Obligasi merupakan suatu surat tunda hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan ataupun lembaga-lembaga lain sebagai pihak berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar presentase tertentu yang tetap.
Dalam melakukan investasi pada obligasi, terdapat risiko-risiko yang dapat timbul, diantaranya adalah:
Credit Risk (Default Risk) Credit risk adalah risiko bahwa emiten tidak dapat membayar bunga maupun pokok hutang. Alat ukur risiko ini yang lazim digunakan adalah peringkat dari emiten obligasi. Secara umum peringkat didefinisikan sebagai suatu pendapat tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya dengan memperhitungkan faktor-faktor risiko yang relevan.
Market Risk
Risiko volatilitas harga instrumen dan risiko reinvestasi dari kupon yang diterima akibat pergerakan tingkat suku bunga. Alat ukur yang umumnya digunakan untuk melihat sensitivitas harga terhadap pergerakan suku bunga adalah duration dan convexity.
Liquidity Risk
Liquidity risk adalah risiko bahwa pemegang instrumen menemui kesulitan dalam menjual obligasi di harga wajar ketika terpaksa harus menjualnya.
Foreign Exchange Risk
Forex risk ini merupakan risiko yang timbul karena pergerakan kurs mata uang apabila berinvestasi pada suatu obligasi yang memiliki mata uang yang berbeda.
Political (Country) Risk
Risiko politik dapat timbul akibat adanya tindakan pemerintah, seperti perubahan peraturan, penjadwalan, dan restrukturisasi hutang.