Apa saja spesies kucing hutan langka di dunia?

Kucing hutan

Sesuai dengan namanya, kucing hutan merupakan kucing yang hidup liar di dalam hutan. Apa saja spesies kucing hutan langka di dunia?

Kucing Merah

Kucing Merah

Kucing Merah termasuk salah satu hewan endemik dari Pulau Kalimantan, keberadaannya sudah dikategorikan sebagai hewan yang hampir punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Seperti namanya bulu kucing ini memang tampak kemerahan dan di dunia internasional lebih dikenal dengan nama Bornean Bay Cat karena keberadaanya tadi yang hanya ada di Pulau Borneo (Kalimantan). Walaupun sudah dianggap hampir punah tetapi belum ada data yang pasti mengenai populasi kucing eksotis ini.

Kucing Berkepala Datar

Kucing Berkepala Datar

Flat headed cat atau kucing berkepala datar ini tersebar di Pulau Sumatera juga Kalimantan. Sejak tahun 2008 lalu kucing ini sudah dikategorikan sebagai hewan yang hampir punah oleh IUCN. Selain kepalanya yang seperti datar kucing ini memiliki corak bulu yang berwarna coklat kemerahan di dahinya dengan warna dominan coklat gelap pada badannya dam memiliki bintik putih di bagian perutnya. Diperkirakan di tahun 2008 hanya tersisa 2.500 ekor dan hanya beberapa ekor yang berada di penangkaran.

Kucing Hutan

Kucing Hutan

Asian Leopard Cats atau biasa dipanggil ALC di luar negeri karena corak bulunya yang menyerupai macan tutul. Kucing ini termasuk dalam genus Prionailurus dan spesies Prionailurus Bengalensis (P.B).

Terdapat 3 jenis kucing hutan yang hidup di Indonesia yaitu sub spesies P.B Javanensis penyebarannya di jawa-Bali, P.B Sumatranus di Sumatra, dan P.B Borneoensis di Kalimantan. Selain P. b. iriomotensis yang berstatus terancam oleh IUCN subspecies lain masih tergolong resiko rendah, tetapi tetap saja kucing ini masuk dalam daftar hewan yang dilindungi dan tidak boleh lagi ada yang memeliharanya.

Kucing Bakau

Kucing Bakau

Kucing Bakau atau dalam bahasa inggris biasa dipanggil fishing cat adalah jenis kucing yang habitatnya berada di bakau, rawa ataupun tepian sungai yang terkena pasang surut air laut di beberapa daerah Jawa. Oleh pemerintah kita sendiri kucing bakau ini termasuk hewan yang dilindungi dengan peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 begitu juga oleh IUCN.

Kucing bakau ini adalah salah satu spesies kucing yang tidak takut air, bahkan kucing ini justru dapat menyelam untuk menangkap mangsanya yang berupa ikan, katak, unggas air, dan udang bakatnya ini didukung dengan adanya lapisan selaput pada kukunya sehingga dapat berenang dengan baik. Berdasarkan informasi yang ada kucing ini sudah di konservasi di area suaka marga satwa Way Kambas (sumatera).

Kucing Batu

Kucing Batu

Marble Cat atau kucing batu, kucing ini tersebar di beberapa negara di asia selatan dan tenggara salah satunya Indonesia, di Indonesia sendiri kucing ini tersebar di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Oleh UICN kucing batu ini termasuk hewan yang dianggap rentan dan harus dilindungi selain itu juga kucing ini di lindungi oleh undang-undang di Indonesia.

Kucing batu ini merupakan pemanjat pohon yang handal dan hampir menghabiskan seluruh harinya diatas pohon terkecuali saat ingin berburu ia akan turun dari atas pohon. Diperkirakan populasi kucing batu di seluruh dunia hanya ada sekitar 10.000 ekor. Diperkirakan jumlahnya akan terus menurun setiap tahunnya akibat dari alih fungsi hutan sebagai lahan pemukiman dan pertanian, serta kebakaran hutan.

Kucing Emas

Kucing Emas

“Harimau Kijang” begitulah penduduk sumatera biasa menyebut hewan yang penuh mitos ini, terang saja kucing ini adalah salah satu hewan yang dianggap memiliki kekuatan magis. Karena itu hewan ini menjadi buruan banyak orang dan menjadikannya salah satu hewan yang berada di ambang kepunahan.

Kucing ini termasuk kucing yang suka hidup sendiri tetapi ketika ia menemukan pasangannya ia akan setia selamanya. Kucing ini sebenarnya sudah pernah dianggap punah pada tahun 2005 sampai akhirnya sebuah gambar kucing ini tertangkap oleh kamera di wilayah Way Kambas, sejak saat itu kucing ini dilindungi oleh undang-undang.

Jumlah populasi kucing ini tidak diketahui secara pasti, tetapi dapat dipastikan akan menurun setiap tahunnya jika terus ada perburuan terhadap kucing ini.