Apa saja teknik yang digunakan dalam melukis dengan cat air?

Cat air atau populer juga dengan sebutan aquarel adalah medium lukisan yang menggunakan pigmen dengan pelarut air dengan sifat transparan. Meskipun medium permukaannya bisa bervariasi, biasanya yang digunakan adalah kertas. Selain itu bisa pula papyrus, kulit, kain, kayu, atau kanvas.

Ada banyak sekali teknik melukis dengan cat air, tapi yang paling banyak digunakan orang antara lain adalah:

Washes

Ini teknik melukis dengan cat air yang paling mendasar. Caranya adalah dengan membasahi kertas yang akan digunakan, lalu tinggal meletakkan warna di atas permukaan kertas dari atas ke bawah, sebelum akhirnya membiarkan lukisan itu kering secara alami, atau kalau ingin cepat, bisa juga mengeringkannya dengan dryer.

Glazing

Hampir mirip dengan washes, tapi cat yang digunakan harus sangat tipis. Warna yang paling ideal untuk cara ini adalah rose madder (permanent rose), cobalt blue, dan auroline. Setiap glaze harus kering dulu sebelum ditimpa dengan warna lainnya.

Wet in Wet

Proses ini dilakukan dengan mewarnai kertas yang basah dengan kuas berukuran besar atau spons basah. Hasilnya adalah bentuk dan warna yang samar-samar namun indah dan lembut.

Dry Brush

Gunakan kuas yang sudah dicelup dalam cat, lalu sapukan kuas ke atas kertas yang kering. Jangan gunakan terlalu banyak air dalam proses ini. Hasilnya adalah efek “kering” di setiap sudut gambar yang dibuat.

Lifting Off

Ini adalah proses menghilangkan cat yang sudah disapukan di atas kertas. Begitu lukisan yang kita buat kering, basahkan bagian yang ingin kita “angkat”, lalu serap airnya dengan sehelas kertas tisu. Hasilnya adalah garis dan bentuk yang ujungnya terlihat “keras”.

Dropping in Color

Proses ini dilakukan untuk menambahkan warna pada daerah yang basah di sebuah lukisan, agar lukisan itu terlihat lebih membaur dan alamiah.