Apa saja prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat Product Roadmap?

Sebelum merancang sebuah peta jalan produk (Product Roadmap), akan lebih baik jika manajer produk menentukan dasar atau prinsip yang akan digunakan. Prinsip apa sajakah yang diperlukan dalam merancang sebuah peta jalan produk yang stabil dan berkelanjutan?

Ketika manajer produk sedang merencanakan peta jalan produk, seringkali mereka merasa ragu untuk mengambil keputusan. Beberapa pertanyaan dan keraguan yang sering dialami oleh manajer produk yaitu “Berapa banyak fleksibilitas yang harus saya izinkan?”, “Apa cara terbaik untuk menyajikannya?”, atau “Bagaimana kita bisa memastikan bahwa peta jalan produk yang dibuat sudah mencerminkan proses yang realistis?”.

Sebelum manajer produk menerapkan strategi atau mencari solusi dari keraguan tersebut, akan lebih baik jika mereka terlebih dahulu memahami dasar atau prinsip yang digunakan untuk membuat sebuah peta jalan produk yang stabil dan berkelanjutan, antara lain :

  1. Memahami letak peta jalan pada skema produk
    Seluruh proses manajemen produk adalah tentang mengambil gagasan abstrak awal dan kemudian selangkah demi selangkah, memecahnya menjadi item yang dapat ditindaklanjuti atau disebut juga skema produk. Pada skema produk, peta jalan berhubungan dengan visi perusahaan / organisasi.
    Peta jalan adalah batu loncatan penting dalam proses tangibilisasi visi. Peta jalan juga merupakan jembatan antara produk yang ideal dan yang dapat dieksekusi, serta sarana terbaik untuk memfasilitasi proses membangun sebuah ide.

  2. Memikirkan peta jalan produk sebagai jalur komunikasi
    Dalam kerangka pemecahan ide ke dalam proses manajemen produk, peta jalan adalah metode terbaik untuk mengkomunikasikan produk kepada tim. Akan lebih baik menggunakan istilah “mengkomunikasikan” daripada “memberikan”, karena masukan tim sangat penting untuk tujuan yang realistis dan kerangka waktu yang dapat dicapai.
    Namun, sebagian besar manajer produk menganggap peta jalan sebagai jadwal rilis. Oleh karena itu, banyak perusahaan / organisasi yang menyebarluaskan peta jalan mereka. Itu adalah sebuah kesalahan. Tujuan utama dari peta jalan adalah untuk mencerminkan sasaran dan strategi produk.

  3. Membangun visi melalui visualisasi
    Saat ini peta jalan dibuat lebih visual karena peta jalan perlu dipahami secara intuitif oleh siapapun yang melihatnya. Keakuratan peta jalan adalah kunci untuk membuat semua orang, termasuk tim dan pemangku kepentingan bergerak maju.
    Itulah sebabnya mengapa manajer produk harus membuat representasi visual dari peta jalan senyata mungkin. Bagi sebagian orang, sketsa / gambar adalah cara paling efektif untuk menyampaikan suatu informasi secara cepat dan ringkas.

Untuk tahapan yang lain, seperti tahapan definisi, desain, dan pengembangan produk sebaiknya dibuat list dengan rapi di dalam tabel. Tujuannya supaya siapapun yang melihatnya dapat memahami proses tahapannya juga.

  1. Bagaimana cara mengkonsolidasikan gambaran besar dengan hal kecil
    Peta jalan hanya digunakan sebagai alat reflektif, bukan arahan mutlak. Untuk itu, peta jalan harus fleksibel, dapat mencerminkan kembali proses, dan mengandung semua kompleksitas kebutuhan serta tantangan.
    Seringkali, tim dihadapkan dengan tantangan yang mustahil untuk diselesaikan sesuai tenggat waktu sehingga mereka perlu merilis fitur tertentu sebagai solusinya. Hal ini membutuhkan keseimbangan dari tahapan terkecil, seperti desain dan pengembangan dengan gambaran besar.
    Untuk mendapatkan gambaran besar, manajer produk harus memperhatikan poin berikut :
    • Peta jalan - berdasarkan tahun, kuartal, bulan
    • Sprint - detail rilis tingkat menengah, fitur utama
    • Tugas dan prioritas - tugas yang spesifik dan sumber daya yang dialokasikan

https://blog.craft.io/2017/07/04/4-principles-building-sustainable-roadmap/