Apa saja tanda-tanda inflamasi?

Inflamasi adalah salah satu reaksi imun. Apa saja tanda-tanda yang menandakan inflamasi?

Gejala proses inflamasi yang sudah dikenal ialah:

####1. Kemerahan (rubor)
Terjadinya warna kemerahan ini karena arteri yang mengedarkan darah ke daerah tersebut berdilatasi sehingga terjadi peningkatan aliran darah ke tempat cedera (Corwin, 2008).

####2. Rasa panas (kalor)
Rasa panas dan warna kemerahan terjadi secara bersamaan. Dimana rasa panas disebabkan karena jumlah darah lebih banyak di tempat radang daripada di daerah lain di sekitar radang. Fenomena panas ini terjadi bila terjadi di permukaan kulit. Sedangkan bila terjadi jauh di dalam tubuh tidak dapat kita lihat dan rasakan (Wilmana, 2007).

####3. Rasa sakit (dolor)

Rasa sakit akibat radang dapat disebabkan beberapa hal:

  • Adanya peregangan jaringan akibat adanya edema sehingga terjadi peningkatan tekanan lokal yang dapat menimbulkan rasa nyeri,
  • Adanya pengeluaran zat – zat kimia atau mediator nyeri seperti prostaglandin, histamin, bradikinin yang dapat merangsang saraf – saraf perifer di sekitar radang sehingga dirasakan nyeri (Wilmana, 2007).

####4. Pembengkakan (tumor)
Gejala paling nyata pada peradangan adalah pembengkakan yang disebabkan oleh terjadinya peningkatan permeabilitas kapiler, adanya peningkatan aliran darah dan cairan ke jaringan yang mengalami cedera sehingga protein plasma dapat keluar dari pembuluh darah ke ruang interstitium (Corwin, 2008).

####5. Fungsiolaesa
Fungsiolaesa merupakan gangguan fungsi dari jaringan yang terkena inflamasi dan sekitarnya akibat proses inflamasi. (Wilmana, 2007).

image

Menurut Celloti dan Laufer (2001), keradangan akut ditandai dengan adanya warna merah (rubor), sebagai hasil peningkatan aliran darah pada daerah radang/hiperemi; panas (kalor) sebagai hasil hiperemi vaskuler; bengkak (tumor), sebagai hasil eksudasi seluler dan cairan; sakit (dolor) disebabkan oleh adanya iritasi akibat tekanan dan adanya produk metabolisme serta Kehilangan fungsi (functio laesa), karena fungsi jaringan berjalan secara tidak normal.

Gejala tersebut merupakan gejala umum sebagai manifestasi yang berkaitan dengan proses konstriksii arteriola diikuti dengan dilatasi yang melanjut dengan dilatasi kapiler dan venula; kongesti venula; peningkatan permeabilitas pembuluh darah kecil; eksudasi cairan radang kaya protein (eksudat); hemokonsentrasi , marginasi dan adesi sel darah, transmigrasi menembus venula, kemotaksis, agregasi dan fagositosis.

Terdapat 3 komponen histologis dasar pada daerah keradangan :

  1. vaskularisasi yang disertai peningkatan namun statis dari aliran darah yang menyebabkan panas dan kemerahan,

  2. eksudasi seluler terutama sel fagosit (neutrofil dan monosit) yang menyebabkan kebengkakan dan

  3. eksudasi cairan yang mengandung protein tinggi (fibrinogen) menyebabkan kebengkakan disertai iritasi nervus yang menyebabkan sakit dan gangguan fungsi.