Apa saja program Kerjasama Australia di Indonesia?

Australia dan Indonesia

Apa saja program Kerjasama Australia di Indonesia?

Berbagai macam Program Kerjasama Australia di Indonesia sebagai berikut :

1. Konteks Pembangunan
Kemiskinan merupakan tantangan serius bagi Negara Indonesia. Tujuh persen dari 242 juta penduduk hidup di bawah garis kemiskinan dengan pendapatan US$1 per hari. penduduk miskin tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang memadai, dan tingkat pengangguran melebihi 9 persen.

2. Governance
Governance yang baik merupakan akar sebuah pembangunan. Memperkuat Governance akan membantu Indonesia tumbuh dengan kemampuan untuk menangani masalah pengangguran, menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kemakmuran nasional. Kegiatan-kegiatan itu menjadi prioritas bagi AusAID.

3. Indonesia-Australia Technical Assistance Management Facility for Economic Governance (TAMF III)
TAMF (The Indonesia-Australia Technical Assistance Management Facility for Economic Governance) atau Fasilitas Manajemen Bantuan Teknis untuk Tata Kelola Ekonomi Indonesia-Australia mulai dijalankan sejak tahun 1999, dan dalam dua tahap pertama menyediakan bantuan teknis senilai A$19 juta melalui lebih dari 100 kegiatan di berbagai badan Pemerintah Indonesia.

4. Australia Indonesia Partnership for Decentralisation (AIPD)
Persekutuan Indonesia Australia untuk Desentralisasi (AIPD) bertujuan menyokong ke pengurangan kemiskinan melalui meningkatkan pemerintahan lokal dan pengiriman jasa. Ini akan membangun pada sukses dari dukungan arus ke Indonesia sebelah timur, disediakan melalui Australia Bantuan Nusa Tengara untuk Otonomi regional (ANTARA) program, yang yang akan berkesimpulan pada 2010. Dukungan AIPD akan memfokuskan pada umum perkuatan manajemen keuangan pada provinsial dan taraf daerah di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua dan Papua Barat.

5. Government Partnerships Fund (GPF)
Government Partnership Fund (GPF) adalah sebuah program lima tahun senilai AUD 50 juta untuk membangun kapasitas tata kelola ekonomi, keuangan dan sektor publik di Indonesia. Kegiatan-kegiatan GPF difokuskan pada membangun kapasitas tata kelola Indonesia dalam bidang ekonomi, keuangan dan sektor publik, dan prioritas-prioritas lain yang ditetapkan oleh Komisi Bersama.

6. Infrastruktur dan Pinjaman
Melalui dua inisiatif besar Proyek Peningkatan Jalan Nasional Indonesia Bagian Timur (Eastern Indonesia National Road Improvement Project) dan Program Pendidikan Dasar (Basic Education Program) Australia mendukung pengembangan ekonomi dan sosial regional dengan fokus pada wilayah Timur Indonesia. Proyek-proyek ini akan dibiayai melalui pinjaman lunak kepada Pemerintah Indonesia. Dari total pinjaman sejumlah AUD 500 juta yang tersedia, sebesar AUD 300 juta akan disediakan untuk perbaikan jalan nasional, sementara AUD 200 juta akan dialokasikan untuk pendidikan dasar.

7. Program Rehabilitasi Aceh
Setelah kehancuran hebat akibat bencana tsunami pada 26 Desember 2004, Pemerintah Australia membentuk Australia Indonesia Partnership for Reconstruction and Development (AIPRD), sebuah kemitraan selama lima tahun senilai AUD 1 milyar untuk membantu rekonstruksi dan pembangunan Indonesia di dalam dan di sekitar wilayah yang terkena dampak tsunami

8. Kemitraan Australia-Indonesia (AIP)
Tahun 2006-2007, Indonesia menjadi penerima Bantuan Pembangunan Resmi terbesar dari Australia. Tujuan program bantuan ini adalah untuk membantu mengurangi kemiskinan dan mencapai pembangunan ekonomi dan sosial yang berkesinambungan.

9. Kemitraan Australia-Indonesia untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (AIPRD)
Sebagai bagian dari Kemitraan Australia-Indonesia, paket bantuan AIPRD melibatkan pejabat tertinggi di kedua pemerintahan untuk mendukung upaya rekonstruksi serta pembangunan Indonesia, baik di dalam maupun di luar wilayah yang terkena dampak tsunami.

10. Pendidikan dan Beasiswa
Pendidikan adalah landasan dasar bagi pembangunan, dan merupakan faktor penentu bagi penanggulangan kemiskinan. Perluasan dukungan bagi pendidikan dasar (tingkat sekolah dasar dan tingkat sekolah menengah pertama) merupakan sebuah unsur penting dari strategi kerja sama pembangunan yang disepakati antara pemerintah Australia dan Indonesia. Dukungan ini bertujuan untuk membantu Negara Indonesia dalam meningkatkan kualitas dari sistem persekolahan dasar dan menengah pertama sampai batas-batas tertentu.

Selain program-progam tersebut, Australia dan Indonesia menjalin kerjasama mereka dalam bidang pendidikan seperti yang dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, keseluruhan dana bantuan yang disetujui adalah $ 93 ribu (hampir Rp 1 miliar). Selain program UniBRIDGE, program yang dilakukan oleh Australia-Indonesia Institute lainnya adalah di bidang pendidikan, penelitian dan seni. Tiga program tersebut adalah kerjasama yang dilakukan Charles Darwin University di Darwin dengan mitra di Indonesia untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam program pengembangan profesional bagi guru-guru di Indonesia. Lewat program UniBridge mahasiswa Australia yang sedang mengambil mata kuliah Bahasa Indonesia bisa bertemu dan berkomunikasi secara online dengan teman-teman mereka dari Universitas Nusa Cendana (UNDANA) di Kupang. Jumlah warga asal Indonesia yang sekarang menetap di Australia secara resmi adalah 63.159 orang, yaitu sekitar 0,3 persen dari keseluruhan penduduk Australia yang berjumlah 21 juta jiwa. Menurut statistik resmi Australia tahun 2011, angka ini menunjukkan peningkatan hamper 24 persen dari tahun 2006.

Jumlah warga asal Indonesia di tahun 2006 adalah 50 ribu orang. Jumlah ini adalah mereka yang benar-benar menetap di Australia, belum termasuk mahasiswa yang jumlahnya mencapai belasan ribu orang. Data ini terungkap dari laporan terbaru yang dikeluarkan pemerintah Australia berjudul The People of Australia, yang membeberkan hasil sensus yang dilakukan di tahun 2011, dengan membandingkan sensus sebelumnya di tahun 2006. Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) juga menyetujui bantuan dana bagi empat proyek yang dilakukan Australia-Indonesia Institute untuk tahun 2017-2018. Salah satu proyek tersebut adalah program UniBRIDGE, yaitu program kerjasama antara mahasiswa Australia dan Indonesia di bidang pertukaran budaya dan bahasa lewat online.