Apa saja tips untuk "mengubah" DSLR menjadi video camera?

Video tidak selalu harus diambil dengan video camera, meskipun sebaiknya begitu. Fitur video recorder pada DSLR pun bisa digunakan untuk memproduksi video dengan treatment tertentu. Apa saja tips untuk “mengubah” DSLR menjadi video camera?

Memilih Cine Lenses

Beberapa DSLR memang memiliki fitur video recorder. Tapi untuk mendapatkan hasil yang paling maksimal ada beberapa peralatan tambahan yang perlu dibeli. Salah satunya adalah lensa. Anda bisa menggunakan lensa kamera yang saat itu Anda pakai untuk memotret objek jika ingin praktis. Akan tetapi, untuk mendapatkan hasil maksimal pilihlah Cine Lenses yang memang diarahkan untuk perekaman video. Cine (singkatan dari cinematography) Lenses dijual dalam banyak versi. Namun, lensa ini mudah dikenali dengan kode CN di depan spesifikasi teknisnya. Misalnya CN-E14.5-60mm.

Memilih Tripod

Jika DSLR digunakan sebagai video camera, maka ada kecenderungan Anda harus menginvestasikan dana tambahan untuk membeli tripod baru. Mengapa? Karena video dan fotografi still image memiliki kebutuhan yang berbeda. Sebagai contoh, kamera video selalu bergerak mengikuti objek. Selain itu tripod harus ekstra kokoh agar tidak terjadi guncangan ketika proses perekaman video sedang berlangsung.

  • Pertama, pertimbangkan untuk membeli tripod yang memiliki fiteru spreader, yaitu semacam pengunci yang akan mengaitkan satu kaki dengan kaki-kaki lainnya. Jadi, selain ada penopang tambahan, kaki-kaki itu juga akan terkunci kuat. Spreader tripod memang didesain untuk penggunaan pada kamera video.

  • Kedua, pertimbangkan untuk membeli tripod yang memiliki fitur stabilizer. Ini akan menjamin video tidak akan berguncang hebat walaupun perekaman dilakukan sambil berjalan.

Memasang Layar Lebar

Supaya tidak selalu mengintip layar LCD kamera yang ukurannya mini, Anda bisa memasang semacam layar televisi (disebut dengan istilah field monitor) berukuran lebih besar di atas monitor kamera itu. Tujuannya agar Anda bisa melihat adegan dengan lebih nyaman. Ada beberapa jenis layar monitor seperti itu dan tidak harus selalu identik dengan perekaman video. Jika ingin memotret dan mau melihat hasilnya dalam ukuran besar alat seperti ini juga ideal untuk dipakai.

Sebagian besar kamera DSLR dilengkapi dengan fungsi yang mampu merekam. Beberapa tips mengambil video dari kamera DSLR:

  1. Gunakan tripod
    Dibanding dengan kamera lain, kamera DSLR lebih ringan dan memiliki sesuatu yang berguna untuk menjaga kestabilan. Pengguna dapat memfilmkan bidikan secara stabil dan mampu menyesuaikan fokus pada subjek.

    Jika Anda tidak memiliki tripod, cari permukaan yang datar dan stabil untuk menghidupkan kamera. Ini sangat penting saat membuat film dalam cahaya rendah. "Gunakan meja, dinding atau lantai (jika ini masuk akal untuk gambar Anda), atau bahkan kaki Anda jika Anda sedang duduk.

  2. Cek pencahayaan
    Pertimbangkan bagaimana hasil bidikan Anda melalui lensa, sebelum Anda memulai pembuatan film. Seperti fotografi, waspadalah terhadap ruang yang terlalu gelap atau terlalu terang, bayangan pada subjek Anda, dll. Gunakan white balance kamera dan uji pengaturannya sebelum Anda mulai membuat film.

  3. Hindari zoom ketika merecord dengan kamera DSLR
    Memperbesar dan memperkecil saat merekam dapat mengganggu dan menggelegar bagi penikmat. Jika Anda perlu mendapatkan bidikan yang lebih dekat, lebih baik untuk menghentikan sementara perekaman dan mengubah posisi, kemudian melanjutkan pembuatan film. Atau, Anda dapat mengubah posisi saat merekam jika subjek Anda tidak dapat berhenti. Zoom terlalu banyak juga dapat menyebabkan bintik-bintik pada gambar Anda dan menurunkan kualitas video Anda.

