Apa saja tipe-tipe Perubahan didalam organisasi?

image

Manajemen perubahan adalah suatu pendekatan untuk mengubah individu, tim, dan organisasi kepada kondisi masa depan yang diinginkan.

Apa saja tipe-tipe Perubahan didalam organisasi ?

Seiring dengan bertambahnya pengalaman sebuah organisasi, perubahan di dalamnya dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu development change, transitional change, dan transformational change (Anderson, et al., 2001). Penjelasan lengkap dari tiga tipe perubahan dalam organisasi dapat dipaparkan sebagai berikut:

  1. Development Change
    Tipe perubahan ini adalah yang paling sederhana diantara tipe perubahan- perubahan yang lain. Tujuan utama dari perubahan ini adalah untuk melakukan perbaikan, baik dari sisi keterampilan, metode, kinerja, maupun kondisi. Fokus dari perubahan ini adalah untuk memperkuat atau memperbaiki hal yang sudah terjadi dalam organisasi untuk meningkatkan kinerja guna mencapai target yang lebih tinggi. Perubahan ini umumnya terjadi karena perubahan kecil di dalam lingkungan kompetisi atau dapat juga disebabkan tuntutan organisasi untuk dapat meningkatkan kinerja operasional, oleh karenanya pada perubahan tipe ini hanya akan menimbulkan penolakan yang kecil pula jika dibandingkan dengan 2 tipe perubahan yang lain.

  2. Transitional Change
    Perubahan ini umumnya terjadi karena ada tuntutan perubahan yang signifikan dari lingkungan kompetisi. Perubahan ini akan mengubah kondisi yang ada dalam organisasi menjadi sesuatu yang berbeda. Biasanya suatu organisasi melakukan perubahan ini jika pemimpin organisasi tersebut menyadari bahwa ada masalah atau tujuan yang tidak tercapai sehingga organisasi tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka organisasi harus meninggalkan keadaan lama melalui proses transisi menuju keadaan baru. Pada perubahan ini, kebutuhan akan individu (SDM) dapat diprediksi atau dikelola. Perbedaaan transitional change dengan transformational change adalah pada faktor manusia dan budaya. Pada transformational change, kedua faktor di atas sangat dominan dan merupakan faktor kunci.

  3. Transformational Change
    Perubahan ini adalah yang paling radikal, sehingga membutuhkan pergeseran budaya, pola pikir, dan perilaku dari organisasi agar perubahan ini berhasil diimplementasikan dan bertahan lama. Perubahan ini akan dilakukan jika kondisi organisasi sangat genting sehingga harus dilakukan perubahan secara menyeluruh untuk menyelamatkan kondisi organisasi dalam kompetisi.

Selama siklus hidupnya, organisasi harus mengimplementasi banyak perubahan. Organisasi perlu memiliki kompetensi untuk mengelola perubahan jika ingin terus bertahan dalam persaingan.Telah banyak studi dan literatur tentang perubahan organisasi dari berbagai pendekatan, baik incremental maupun berkelanjutan, ataupun yang dapat diimplementasikan secara top down ataupun yang merupakan proses emergent (Burnes, 2004).

Pada umumnya literatur manajemen perubahan menyarankan dua kategori mengenai tipe perubahan organisasi yaitu first-order, yang juga dikenal sebagai incremental ataupun berkelanjutan, dan second-order, yang juga dikenal sebagai transformasional, revolusioner, atau tidak berkesinambungan (Palmer, Dunford dan Akin, 2006).

Dalam mendukung kehandalan internal dalam organisasi, perubahan first-order mensyaratkan organisasi untuk menyesuaikan sistem, proses ataupun strukturnya. Namun perubahan esensial dalam nilai utama, strategi atau identitas organisasi tidak terjadi dalam perubahan first-order (Newman, 2000). Organisasi memelihara dan mengembangkan dirinya sendiri dalam menjalankan perubahan first-order yang direncanakan untuk membantu kesinambungan dan tingkatan organisasi (Bate; 1994).

Kebalikan dari first- order , perubahan second-order bertujuan membentuk perubahan transformasional dan radikal yang pada dasarnya merubah inti dari organisasi (Newman, 2000). Alih-alih mengembangkan, organisasi menggunakan perubahan second- order untuk mentransformasi nilai dasarnya (Bate, 1994).

Tipe Perubahan Organisasi
Gambar Tipe Perubahan Organisasi. Sumber : Nadler dan Tushman 1995

Nadler dan Tushman (1995) menyarankan membedakan perubahan incremental dan tidak berkesinambungan menjadi empat kategori dengan cara menggabungkan dimesi ketiga yaitu apakah perubahan bersifat antisipasif atau reaktif terhadap perubahan pada lingkungan eksternal. Empat kategori mereka yaitu pengaturan, reorientasi, adaptasi, dan penciptaan ulang.

