga ahli-ahli kejahatan di akhirat, sedangkan orang pertama masuk surga adalah ahli-ahli kebajikan.” (HR al-Thabrani/Sayyid Sabiq/Fiqih Sunnah/Hal. 14)

Rasulullah Saw bersabda,

“Seseorang berpotensi kena fitnah oleh keluarganya, harta, diri, anak, dan tetangganya. Semua itu bisa ditebus dengan puasa, shalat, sedekah, amar ma’ruf dan nahi munkar.” (HR Muslim/Muslim bin al-Hajjâj/Sahih Muslim/Jilid 2/Hal. 776)

Rasulullah Saw bersabda,

“Ada lima keuntungan dalam mengamalkan sedekah. Pertama, menambah harta kekayaan. Kedua, obat penyembuh penyakit. Ketiga, Allah menghilangkan segala bala dari yang melakukannya. Keempat, yang melakukan sedekah akan melintasi sirâtal mustaqîm seperti kilat. Kelima, mereka akan masuk surga tanpa hisab.” (HR Muslim/Reza Pahlevi Dalimunthe/100 Kesalahan dalam Sedekah/Hal. 161)

Rasulullah Saw bersabda,

“Pada malam ketika saya isra’, saya melihat di pintu surga tertulis, pahala sedekah sepuluh kali lipat dan pahala memberi hutang delapan belas kali lipat. Lalu, saya bertanya pada Jibril, “Mengapa memberi utang lebih utama daripada sedekah?” Jibril menjawab, “Karena orang yang minta, meminta sesuatu yang ia miliki, sedang orang yang meminjam tidak meminta kecuali karena perlu.” (HR Ibnu Majah/Abû ‘Abdullah Muhammad bin Yazîd al-Rabî’î bin Mâjah al- Qazwinî/Sunan Ibnu Mâjah/Hal. 415)

Rasulullah Saw bersabda,

“Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau mendermakan kelebihan (hartamu), maka itu baik bagimu. Namun jika engkau menahannya, maka itu buruk bagimu. Engkau tidaklah dicela karena harta yang sesuai kebutuhanmu. Mulailah (bersedekah) kepada orang yang menjadi tanggunganmu. Sedangkan tangan di atas (berderma) itu lebih baik dari tangan yang dibawah (peminta).” (HR Muslim/Abî al-Husain Muslim bin al-Hajjâj/Sahîh Muslim/Jilid 1/Hal.537)

Sedekah merupakan perilaku terpuji yang sangat disukai oleh Allah SWT dan sangat dianjurkan bagi kita yang mempunyai rejeki lebih. Harta yang kita miliki sebagiannya adalah hak orang-orang yang tidak mampu, jadi kita harus mengeluarkan hak mereka agar harta kita menjadi bersih. Karena dengan bersedekah akan membersihkan harta-harta kita.

Rasulullan Saw sudah mengajarkan kepada umat-umatnya untuk mengutamakan bersedekah. Sedekah akan membuat hidup menjadi barokah. Allah juga berjanji bahwa bersedekah tidak membuat kita menjadi miskin.

Justru Allah akan melipat gandakan harta yang sudah kita sedekahkan. Pada artikel kali ini akan membahas mengenai sedekah dalam islam. Untuk mengetahuinya lebih dalam lagi, yuk kita simak bersama-sama!

1. Bersedakah Merupakan Kewajiban Semua Umat Muslim Khususnya Bagi Mereka Yang Mampu.

Perintah mengenai sedekah sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an sebagai berikut :

“Menghadapkan wajahmu ke arah timur atau barat itu bukanlah suatu kesempurnaan, tapi sesungguhnya yang sempurna adalah orang yang beriman kepada Allah dan kepada Nabi-Nya, serta memberikanharta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak yatim, orang miskin, ibnu sabil, orang yang meminta-minta dan membebaskan hamba sahaya, dan mendirikan shalat serta menunaikan zakat.” (QS. Al-Baqarah : 177)

“Dan berikanlah infak di jalan Allah dan janganlah engkau menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah : 195)

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah : 245)

