Apa saja sumber-sumber Politik Luar Negeri?

image

Politik luar negeri adalah cerminan dari keinginan dan aspirasi seluruh rakyat suatu negara yang harus diperjuangkan oleh pemerintahnya di dunia internasional dalam upaya menentukan keterlibatan negara di dalam kancah politik internasional.

Apa saja sumber-sumber politik luar negeri?

Keputusan dan tindakan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal baik dari lingkungan eksternal (external environment) maupun lingkungan internal (internal environment). Faktor-faktor yang mendasari dan menentukan rencana-rencana dan pilihan-pilihan yang dibuat oleh para pembaut keputusan sangatlah banyak untuk disebutkan. Karena itu, perlu adanya suatu pengelompokkan faktor-faktor tersebut.

Howard Lentner mengklasifikasikannya ke dalam dua kelompok , yaitu determinan luar negeri dan determinan domestik. Determinan luar negeri mengacu pada keadaan sistem internasional dan situasi pada suatu waktu tertentu. Sistem internasional didefinisikan sebagai pola internaski diantara negara-negara yang terbentuk/dibentuk oleh struktur interaksi diantara pelaku-pelaku yang paling kuat (most powerful actors).

Sistem internasional setelah periode Perang Dunia II yang dikenal sebagai bipolaritas (dua kutub) adalah contoh dari sistem internasional yang pernash berlaku dalam politik global. Sedangkan konsep situasi diartikan sebagai pola-pola interaksi yang tidak tercakup/ mencakup keseluruhan sistem internasional. Sebagai contoh pola hubungan dianatara negara-negara di Asia Tenggara yang terlibat dalam ASEAN akan dibahas sebagai suatu situasi.

Dengan demikian, situasi sebagai suatu alat analisis (analytical tool) dapat memberikan alat untuk menentukan lingkungan eksternal yang relevan bagai para pembuat keputusan (decision-makers). Selain itu, konsep ini juga berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan dua unit analisis yang lainnya yaitu negara dan sistem internasional.

Penggunaaan kedua konsep di atas (sistem internasional dan sistuasi) dimaksudkan sebagau upaya teoritis untuk menyederhanakan lingkungan internasional (eksternal) yang demikian kompleks ke dalam model-model deskripsi yang sistematis dan utuh. Manfaat penggambaran kondisi lingkungan eksternal ini, yaitu dapat memebrikan setting (latar belakang) munculnya peristiwa-peristiwa dalam politik luar negeri, serta dapat membantu peneliti memunculkan faktor-faktor yang menghambat dan mendukung (constraining and facilitating factors) dalam interaksi antar negara.

Determinan domestik menunjuk pada keadaaan di dalam negeri yang terbagi ke dalam tiga kategori berdasarkan waktu untuk berubah, yaitu:

  • Highly stable determinants; terdiri atas luas geografi, lokasi, bentuk daratan, iklim, populasi, serta sumber daya alam.
  • Moderately stable determinants; terdiri atas budaya politik, gaya politik, kepemimpinan politik, dan proses politik.
  • Unstable determinants; yaitu sikap dan persepsi jangka panjang serta faktor-faktor ketidaksengajaan.

Sedangkan James N. Rosenau mengkategorikan faktor-faktor/sumber sumber politik luar negeri melalui dua kontinum, yakni dengan cara menempatkan sumber-sumber itu pada kontinua waktu (time continum) dan kontinua agregasi sistematik (Systemic agregation continum). Kontinum waktu meliputi sumber-sumber yang cenderung bersifat mantap dan berlaku terus menerus dan tetap (sources that tend to change slowly) dan sumber-sumber yang dapat dipengaruhi oleh fluktuasi jarak pendek (shortterm fluctuations), dan sumber-sumber yang dapat berubah (sources that tend to undergo rapid change).

Sumber-sumber utama yang menjadi input dalam perumusan kebijakan luar negeri, yaitu:

  1. Sumber sistemik (systemis sources), merupakan sumber yang berasal dari lingkungan eksternal suatu negara. Sumber ini menjelaskan struktur hubungan di anatara negara-negara besar, pola-pola aliansi yang terbentuk diantara negara-negara dan faktor situasional eksternal yang dapat berupa isu area atau krisis.

    Yang dimaksaud dengan struktur hubungan antara negara besar adalah jumlah negara besar yang ikut andil dalam struktur hubungan internasional danm bagaimana pembagian kapabilitas di antara mereka. Sementara faktor situasional eksternal merupakan stimulan tiba-tiba yang berasal dari situasi internasional terakhir.

  2. Sumber masyarakat (societal sources), merupakan sumber yang berasal dari lingkungan internal. Sumber ini mencakup faktor kebudayaan dan sejarah, pembangunan ekonomi, struktur sosial dan perubahan opini publik. Kebudayaan dan sejarah mencakup nilai, norma, tradisi, dan pengalaman masa lalu yang mendasari hubungan antara anggota masyarakat.

    Pembangunan ekonomi mencakup kemampuan suatu negara untuk mencapai kesejahteraan sendiri. Hal ini dapat mendasari kepentingan negara tersebut untuk berhubungan dengan negara lain. Struktur sosial mencakup sumberdaya manusia yang dimiliki suatu negara atau seberapa besar konflik dan harmoni internal dalam masyarakat. Opini puiblik juga dapat menjadi faktor dimana penstudi dapat melihat perubahan sentimen masyarakat terhadap dunia luar.

  3. Sumber pemerintahan (governmental sources), merupakan sumber internal yang menjelaskan tentang pertanggungjawaban politik dan struktur dalam pemerintahan. Pertanggungjawaban polituk seperti pemilu, kompetisi partai dan tingkat kemampuan dimana pembuat keputusan dapat secara fleksibel merespon situasi eksternal. Sementara dari struktur kepemimpinan dari berbagai kelompok dan individu yang terdapat dalam pemerintahan.

  4. Sumber idiosinkratik (idiosyncratic sources), merupakan sumber internal yang mekihat nilai-nilai pengalaman, bakat serta kepribadian elit politik yang mempengaruhi persepsi, kalkulasi, dan perilaku mereka terhadap kebijakan luar negeri. Disini tercakup juga persepsi seorang elit politik tentang keadaan alamiah dari arena internasional dan tujuan nasional yang hendak dicapai.

Selain keempat sumber kebijakan luar negeri di atas, terdapat pula hirauan akan faktor ukuran wilayah negara dan ukuran jumlah penduduk, lokasi geografi, serta teknologi yang dapat terletak pada sumber sistemik atau masyarakat. Dengan banyaknya faktor yang beraneka ragam, Rosenau menyarankan untuk melakukan cluster of input, dimana penstudi kebijakan luar negeri dapat memeilih dan menggabungkan faktor mana yang paling penting dan patut diberi perhatian dalam menjelaskan politik luar negeri suatu negara yang diteliti.