Apa saja tantangan ekonomi digital yang sedang berkembang saat ini bagi Indonesia?

ekonomi digital

Indonesia perlahan-lahan berjalan menuju ekosistem ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Perkembangan perusahaan startup sangat menarik perhatian pemerintah.

Pertumbuhan ekonomi digital sudah membuka bolong-bolong yang mesti segera ditambal dan dibereskan.

Kekurangan tenaga kerja yang terampil teknologi adalah salah satu tantangannya. Rudiantara, selaku Menteri Kominfo, mengatakan “Kami dulu sudah sepakat dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, coding masuk silabus sekolah menengah kejuruan. Tetapi, setelah ada pergantian menteri, saya harus sering melakukan pendekatan lagi.” Pada akhirnya, kekurangan teknis ini dipatri oleh tenaga kerja dari luar negeri.
Tantangan berikutnya datang dari nilai penjualan e-commerce. Dari nilai penjualan Rp 68 triliun e-commerce pada tahun lalu, Kementerian Kominfo mencatat, 60 persennya adalah barang impor. Derasnya arus modal yang masuk ke industri digital dalam negeri, bagi sejumlah orang, juga menyimpan kekhawatiran. Dari empat unicorn Indonesia, tiga diantaranya disuntik modal besar dari luar. Kalau begini terus bisa jadi Indonesia hanya akan jadi pasar.

Jadi, untuk bertarung di era digital ini perusahaan-perusahaan lokal tidak perlu malu mengambil alih startup daripada membuat sendiri. Dengan meleknya konglomerat lokal dan ditopang oleh peta jalan e-commerce yang disiapkan pemerintah, tak aneh bila banyak yang berharap ekonomi digital menjadi suplemen pertumbuhan di tahun-tahun yang akan datang. Selain menciptakan banyak lapangan pekerjaan, sekor ini juga melahirkan banyak pengusaha (entrepreneur) muda.