“Wahai orang yang beriman, berinfaklah kamu atas sebagian rizki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang tidak ada jual beli lagi dan tidak ada lagi persahabatan serta syafa’at kecuali atas izin Allah.” (QS. Al-Baqarah : 254)

2. Bersedekah Membuat Harta Kita Menjadi Lebih Barokah.

Dengan melakukan sedekah diiringi dengan hai yang ikhlas, akan membuat harta kita menjadi lebih berkah. Jangan takut miskin karena bersedekah. Justru Allah menjanjikan kepada para umatnya balasan yang lebih atas sedekah yang mereka keluarkan. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an sebagai berikut :

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 261)

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah : 262)

“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS. Al-Baqarah : 263)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Baqarah : 264)

“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” (QS. Al-Baqarah : 265)

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Baqarah : 267)

“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” (QS. Al-Baqarah : 268)

3. Bersedekah Mengajarkan Kepada Kita Terhadap Banyak Kebaikan.

Bersedekah sama artinya kita berbuat kebaikan dengan membuat mereka-mereka kaum fakir menjadi tersenyum bahagia atas rezki yang kami bagikan tersebut. Selain itu bersedekah mengajarkan pada kita pentingnya mempunyai jiwa sosial yang tinggi.

“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah : 271)

“Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-Baqarah : 272)

“(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.” (QS. Al-Baqarah : 273)

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah : 274)

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (QS. Al-Baqarah : 276)

“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 280)

“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.” (QS. An Nisaa’ : 8)

“Apakah kemudharatannya bagi mereka, kalau mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan menafkahkan sebahagian rezeki yang telah diberikan Allah kepada mereka? Dan adalah Allah Maha Mengetahui keadaan mereka.” (QS. An Nisaa’ : 39)

4. Bersedekah Mendatangkan Pahala Jika Diiringi Dengan Keikhlasan.

Jika kita bersedekah dengan hati yang ikhlas karena mengharap ridho dari Allah, maka Allah akan memberikan pahala bagimu. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an sebagai berikut :

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS. An Nisaa’ : 114)

“Gembirakanlah orang-orang yang taat, yaitu orang yang apabila disebut nama Allah maka bergetar hatinya dan orang yang bersabar atas apa yang menimpanya serta orang yang mendirikan shalat dan orang yang menginfakkan sebagian rizkinya yang Kami berikan kepadanya.” (QS. Al-Hajj : 34-35)

“Kamu tidak akan sampai pada kesempurnaan sampai kamu menginfakkan harta yang kamu cintai.” (QS. Al-Imran : 92)

“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang beriman; ‘Hendaklah mereka mendirikan shalat, menginfakkan sebagian rizki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan sebelum datang suatu hari yang tidak ada jual beli dan persahabatan.” (QS. Ibrahim : 31)

“Katakanlah; ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rizki pada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya, dan Allah menyempitkan rizki pada orang yang dikehendaki-Nya. Dan apapun yang kamu infakkan atas rizki yang diberikan Allah, maka Allah menggantinya kembali dan Allah-lah sebaik-baik pemberi rezeki.” (QS. Saba : 39)

“Dan orang-orang yang memberikan sebagian hartanya sementara hati mereka takut maka sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya. Orang inilah yang bersegera kepada kebaikan dan merekalah yang mendapatkannya lebih dulu.” (QS. Al Mu’minum : 60-61)

Sedekah berasal dari kata bahasa Arab yaitu صدقة yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan pahala semata. Sedekah secara bahasa berasal dari huruf ق ,د ,ص serta dari unsur al-S idq yang berarti benar atau jujur, artinyasedekah adalah membenarkan sesuatu. Sedekah menunjukkan kebenaran penghambaan seseorang kepada Allah SWT.

Sedekah tidak terbatas pada hal bersifat materi saja akan tetapi juga pada hal yang bersifat non materi seperti yang dijelaskan pada sabda Nabi SAW “setiap ruas yang aktif dari kamu itu harus disedekahi. Maka setiap tasbih itu nilainya sedekah, setiap tahmid sedekah, setiap tahlil itu sedekah, setiap takbir itu sedekah dan amar makruf nahi munkar itu juga sedekah.”