Dalam kategori pengaturan, organisasi mengimplementasikan perubahan incremental sebagai tindakan antisipasi dari perubahan lingkunan eksternal. Perubahan- perubahan ini membantu organisasi menyesuaikan terhadap lingkungan. Di sisi lain, pada kategori adaptasi, organisasi bersikap reaktif terhadap perubahan yang diterapkan organisasi lain walaupun perubahan tersebut masih incremental. Kategori reorientasi mensyaratkan organisasi untuk menggunakan perubahan tidak berkesinambungan dan bersifat antisipasif (Nedler dan Tushman, 1995).

Organisasi membuat modifikasi besar dengan membangun kekuatan sejarah dan masa lalu. Kebalikan dari reorientasi, penciptaan ulang bersifat reaktif dan membutuhkan perubahan yang cepat dan simultan walaupun termasuk perubahan order-change. Organisasi yang menerapkan perubahan radikal megabaikan praktik dan arahan masa lampau (Nedler dan Tushman, 1995).

Ditambahkan pula menurut Daft (2004), perubahan incremental adalah perubahan yang sercara kontinu dilakukan suatu organisasi untuk memelihara keseimbangan umum organisasi. Biasanya perubahan seperti ini dilakukan terbatas pada salah satu bagian organisasi dan dampaknya relatif hanya dirasakan oleh bagian itu sendiri. Sedangkan perubahan radikal cenderung mengubah referensi, arah, dan kebijakan organisasi.Biasanya perubahan ini mentransformasi seluruh bagian institusi.

Perubahan Strategis dan Perubahan Operasional


Perubahan operasional yaitu perubahan-perubahan kecil yang bersifat parsial dan umumnya tidak menimbulkan dampak yang luar biasa bagi divisi- divisi atau unit-unit usaha lainnya dalam perusahaan. Misalnya perubahan seragam keryawan.

Perubahan strategis merupakan perubahan yang berdampak luas dan memerlukan koordinasi dan dukungan dari unit-unit terkait, atau bahkan seluruh komponen perusahaan. Yang meliputi perubahan strategis antara lain:

  • Perubahan budaya dan nilai-nilai dasar perusahaan

  • Perubahan arah/fokus bisnis

  • Perubahan cara kerja untuk meningkatkan efisiensi, peningkatan penghasilan, atau pemakaian sumber daya-sumber daya.

Pembaruan Perusahaan


Platt (2001) membedakan perubahan stategis suatu perusahaan ke dalam tiga kategori, yaitu:

Transformasi Manajemen

Transformasi biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang sehat, atau perusahaan yang mulai menangkap adanya signal-signal yang kurang menguntungkan. Menurut Charles Handy (1994), perubahan itu mengikuti kurva S, yaitu seperti huruf S yang tertidur atau “ Sigmoid Curve ”.Dimana pada “ Sigmoid Curve ”, transformasi dilakukan ketika perusahaan sedang berada di titik A.

image
Gambar Kurva Sigmoid dan Strategi Perubahan. Sumber: Kasali (2006)

Manajemen Turnaround

Manajemen turnaround biasanya digunakan pada perusahaan yang menghadapi persoalan-persoalan yang agak pelik dan melibatkan pihak-pihak yang lebih luas. Namun disisi lain perusahaan masih memiliki sumber daya (pada sisi aset) dan waktu yang memungkinkan untuk melakukan manuver-manuver perbaikan. Dalam “ Sigmoid Curve ”, titik ini berada sedikit di atas titik B, yang kita sebut sebagai titik B1.

Manajemen Krisis

Manajemen krisis baisa yang dilakukan kalau perusahaan sudah memasuki masa krisis, yaitu saat perusahaan mulai kehabisan cashflow dan reputasi, serta motivasi. Pada titik ini perusahaan mulai tampak sulit memenuhi kewajiban-kewajiban pembayaran jangka pendek yang jatuh tempo, mulai dari tagihan para pemasok bahan baku, kredit jangka pendek, sampai gaji karyawan. Pada tahap ini perusahaan sudah benar-benar berada pada posisi berbahaya dan eksistensinya diragukan. Pada “ Sigmoid Curve ”, titik ini berada pada B.

Perubahan Antisipatif, Reaktif, dan Krisis


Black & Gregersen (2003) membagi stategi perubahan dalam tiga kategori:

  • Perubahan Antisipatif , yaitu perubahan sebelum segala sesuatu terjadi yang biasa digunakan oleh pemimpin pasar untuk mendikte dan menguasai pasar.

  • Perubahan Reaktif adalah perubahan yang paling sering digunakan perusahaan sebagai reaksi atas setiap kejadian dan merespons setiap hal yang baru terjadi.

  • Perubahan Krisis , dimana sesuatu yang rutin menjadi kacau, tidak ada keteraturan dan koordinasi. Orang yang jernih dan berani akan tampil mengambil kesempatan, memimpin, dan mengembalikan krisis pada keteraturan. Perusahaan dalam krisis membutuhkan biaya besar dan energy yang sangat besar.