Apa saja Peranan Komunikasi dalam Pembangunan suatu Negara?

Menurut Hedebro (dalam Nasution, 1996), terdapat tiga aspek komunikasi yang mempengaruhi pembangunan, yaitu :

  • Pendekatan yang berfokus pada pembangunan suatu bangsa, dan bagaimana media massa dapat menyumbang dalam upaya tersebut.

    Di sini, politik dan fungsi-fungsi media massa dalam pengertian yang umum merupakan objek studi, sekaligus masalah-masalah yang menyangkut struktur organisasional dan pemilikan, serta kontrol terhadap media. Untuk studi-studi jenis ini, sekarang digunakan istilah kebijakan komunikasi, dan merupakan pendekatan yang paling luas dan bersifat general (umum).

  • Pendekatan yang juga dimaksudkan untuk memahami peranan media massa dalam pembangunan nasional, namun jauh lebih spesifik.

    Media dilihat sebagai pendidik atau guru, idenya adalah bagaimana media massa dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan kepada masyarakat bermacam keterampilan, dan dalam kondisi tertentu mempengaruhi sikap mental dan perilaku mereka. Persoalan utama dalam studi jenis ini adalah, bagaimana media massa dapat digunakan secara paling efisien untuk mengajarkan pengetahuan tertentu bagi masyarakat suatu bangsa.

  • Pendekatan yang berorientasi kepada perubahan yang terjadi pada suatu komunitas lokal atau desa.

    Konsentrasinya adalah pada memperkenalkan ide-ide baru, produk dan cara-cara baru, dan penyebarannya di suatu desa atau wilayah. Studi jenis ini mendalami bagaimna aktivitas komunikasi dapat dipakai untuk mempromosikan penerimaan yang luas akan ide-ide dan produk baru.

Peran komunikasi pembangunan adalah untuk memajukan pembangunan. Pembangunan diperlukan agar rakyat yang mempunyai kadar huruf serta pendapatan dan sosial-ekonomi yang rendah lebih dapat terangkat taraf hidupnya. Untuk itu mereka harus diberitahu mengenai ide dan kemahiran yang belum mereka kenal dalam jangka waktu yang singkat.

Seperti halnya yang dinyatakan oleh Nora C. Quebral (Harun dan Ardianto, 2011):

Tujuan komunikasi pembangunan adalah mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan menginginkan bahwa sekelompok massa orang- orang dengan tingkat literasi (melek huruf) dan penghasilan rendah, dan atribut-atribut sosio-ekonomi bahwa mereka harus berubah, pertama-tama semua menjadi terbuka tentang informasi dan dimotivasi untuk menerima dan menggunakan secara besar-besaran ide-ide dan keterampilan- keterampilan yang tidak familiar dalam waktu yang singkat dibanding proses yang diambil dalam keadaan normal.

Rogers dan Andhikarya menyarankan perlunya dirumuskan suatu pendekatan baru dalam proses komunikasi antarmanusia yaitu suatu pendekatan konvergensi yang didasarkan pada model komunikasi yang sirkuler, menggantikan model linear yang umumnya dianut selama ini.

Selain itu, diketengahkan pula perlunya ditingkatkan partisipasi semua pihak yang ikut serta dalam proses komunikasi, demi tercapainya suatu fokus bersama dalam memandang permasalahan yang dihadapi. Dengan kata lain, pendekatan ini bertolak dari dialog antarsemua pihak, dan bukan seperti selama ini hanya atau lebih banyak ditentukan oleh salah satu pihak saja.