Dari pengertian diatas, dapat diartikan bahwa sedekah merupakan ibadah yang sifatnya lentur, artinya tidak dibatasi oleh waktu ataupun batasan tertentu dan tidak terbatas baik berupa materi ataupun non materi. Artinya segala bentuk perbuatan baik itu adalah sedekah.

Manfaat Sedekah

Pada dasarnya ada tiga pihak yang mendapatkan manfaat dari sedekah. Pertama, orang yang mengeluarkan sedekah. Kedua, orang yang mendapatkan sedekah. Ketiga, masyarakat yang ada disekitar orang yang bersedekah.

a) Manfaat sedekah bagi orang yang mengeluarkannya

  1. Sebagai kesempurnaan iman dan Islam

Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi alam semesta. Karena itu, Islam bukan hanya mengajarkan bagaimana seorang muslim itu berhubungan dengan tuhannya, akan tetapi Islam juga mengajarkan bagaimana seorang muslim itu berhubungan baik dengan keluarganya, tetangganya dan masyarakatnya. Rasa empati sosial dalam ajaran Islam bukan hanya dalam wacana-wacana kosong yang tanpa aplikasi. Akan tetapi, rasa empati sosial dalam Islam diwujukan dengan tindakan-tindakan nyata bukan sekedar pengakuan. Oleh karena itu, orang yang mengaku beragama Islam, mengaku beriman, dan mengaku bertakwa ditantang oleh Allah untuk melakukan perbuatan sebagai bukti keimanan, keIslaman, dan ketakwaan. Jika perbuatan yang diperintahkan tersebut bisa dilakukan dengan baik maka mereka pantas disebut mukmin, muslim dan muttaqin.

Dalam alquran Allah berfirman dalam surat Ali Imron ayat 133-134yang artinya:

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang- orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang- orang yang berbuat kebajikan”.

Dalam ayat diatas menginfakkan harta yang salah satunya adalah dengan sedekah, adalah ciri orang yang bertakwa. Allah memerintahkan menginfakkan harta bukan saja dalam keadaan senang akan tetapi juga dalam keadaan susah.

  1. Tanda berprasangka baik kepada Allah

Orang yang mau mengeluarkan sebagian rizki untuk disedekahkan kepada orang lain berarti dalam dirinya ada rasa berbaik sangka kepada Allah. Ada keyakinan didalam dirinya bahwa Allah akan mengganti sedekah yang dikeluarkannya tersebut dengan sesuatu yang lebih baik. Berbeda dengan orang pelit yang menganggap pintu rizki itu hanya kerja keras dan kikir terhadap orang lain. Mereka tidak yakin jika mereka mengeluarkan sedekah niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Dalam hadis Qudsi disebutkan bahwa Allah berfirman “Aku menurut persangkaan hambaku kepadaku”. Apabila orang mau berbaik sangka kepada Allah maka Allah akan memberinya kebaikan kepadanya begitu pula sebaliknya

  1. Sebab memperoleh cinta Allah dan cinta sesama Manusia

Salah satu langkah untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang Allah adalah dengan cara mengasihi sesama manusia, dan salah satu cara mengasihi sesama manusia adalah dengan bersedekah kepada mereka. Perbuatan cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia bisa menjadikan sebab seseorang dicintai oleh Allah. Rasulullah bersabda, “tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati orang yang lebih tua dari kami dan tidak menyayangi orang yang lebih muda daripada kami”. Dalam hadis lain disebutkan, “kasihilah yang ada diatas bumi niscaya yang ada diatas langit akan mengasihimu”. Selain kecintaan Allah, orang yang suka bersedekah akan mendapatkan kecintaan dari sesama manusia. Sudah menjadi tabiat manusia untuk ingin diperhatikan, dimengerti dan dibantu. Sedekah adalah merupakan salahsatu bentuk empati sosial. Setiap orang yang diberi sesuatu kenikmatan pasti ia akan merasa senang dengan pemberinya.

  1. Mensucikan jiwa

Cinta dunia adalah kotoran yang menempel dalam jiwa manusia. Salah satu bentuk cinta dunia adalah mencintai harta yang berlebihan. Dalam alquran Allah berfirman:
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya.

