Apa Penyebab Timbulnya Sikap Egois?

egois

Egois dapat timbul apabila sifat individualistik pada seseorang cenderung menonjol. Apa Saja Sebab-sebab Timbulnya Sikap Egois?

Beberapa penyebab egois pada seseorang adalah sebagai berikut:

  • Perhatian yang berlebihan (pada masa kecil)
    Perhatian yang berlebihan yang diberikan oleh orang tua semasa kecil menjadi salah satu faktor pemicu sifat egois pada seseorang. Perhatian yang berlebihan membuat orang tua memanjakan anak dengan cara memenuhi segala keinginannya. Sehingga anak terbiasa untuk mendapatkan apapun tanpa usaha dan perjuangan terlebih dulu. Anak juga tidak terbiasa mengembangkan rasa toleransi dan sabar kepada orang lain. Biasanya hal ini terjadi pada anak pertama dan anak terakhir atau pun anak tunggal.

  • Perlindungan yang berlebian (pada masa kecil)
    Dalam menunjukkan rasa sayang kepada anak, seringkali orang tua memberi perlindungan yang berlebihan dari berbagai macam kegagalan dan kesalahan. Rasa kehawatiran yang mendalam juga membuat orang tua menghindarkan anak dari pekerjaan-pekerjaan yang sebenarnya bisa dilakukan anak seusianya.

  • Anak yang memiliki kebutuhan khusus
    Anak yang memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus, sering kali mendapatkan perhatian khusus. Jika tidak hati-hati anak seperti ini bisa tumbuh menjadi pribadi yang egois, karena dia menganggap semua harus dipusatkan pada dia.

  • Kurangnya perhatian
    Selain perhatian yang berlebihan, kurangnya perhatian juga bisa menjadi pemicu tumbuhnya sifat egois. Keadaan seperti ini dapat terjadi pada anak ke dua ataupun anak ke tiga (anak tengah, seseorang yang memiliki kakak dan adik), karena biasanya pada orang tua yang tidak dapat membagi perhatiannya secara merata kepada semua anaknya dapat menyebabkan anak yang kurang perhatian tersebut merasa dianak tirikan. Perasaan ini lah yang membuat anak tersebut harus dapat memenuhi kebutuhannya bagaimanapun caranya tanpa memperdulikan perasaan orang lain.

Sebenarnya penyebab utama sifat egois seseorang ada pada kesalahan pola asuh orang tua dan keadaan lingkungan. Karena pada hakikatnya semua manusia memiliki sifat individualis dan sifat sosial dimana jika orang tersebut sifat individualisnya yang lebih menonjol akan mudah terlihat sikap egoisnya di lingkungan tempat bersosialisasinya.

Dalam kehidupan sehari – hari, kita berinteraksi dengan banyak orang yang mempunyai sifat berbeda satu sama lainnya. Ada yang bersifat ramah, baik hati, dan sopan. Tetapi ada juga pribadi yang kasar, pemarah, atau egois. Orang yang mempunyai sifat egois adalah orang yang sulit untuk dihadapi. Semua orang sebenarnya punya sisi egoisme dalam dirinya, namun kadarnya berbeda – beda. Ada yang bisa menekan sisi egois tersebut dan menunjukkan sisi pribadinya yang baik, namun ada juga yang lebih dominan mengutamakan sifat egoisnya dalam berinteraksi dengan orang lain.

Egois berasal dari kata dalam bahasa Yunani, yaitu ‘Ego’ yang artinya diri sendiri. Jadi, orang yang bersifat egois adalah orang yang selalu mementingkan dirinya sendiri dan tidak pernah mempertimbangkan kepentingan orang lain. Orang ini hanya akan mencari kenyamanan untuk dirinya sendiri dan tidak peduli dengan keadaan orang lain.

Seseorang bisa menjadi pribadi yang egois biasanya karena telah dibentuk sejak kecil disebabkan oleh :

  1. sejak kecil ia selalu dimanja dan dipenuhi segala keinginannya oleh orang tuanya.

  2. Cara memanjakan anak yang dilakukan orang tuanya biasanya berlebihan. Maka ketika dewasa ia mengharapkan semua orang akan melakukan hal yang sama untuk dirinya. Orang egois akan menjadi seseorang yang tidak peduli pada kepentingan orang lain. Padahal, pendidikan karakter anak yang diberikan orang tua haruslah merupakan sesuatu yang positif. Pentingnya pendidikan karakter anak sejak kecil justru berguna salah satunya untuk menghindari anak menjadi pribadi yang egois.

Bersikap egois akan menimbulkan berbagai masalah baru dari lingkungan dan orang sekitar. Mereka akan merasa terganggu dan tidak nyaman dengan keegoisan itu bahkan merasa dirugikan. Dampaknya, orang egois akan dijauhi oleh lingkungannya dan tidak diajak bergaul. Nah, apakah kita termasuk orang yang sering bersifat egois, atau justru tidak? Hal itu hanya diri kita sendirilah yang bisa menjawabnya. Bila kita sudah mengetahui bahwa sifat egois itu tidak baik bagi diri dan orang lain, maka janganlah kita mempertahankan sikap tersebut.