Apa saja resusitasi yang perlu dilakukan pada korban luka bakar?

Korban luka bakar yang parah butuh perhatian medis yang cepat dan tepat. Apa saja resusitasi yang perlu dilakukan pada korban luka bakar?

Pada korban luka bakar perlu diberikan resusitasi cairan sebagai bagian dari perawatan awal pasien yang terkena luka bakar.

Pemberian intravena yang adekuat harus dilakukan, akses intravena yang adekuat harus ada, terutama pada bagian ekstremitas yang tidak terkena luka bakar. Adanya luka bakar diberikan cairan resusitasi karena adanya akumulasi cairan edema tidak hanya pada jaringan yang terbakar, tetapi juga seluruh tubuh. Telah diselidiki bahwa penyebab permeabilitas cairan ini adalah karena keluarnya sitokin dan beberapa mediator, yang menyebabkan disfungsi dari sel, kebocoran kapiler.

Tujuan utama dari resusitasi cairan adalah untuk menjaga dan mengembalikan perfusi jaringan tanpa menimbulkan edema. Kehilangan cairan terbesar adalah pada 4 jam pertama terjadinya luka dan akumulasi maksimum edema adalah pada 24 jam pertama setelah luka bakar. Prinsip dari pemberian cairan pertama kali adalah pemberian garam ekstraseluler dan air yang hilang pada jaringan yang terbakar, dan sel-sel tubuh. Pemberian cairan paling popular adalah dengan Ringer laktat untuk 48 jam setelah terkena luka bakar. Output urin yang adekuat adalah 0.5 sampai 1.5mL/kgBB/jam.

Formula Parkland

Formula yang terkenal untuk resusitasi cairan adalah formula Parkland

24 jam pertama diberikan Cairan Ringer laktat : 4ml/kgBB/%luka bakar

Contohnya pria dengan berat 80 kg dengan luas luka bakar 25 % membutuhkan cairan : (25) X (80 kg) X (4 ml) = 8000 ml dalam 24 jam pertama

  • ½ jumlah cairan 4000 ml diberikan dalam 8 jam
  • ½ jumlah cairan sisanya 4000 ml diberikan dalam 16 jam berikutnya.

Cara Evans

Cara lain adalah cara Evans :

  1. Luas luka bakar dalam % x berat badan dalam kg = jumlah NaCl / 24 jam

  2. Luas luka bakar dalam % x berat badan dalam kg =jumah plasma / 24 jam (no 1 dan 2 pengganti cairan yang hilang akibat oedem. Plasma untuk mengganti plasma yang keluar dari pembuluh dan meninggikan tekanan osmosis hingga mengurangi perembesan keluar dan menarik kembali cairan yang telah keluar)

  3. 2000 cc Dextrose 5% / 24 jam (untuk mengganti cairan yang hilang akibat penguapan) Separuh dari jumlah cairan 1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya.

Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan pada hari pertama. Dan hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.

Rumus Baxter

Cara lain yang banyak dipakai dan lebih sederhana adalah menggunakan rumus Baxter yaitu :

 % x BB x 4 cc 

Separuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Hari pertama terutama diberikan elektrolit yaitu larutan RL karena terjadi defisit ion Na. Hari kedua diberikan setengah cairan hari pertama.

Contoh : seorang dewasa dengan BB 50 kg dan luka bakar seluas 20 permukaan kulit akan diberikan 50 x 20 x 4 cc = 4000 cc yang diberikan hari pertama dan 2000 cc pada hari kedua.

Formula Curreri

Kebutuhan kalori pasien dewasa dengan menggunakan formula Curreri, adalah

  • 25 kcal/kgBB/hari ditambah denga 40 kcal/% luka bakar/hari.

  • Petunjuk perubahan cairan

  • Pemantauan urin output tiap jam

  • Tanda-tanda vital, tekanan vena sentral

  • Kecukupan sirkulasi perifer

  • Tidak adanya asidosis laktat, hipotermi

  • Hematokrit, kadar elektrolit serum, pH dan kadar glukosa

PENGGANTIAN DARAH

Luka bakar pada kulit menyebabkan terjadinya kehilangan sejumlah sel darah merah sesuai dengan ukuran dan kedalaman luka bakar. Sebagai tambahan terhadap suatu kehancuran yang segera pada sel darah merah yang bersirkulasi melalui kapiler yang terluka, terdapat kehancuran sebagian sel yang mengurangi waktu paruh dari sel darah merah yang tersisa. Karena plasma predominan hilang pada 48 jam pertama setelah terjadinya luka bakar, tetapi relative polisitemia terjadi pertama kali.

Oleh sebab itu, pemberian sel darah merah dalam 48 jam pertama tidak dianjurkan, kecuali terdapat kehilangan darah yang banyak dari tempat luka. Setelah proses eksisi luka bakar dimulai, pemberian darah biasanya diperlukan.