Tiga hal tersebut di atas merupakan nilai kehidupan yang mana apabila seseorang mampu melakukannya dengan baik maka damailah kehidupannya. Sejatinya, ketulusan dan keikhlasan adalah puncak dari kehidupan, jika kia bisa mencintai banyak hal tanpa mengharap balasan (dicintai) maka itulah setinggi-tingginya cinta. Akan tetapi, hal yang demikian itu tak banyak orang yang bisa memahami karena keterbatasan penguasaan perasaan dan logika manusia yang selalu mengharapkan balasan akan setiap tindakan dan niat.
Begitupun perlakuan kita terhadap kehidupan. Apabila kasar, maka kehidupan pun akan memberikan hasil yang kasar juga namun apabila lembut maka kelembutan pula yangakan kita peroleh. Seperti kasih, yang senantiasa memberikan makna lembut akan setiap perjalanan kehidupan manusia.
Dan untuk kalimat terakhir di atas mengenai keikhlasan melepaskan sesuatu yang tidak dimaksudkan untuk kita merupakan hal yang tidak mudah dilakukan namun mudak diucapkan. Sejatinya kita hidup di dunia tidak memiliki apa-apa, semua yang saat ini kita anggap adalah milik kita, itu hanya bias saja. Pemilik utamanya adalah Tuhan yang Maha Esa, kita hanya sebagai tempat penitipan atas semua materi dunia. Jadi belajar ikhlas menerima dan melepaskan merupakan sesuatu yang bisa membuat kehidupan semakin berharga dan berarti.