Apa Saja Perspektif yang Digunakan Dalam Memandang Politik dan Ekonomi Internasional?

politik ekonomi internasional
Ekonomi adalah hal yang erat kaitannya dengan pencapaian kekayaan, sedangkan politik erat kaitannya dengan pencapaian kekuasaan atau kekuatan. Dalam level internasional, negara dan pasar adalah inti dari ekonomi politik internasional.

Apa Saja Perspektif yang Digunakan Dalam Memandang Politik dan Ekonomi Internasional?

Studi Ekonomi Politik Internasional membagi empat macam perspektif dalam memandang masalah politik dan ekonomi internasional, beberapa diantaranya:

  • Perspektif Merkantilisme
    Perspektif merkantilisme merupakan bagian dari fase dalam sejarah kebijakan ekonomi, atau sebuah sistem tentang kebijakan ekonomi yang banyak dipraktikkan oleh para negarawan Eropa dalam rangka menjamin kesatuan politik dan kekuatan nasionalnya. Merkantilisme melihat perekonomian internasional sebagai arena konflik antara kepentingan nasional yang bertentangan daripada sebagai wilayah kerjasama yang saling menguntungkan. Kekuatan ekonomi dan politik sebagai tujuan yang saling melengkapi, bukan saling bersaing, dalam lingkungan arus positif. Pencapaian kekuatan ekonomi mendukung pengembangan kekuatan politik dan militer negara serta kekuatan politik dapat meningkatkan dan memperkuat ekonomi negara. Kaum merkantilis menyatakan bahwa perekonomian seharusnya tunduk pada tujuan utama peningkatan kekuatan negara, politik harus diutamakan daripada ekonomi. Tetapi isi dari kebijakan-kebijakan spesifik yang direkomendasikan untuk menjalankan tujuan tersebut berubah sepanjang waktu.

    Perspektif merkantilisme menitikberatkan pada perdagangan antarnegara, hasrat untuk mencapai suatu kemakmuran, usaha untuk mengembangkan kekuasaan, serta hubungan yang erat antara kebutuhan akan kekuasaan dengan perdagangan maupun agama. Merkantilisme menganggap perekeonomian tunduk pada komunitas politik dan khususnya pemerintah. Aktivitas ekonomi dilihat dalam konteks yang lebih besar atas peningkatan kekuatan negara. Negara adalah organisasi yang bertanggungjawab dalam mempertahankan dan memajukan kepentingan nasional, memerintah di atas kepentingan ekonomi swasta. Kekayaan dan kekuasaan adalah tujuan yang saling melengkapi, bukan saling bertentangan. Ketergantungan ekonomi pada negara-negara lain seharusnya dihindari sejauh mungkin. Ketika kepentingan ekonomi dan keamanan pecah, kepentingan keamanan mendapat prioritas.

  • Perspektif Liberalisme
    Perspektif liberalisme didasarkan pada asumsi bahwa manusia pada hakikatnya adalah makluk yang tidak suka berkonflik, mau bekerja sama, dan rasional. Kepentingan-kepentingan manusia rasional akan menimbulkan interaksi yang hahrmonis dimana kebutuhan manusia akan terpenuhi secara efektif dan efisien dengan syarat dalam proses tersebut tidak ada pihak yang mengintervensi. Kaum liberal menganggap pasar sebagai mekanisme paling tepat dalam pemenuhan kebutuhan manusia karena di sanalah manusia bebas untuk berinteraksi (membeli dan menjual) atas inisiatif mereka sendiri.

  • Perspektif Marxisme
    Salah satu teori yang mendasari kaum Marxis adalah dialektika materialisme, di mana secara umum, inti dari ajaran Marx adalah kritik terhadap kapitalisme. Marxis lebih menekankan fokusnya pada aspek ekonomi dan materi di mana mereka membuat asumsi bahwa ekonomi lebih penting daripada persoalanpersoalan yang lain sehingga memungkinkan bagi peningkatan kelas sebagai fokus studi. Dalam pandangan kaum Marxis, kehidupan ekonomi berada pada urutan pertama, sedangkan politik di tempat kedua. Oleh karena itu, dalam kehidupan sebuah negara, kepentingan dan isu-isu ekonomi menjadi isu-isu yang penting dan sangat menentukan kepentingan yang ada dalam politik. Bahkan, politik sebagian besar ditentukan oleh konteks sosial ekonomi, dan negara bukanlah lembaga yang otonom bagi penganut Marxis. Demikian juga kelas-kelas sosial yang ada, borjuis dan proletar, akan menentukan kebijakan-kebijakan politik yang diambil sesuai dengan kepentingan kelas sosial yang berkuasa sehingga secara garis besar Marxis beranggapan bahwa perekonomian adalah tempat eksploitasi dan perbedaan antarkelas sosial, khususnya kaum borjuis dan kaum proletar. Hal itu berarti bahwa dalam perekonomian kapitalis, kaum borjuis akan menjadi kelas yang paling berkuasa.

Referensi

http://www.leutikaprio.com/main/media/sample/EKONOMI%20POLITIK%20INTERNASIONAL%20-%20SAMPLE.pdf