Apa Saja Prinsip Utama Politik Realisme Menurut Morgenthau?

politik realisme
Filosofi dari political realism berkembang luas sepanjang akhir abad delapan belas sampai sembilan belas dan dihidupkan kembali setelah Perang Dunia II.Morgenthau dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam perkembangan aliran relist. Apa Saja Prinsip Utama Politik Realisme Menurut Morgenthau ?

Berkaitan dengan realist , terdapat enam prinsip utama yang dikemukakan oleh Morgenthau tentang political realism :

  • Prinsip pertama, bahwa politik diatur oleh aturan-aturan objektif yang pada dasarnya mengacu pada sifat-sifat dari human nature . Prinsip ini menjelaskan bahwa aturan-aturan dimana para aktor dapat dengan bebas bergerak di dalam dunia sosialnya itu bersifat abadi. Sifat alamiah yang terdapat dalam seorang aktor internasional itu tidak beruba dari sejak aktor berperan sebagai representasi dari bangsanya.

  • Prinsip kedua, national interest yang sering diasosiasikan terhadap konsep power . Power bukanlah hanya sebuah alat untuk menganalisa namun juga dapat digunakan sebagai perdoman dalam perancangan kebijakan-kebijakan suatu negara. Sehingga foreign policy harus memiliki konsentrasi terhadap persyaratan-persyaratan politik yang dapat menyukseskan dari setiap kebijakan yang diajukan ketimbang hal-hal lain yang sifatnya didasari oleh preferensi ideologi yang berarti bahwa dalam upaya suatu negara memenuhi kepentingan yang dibutuhkan, negara tersebut akan terus mempertahankan ideologi miliknya walaupun tidak sejalan dengan negara yang diajak untuk bekerja ama dan dapat menimbulkan clash of interest .

  • Prinsip ketiga, political realism tidak hanya mengacu pada pengertian power sebuah negara untuk mendapatkan interest nya. Keadaan di saat suatu fenomena terjadi memiliki pengaruh besar dalam membentuk interest sebuah negara, sehingga penyesuaian terhadap power akan selalu dibutuhkan mengingat keadaan atau stabilitas dunia yang sifatnya selalu berubah-ubah.

  • Prinsip keempat, pentingnya moral dalam menjalankan setiap aksi politik dengan menyatakan bahwa prinsip tentang moral yang bersifat universal disarankan untuk tidak diterapkan di dala formulasi universal yang bersifat abstrak yang semestinya telah dimodifikasi dalam upaya memenuhi persyaratan-persyaratan political morality .

  • Prinsip kelima, political realism menolak untuk menerima identifikasi antara aspirasi moral dari sebuah negara tertentu dengan aturan moral yang telah diatur secara universal. Hal ini bertujuan agar kebijakan-kebijakan yang nantinya akan dirancang oleh sebuah negara tidak bingung dalam mengoperasikannya karena khawatir akan berbenturan dengan prinsip-prinsip moral yang bersifat universal.

  • Prinsip keenam, political realism dapat berperan sebagai sebuah wadah yang secara intensif dapat mendukung aktivitas politik sesuai dengan kapabilitas suatu instrumen politik bekerja di dalamnya.

Referensi

(PDF) Teori Politik Internasional: Perspektif Realisme | Fachri Pramuja - Academia.edu