Apa saja Prajurit legendaris terkuat dan terkenal di masa lampau ?

Prajurit adalah tentara di masa lampau yang berperang di garis depan dan menjadi penentu kemenangan didalam peperangan. Apa saja Prajurit legendaris terkuat dan terkenal di masa lampau ?

Ksatria Inggris


Ksatria Inggris (Knights) adalah prajurit besar yang mengenakan baju besi untuk menutupi seluruh tubuhnya serta menunggangi kuda. “Honor” atau sikap menghormati adalah landasan konsep untuk ksatria dari era abad pertengahan ini. Prinsip dari ksatria in adalah: “Melindungi yang lemah, tak berdaya, dan memperjuangkan kesejahteraan umum”. Mereka prajurit terkaya, paling terlatih, dan memiliki baju besi, senjata, dan kuda untuk menjalankan aksinya. Stelan baju besi yang mereka pakai beratnya biasanya 40-60 pound, meskipun beberapa pelat baja yang digunakan diperkirakan memiliki berat lebih dari 100 pound. Baju lapis baja ini seperti pelindung di medang perang. Mereka termasuk di antara para prajurit paling sulit untuk dibunuh dan dikalahkan dalam sejarah karena baju besinya.

Maori


Prajurit Maori

Maori adalah penduduk asli Selandia baru yang termasuk dalam rumupun polenesia. Mereka diyakini telah menetap sejak 1280 M. Prajurit Maori memiliki terkenal dengan perilakunya yang memakan musuh – musuhnya untuk mendapatkan “Mana” (kekuatan spiritual dalam tubuh manusia) yang mereka miliki. Orang Maori percaya bahwa pertempuran adalah hal suci yang mereka persembahkan untuk nenek moyang, selain itu mereka berjuang untuk memperoleh spiritual “Mana” dan prestise. Kanibalisme didorong oleh keinginan untuk mendapatkan mana dari musuh yang dikalahkan dalam pertempuran. Tidak seperti kebanyakan nasib penduduk asli lainnya, Maori tidak pernah ditaklukkan. Maori adalah prajurit yang tangguh, ganasyang akan melakukan Peruperu atau tarian perang, sebelum menyerang musuh-musuhnya untuk mengintimidasi dan bahkan memberi mereka preview pembantaian yang akan mereka lakukan.

Apache


Dalam sejarah, suku Apache terkenal kuat dan pemberani karena menentang orang-orang Spanyol di Meksiko selama berabad-abad. Prajurit mereka dapat disamakan seperti ninja dari Amerika. Kelegendarisan mereka ini karena keganasannya, tanpa belas, dan tingkat kesulitan mengasuhnya. Prajurit muda Apache diuji hingg ke titik kematian. Anak laki-laki sering dilatih untuk tidak tidur, duduk untuk jangka waktu yang lama tanpa bergerak atau tanpa membuat suara. Mereka akan tiba – tiba menyelinap ke belakang seseorang dan menggorok tenggorokannya tanpa si korban menyadarinya. Sebagian besar mereka menggunakan senjata primitif yang terbuat dari kayu dan tulang. Mereka juga ahli menggunakan pisau dan kampak. Bahkan militer Eropa yang mengusai wilayah Amerika barat daya kesulitan mengalahkan mereka.

Mongol


Prajurit Mongol memiliki misi untuk menaklukkan segala sesuatu, mendominasi dan menghancurkan segala sesuatu. Para pajurit Mongol adalah prajurit penunggang kuda yang keji dari Asia. Dalam sejarahnya, mereka terkenal akan sikap kebiadaban kasar saat menaklukkan wilayah lainnya pada abad ke-13. Mereka mampu mendominasi Eropa dan Asia. Salah satu komandan militer terbesar dalam sejarah dunia yaitu Genghis Khan, adalah pemimpin Mongol. Mereka sangat disiplin dan ahli menggunakan busur dan panah sambil menungangi kuda yang berlari kencang.