  4. Tes audio sebelum memulai merecord
    Uji mikrofon Anda sebelum Anda mulai. Beberapa pengaturan mungkin memiliki gema, beberapa orang berbicara dengan sangat lembut, dan kadang-kadang mikrofon Anda tidak terpasang dengan benar. Memperbaiki kesalahan visual jauh lebih mudah daripada memperbaiki yang audio.

    Menurut Mic Reviews, “Preamp built-in untuk DSLR sama sekali tidak profesional (karena mereka awalnya dibuat khusus untuk fotografi dan mereka akhirnya memasang video kemudian) dan kadang-kadang ada pengaturan yang ditentukan sebelumnya untuk gain dan audio lainnya tweak yang tidak memungkinkan suara khusus.

  5. Framing subjek dengan benar
    Lebih diperhatikan ketika terjadi perpindahan posisi dalam pengambilan gambar. Jangan sampai yang awalnya bagus, justru menjadi kurang bagus seperti gambar yang terpotong.

Sumber:

Anda dapat mengubah kamera Digital Single-Lens Reflex (DSLR) kesayangan untuk menjadi webcame . Anda juga dapat melakukan langkah ini untuk sekadar mencoba sesuatu yang baru.

Dengan hanya menggunakan aplikasi SparkoCam , Anda bisa melakukan itu semua dengan mudah. Namun sebelum melakukan langkah ini Anda harus mencari tahu apakah kamera DSLR yang Anda miliki kompatibel dengan aplikasi tersebut atau tidak

Langkah pertama, download SparkoCam dan instal di PC/laptop Anda. Kemudian hubungkan kamera DSLR ke PC/laptop melalui kabel USB. Hidupkan kamera dan biarkan driver terinstal.

1. Pilih Efek

Dalam menu Device pada SparkoCam, Anda akan menemukan software auto-detect di kamera Anda. Anda dapat mengubah resolusi preview dan bitrate video. Lalu di menu Effects, Anda dapat menambahkan overlay untuk gambar video.

SparkoCam juga memungkinkan Anda untuk mengubah eksposur untuk menyesuaikan aperture, shutter speed, ISO, dan white balance . Anda juga dapat menambahkan efek lucu seperti gelas, topi atau masker.

2. Gunakan mikrofon

Langkah selanjutnya, Anda bisa membuka aplikasi video chat seperti Skype. Pilih Tools > Options , dan klik Video Settings . Lalu pilih SparkoCam sebagai webcam input . Anda dapat melihat gambar dari layar kamera DSLR.

Gunakan mikrofon untuk merekam suara atau menggunakan mic internal yang ada di PC Anda. Sayangnya, dalam hal ini Anda tidak dapat menggunakan mic internal DSLR.

Sebagai catatan, versi gratis dari SparkoCam memiliki fungsi yang sama dengan versi berbayar. Akan tetapi dalam versi gratis terdapat tampilan watermark yang cukup mengganggu. Pada versi berbayarnya cukup mengeluarkan kocek US$ 30 . Dan pilih lisensi standar SparkoCam untuk Canon atau Nikon.

DSLR yang kompatibel

Berikut beberapa kamera DSLR Canon atau Nikon yang kompatibel dengan SparkoCam:

  • Canon Rebel XS, Canon Rebel XSi, Canon Rebel Kiss X2, Canon Kiss F, Canon Kiss X3, Canon Kiss X4, Canon Kiss X5, Canon Kiss X6i, Canon Kiss X7i, Canon Kiss X7, Canon Kiss F, Canon Kiss X50.

  • Canon T1i, Canon T2i, Canon T3, Canon T3i, Canon T4i, Canon T5i, Canon SL1.

  • Canon 1D Mark II, Canon 1Ds Mark II, Canon 1D Mark II N, Canon 1D Mark III, Canon 1Ds Mark III, Canon 5D Mark II, Canon 5D Mark III, Canon 1D Mark IV, Canon 1D X.

  • Canon 1000D, Canon 1100D, Canon 1200D, Canon 450D, Canon 500D, Canon 550D, Canon 600D, Canon 650D, Canon 700D, Canon 40D, Canon 50D, Canon 60D, Canon 6D, Canon 7D, Canon 1D C, Canon 1D Mark IV, Canon 100D, Canon 70D.

  • Nikon D7100, Nikon D7000, Nikon D5300, Nikon D5200, Nikon D5100, Nikon D5000, Nikon D90, Nikon D800, Nikon D800E, Nikon D600, Nikon D610, Nikon D700, Nikon D4, Nikon Df, Nikon D4s, Nikon D300, Nikon D300s, Nikon D3, Nikon D3s, Nikon D3X.