Teori apa saja tentang cinta dalam ilmu psikologi?

Cinta

Cinta adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan senantiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda.

Apa saja teori tentang cinta dalam ilmu psikologi ?

Dalam beberapa kasus, cinta dapat dirumuskan menggunakan teori. Beberapa ahli psikologi berhasil mengelompokan tentang apa yang sebenarnya semua orang ingin tahu mengenai kemisteriusan dari perasaan yang hampir semua orang dapat merasakanya, entah dari orang tua, kekasih, teman, atau lainnya. Dan berikut merupakan teori-teori cinta menurut para ahli.

1. Teori Antara Menyukai dan Mencintai

Teori cinta pertama yaitu mengenai sekat antara persaan menyukai dan mencintai yang dikemukaan oleh seorang ilmuan dan pakar psikologi dunia yang bernama Zick Rubin. Dalam teorinya mengenai menyukai dan mencintai, Rubin menjelaskan bahwa perasaan cinta yang dimiliki oleh manusia itu sebenarnya terbentuk dari tiga perasaan turunan yaitu perhatian, kasih sayang, dan keintiman.

  • Perhatian
    Zick Rubin menyatakan bahwa akan ada saatnya seseorang mengalami suatu keadaan dimana orang tersebut memiliki sebuah perasaan mendalam untuk seseorang, orang tersebut akan merasakan suatu pengalaman perasaan dimana dia sangat menyukai ketika menghabiskan waktu bersama orang yang selalu ada dipikirannya dan selalu ingin berada didekat orang tersebut. Tetapi dalam tahap ini, perasaan yang dirasakan oleh orang tersebut masuk dalam kategori perasaan menyukai, dan bukan sesuatu yang bisa disebut dengan cinta.

  • Kasih Sayang
    Menurut Rubin, perasaan cinta sejatinya adalah suatu perasaan yang jauh lebih dalam dan kuat termasuk keinginan untuk tetap selalu bersama orang yang kita sukai. Seseorang yang sedang dalam perasaan menyukai akan senang dangan hanya kebersamaan yang mereka miliki. Sedangkan orang yang dalam tahap perasaan mencintai akan memperhatikan orang yang dicintainya seperti memperhatikan dirinya sendiri.

  • Keintiman
    Sedangkan yang dimaksud dengan kasih sayang adalah keinginan untuk menerima kontak fisik serta kasih terhadap orang yang dicintainya, kasih sayang bisa dijelaskan dengan adanya keintiman dan kebersamaan serta sikap saling membagi antara keinginan dan perasaan dua orang tersebut. Penjelasan tersebut dikemukaan secara utuh oleh pakar psikologi Zick Robin.

2. Teori antara Kasih Sayang dengan Gairah

Teori psikologi cinta yang kedua dikemukakan oleh seorang ilmuan dan pakar psikologi yang bernama Elaine Hatfield, menurutnya cinta dibagi menjadi dua persaan yaitu kasih sayang dan gairah.

Pertama cinta sebagai kasih sayang, Hatfield menjelaskan bahwa cinta kasih sayang didasari pada perasaan dan tingkah laku saling menghormati, menghargai, keterikatan, serta kepercayaan, cinta yang berupa kasih sayang biasanya tercipta dari berkembangnya perasaan antara dua orang yang saling pengertian, dan saling menghargai satu sama lain.

Sedangkan yang dikategorikan dengan cinta gairah adalah mengarah pada sesuatu yang didasari pada keadaan emosi yang kuat dan ketertarikan seksual. Ketika dasar dari emosi macam itu membara, maka orang yang dalam kategogi cinta akan merasa terpuaskan.

Walaupun begitu, ilmuan Elaine Hatfield menjelaskan bawa cinta yang hanya didasari gairah biasanya akan berakhir pada dendam dan kebencian. Hatfield sendiri memiliki pendapat bahwa cinta yang didasi oleh gairah semata tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang lama dan hanya bertahan pada kisaran waktu enam sampai tiga pluh bulan saja.

3. Teori tentang Roda Warna Cinta

Pakar psikologi kenamaan dunia yang bernama John Lee dalam bukunya yang berjudul “The Colors of Love” menganalogikan cinta dalam teori roda warna. Dalam teorinya tersebut John Lee mengemukakan bahwa teori roda warna hanya memiliki tiga warna yang mewakili tiga jenis cinta, yang diantaranya adalah berikut:

  • Eros
    Tipe cinta yang paling ideal menurutnya, hal ini dikarenakan tipe cinta yang dinamakan eros didasari pada komitmen dan keinginan yang tulus, baik dari perasaan maupun pikiran orang yang sedang jatuh cinta tersebut.

  • Ludos
    Tipe cinta yang seperti permainan. Ludos diibaratkan sebagai percintaan yang tidak siap dengan jenjang setelahnya. Orang-orang yang ada dalam tahap cinta yang dinaman ludos ini hanya menganggap cinta sebagai ajang main-main yang menurutnya menyenangkan.

  • Storge
    Tipe cinta yang sacara ilmiah, seperti perasaan cinta antara anak dan orang tua, kakak beradik, dan sebagainya. Istilah ini dinamakan storge dan pada masa sekarang ini lebih sering diidentikan dengan istilah friendzone dimana keadaanya cenderung lebih dari persahabatan akan tetapi bukan pasangan. Sama sekali tidak ada perasaan cinta akan tetapi memiliki ikatan kasih sayang yang tulus.

Dari tiga kombinasi roda warna yang diperkenalkan oleh John lee tersebut, kemudian dapat menghasilkan roda warna cinta baru, diantaranya adalah sebagai berikut: pertama adalah “mania” dimana mania ini merupakan penggabungan dari roda eros dan ludos yang kemudian disebut sebagai cinta yang obsesif.

Kedua, adalah “pragma” yang merupakan penggabungan dari ludos dan storge yang akan menghasilkan cinta yang realistis. Dan yang ketiga,”Agape” yaitu penggabungan dari roda eros dan storge yang kemudian menghasilkan cinta yang mementingkan diri sendiri.

4. Teori Segitiga Cinta

Teori cinta segitiga ini bukanlah teori yang melibatkan tiga orang dalam satu hubungan percintaan, melainkan teori segitiga cinta yang dikemukakan oleh Robert Stemberg yang menjelaskan mengenai tiga perasaan yang menghasilkan cinta, yang diantaranya yaitu keintiman, gairah, dan komitmen.

Dari tiga kombinasi yaitu keintiman, gairah, dan komitmen tersebut kemudian menghasilkan sebuah cinta. Walaupun dalam prakteknya bisa saja hanya terdiri dari salah satu perasaan saja. Robert Stemberg berpedapat bahwa cinta yang dibangun dari dua perasaan atau lebih akan lebih lama daripada cinta yang hanya dibangun dengan salah satu perasaan saja.