Sifat bakhil adalah kotorang yang menodai jiwa dan kotoran itu harus disucikan. Cara mensucikannya adalah menanamkan sifat pemurah dengan cara senang bersedekah. Jika hati dan jiwa sudah bersih maka akan mendapatkan kelapangan dan kemudahan untuk beribadah kepada Allah.

b) Manfaat sedekah bagi orang yang menerima

  1. Manfaat lahir

Secara lahir orang yang menerima sedekah akan dicukupkan kebutuhannya dan diringankan beban kesulitan hidupnya. Perut yang tadinya merasa lapar bisa menjadi kenyang karena ada orang yang memberinya sedekah. Sedekah yang bisa dimanfaatkan dengan produktif bisa mengurangi pengangguran.

  1. Manfaat batin

Selain manfaat lahir, orang yang mendapatkan sedekah juga mendapatkan manfaat batin, mereka akan merasa terbantu dan akan tumbuh dalam dirinya betapa orang lain memperhatikan dan membantu dirinya. Sedekah yang mereka terima bisa menjadi bukti bahwa mereka tidak menghadapi segala persoalan ini sendirian,
namun masih banyak saudaranya yang mau berbagi beban derita. Dorongan psikologis ini sangat diperlukan bagi setiap orang.

c) Manfaat sedekah bagi sosial masyarakat

  1. Terciptanya lapangan kerja

Di masyarakat sebenarnya banyak orang yang produktif. Yang menjadi kendala mereka hanyalah permodalan. Problem permodalan sebenarnya dapat teratasi jika kesadaran orang untuk bersedekah itu tinggi. Jika seorang milyarder dan jutawan mau konsisten menyedekahkan hartanya bagi orang yang membutuhkan, niscaya pengangguran bisa dikurangi. Kalau pada akhirnya orang yang dibantu tersebut sukses dalam usahanya maka akan tercipta banyak lapangan kerja.

  1. Mengurangi angka kriminal

Salah satu sebab seseorang melakukan perbuatan-perbuatan kriminal adalah karena kemiskinan, karena perut lapar dan tidak ada yang dimakan, maka orang melakukan perbuatan jahat seperti mencuri, merampok dan sebagainya. Awalnya hanya sekedar untuk mengganjal perut tapi lambat laun bisa menjadi profesi yang sulit untuk ditinggalkan. Jika banyak orang yang rajin bersedekah dan sedekah trsebut dapat terdistribusi dengan baik dan benar, secara bertahap kemiskinan bisa dientaskan. Jika kemiskinan bisa dientaskan harapannya tingkat kejahatan yang disebabkan kemiskinan bisa diatasi.

  1. Memperkuat tali ikatan keluarga dan masyarakat

Kaya dan miskin adalah sunnatullah yang tidak bisa dirubah lagi. Perbedaan itu diciptakan oleh Allah untuk menguji apakah orang kaya mau bersyukur dan orang miskin mau bersabar tau tidak. Apabila dalam masyarakat orang yang kaya mau mensyukuri nikmat yang salah satunya adalah dengan bersedekah maka akan tercipta hubungan harmonis dalam masyarakat tersebut. Dalam kitab Durratun Nasihin disebutkan bahwa tegaknya dunia itu disebabkan karena empat hal.

  • Pertama, ilmu para ulama‟.
  • Kedua, keadilan para pemimpin.
  • Ketiga, kedermawanan orang-orang kaya.
  • Keempat, kesabaran orang-orang miskin.

Apabila empat hal ini bisa terealisasikan akan tercipta keamanan dan ketentraman dalam masyarakat tersebut. Tidak akan terjadi kecemburuan sosial yang menyebabkan rasa iri dan dengki. Adanya rasa iri dan dengki itu disebabkan karena tidak adanya tali ikatan yang kuat. Orang miskin tidak akan iri kepada orang kaya apabila orang kaya tersebut mau berbagi suka kepadanya. Kecemburuan sosial tidak akan pernah muncul jika antara si kaya dan si miskin mau saling mengenal, memahami dan saling membantu, dengan begitu sedekah bisa memperkuat tali hubungan dalam masyarakat dan keluarga.