Legiun Romawi


Dari semua prajurit kuno yang terbesar, Romawi mungkin yang paling pragmatis. Militer Romawi terbagi – bagi ke dalam legiun, Setiap legiun berfungsi untuk menunjukkan unit tentara Romawi kuno. Organisasi legiun bervariasi dari waktu ke waktu. Mereka adalah tulang punggung tentara Romawi untuk menjadi Kekaisaran yang tak tertandingi dalam hal ukuran dan kekuatan. Infanterinya menggunakan baju besi dan perisai model seperti Yunani kuno. Mereka ahli pedang dan tombak yang digunakan bersamaan dengan perisai. Karena keberhasilan militernya, Kekaisaran Romawi sejak lama dianggap sebagai contoh penting untuk efisiensi militer dan kemampuan

Viking


Viking adalah teror bagi penduduk Eropa. Prajurit Viking sangat ditakuti di seluruh Eropa karena serangan brutalnya serta senjatanya berupa kapank yang menakutkan. Orang – orang mengatakan bahwa gaya bertarung Viking itu gila. Kebanyakan prajurit Viking prajurit menggunakan baju lapis baja sederhana. Badan mereka besar serta ahli menggunakan kapak, pedang, dan tombak ketika menaklukkan kota. Bahkan dalam keyakinan apabila meninggal dalam pertempuran maka di alam baka akan kembali mengalami pertempuran.

Samurai


Prajurit Samurai

Samurai (atau Bushi) adalah bangsawan militer Jepang pada abad pertengahan dan awal-modern. Mereka menjalani kehidupan mereka sesuai dengan prinsip Bushido, yang berarti “cara prajurit”. Mereka adalah tentara bersenjata berat karena menggunakan baju besi dan bersedia mati untuk tuannya. Senjata mereka adalah pedang bahkan menjadi yang paling tajam di dunia. Pedang tersebut dengan mudah bisa mengiris atau membagi seorang pria menjadi dua bagian. Keterampilan mereka dengan pedang ini tak tertandingi. Selain itu juga ahli Yumi (busur). Mereka akan bermeditasi terlebih dulu sebelum berperang. Hal ini dilakukan agar mereka bisa lebih bijaksana dan tidak takut mati dalam pertenpuran.

Mamluks


Prajurit Mamluks

Mamluk berkuasa di Mesir dan Suriah dari 1250 M sampai 1517 M. Mereka adalah tentara budak yang masuk Islam dan melayani para khalifah Islam serta para Sultan Ayyubiyah selama Abad Pertengahan. Seiring waktu, mereka menjadi suatu kasta militer yang kuat dan menggulingkan tuan mereka, mengalahkan tentara Mongol dan tentara Salib serta mendirikan dinasti yang berlangsung tiga ratus tahun. Setelah Mamluk masuk Islam, banyak dari mereka yang terlatih menjadi prajurit kavaleri. Mamluk harus mengikuti perintah furusiyya, yaitu prinsip hidup yang mencakup nilai-nilai seperti keberanian dan kemurahan hati, serta taktik kavaleri, menunggang kuda, memanah dan perawatan luka, dll. Ruang lingkup kehidupan Mamluk ini terbatas hanya sekitar perang dan kesetiaan kepada tuannya.

Sparta


Kota kuno Sparta memiliki prajurit terbesar dalam sejarah manusia. Masa jaya kota ini dimulai setelah mengalahkan rivalnya, kota Athena dalam Perang Peloponnesia (431SM - 404 SM). Budaya prajurit Sparta atau Spartan berpusat pada loyalitas pengabdian ke negara dan militer. Pada usia 7, anak laki-laki Sparta memasuki pendidikan militer yang disponsori oleh negara setelah seleksi yang ketat. Budaya perang dan pelatihannya telah menjadi bagian hidup dalam keseharian. Mereka memiliki pepatah: “datang kembali dengan perisai atau di atasnya” yang berarti jangan kembali kecuali Anda menang. Menjadi salah satu prajurit paling sulit dunia untuk dikalahkan. Mereka ahli perisai dan tombak, dimana kedua senjata tersebut dapat digunakan secara bersamaan. Semua negara kota Yunani sangat menghormati Spartan, termasuk perempuan Sparta yang juga dikagumi.