Apa saja peranan dan fungsi pupuk Kalium pada tanaman?

Kalium merupakan salah satu unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Kebanyakan sebagai katalis dalam reaksi biokimia.

Apa saja fungsi kalium pada tanaman?

Kalium sebagai macronutrient dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak, hampir sebanyak nitrogen. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah banyak, respon tanaman terhadap pupuk kalium sangat jarang, tergantung banyaknya tanah kekurangan kalium dan kekuatan tanaman menyerap kalium.

Kalium dapat membantu dalam proses pembentukan protein dan memperlancar proses fotosintes serta dapat memperbaiki mutu hasil yang berupa bunga dan buah. Selain itu, kalium dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan.

Unsur K bukan merupakan unsur penyusun jaringan tanaman, namun berperan dalam pembentukan pati, mengaktifkan enzim, pembukaan stomata (mengatur pernapasan dan penguapan), proses fisiologis dalam tanaman, proses metabolik dalam sel, mempengaruhi penyerapan unsur-unsur lain, mempertinggi daya tahan terhadap kekeringan, penyakit selain itu juga berperan dalam perkembangan akar.

Kegunaan unsur hara K bagi tanaman yang lain adalah mengaktifkan kerja beberapa enzim asetik thiokinase, aldolase, pirivat kinase, glutamilsistein sinterase, formil tetrahidrofolatsintetase, suksinil Co A sintetase, induksi nitrat reduktase, sintesis tepung, ATP ase.

Kalium juga memacu translokasi karbohidrat dari daun ke organ tanaman yang lain, terutama organ tanaman penyimpan karbohidrat, misalnya ubi.

Disamping itu Kalium juga merupakan komponen penting di dalam mekanisme pengaturan osmotik di dalam sel dan juga berpengaruh langsung terhadap tingkat semipermiabilitas membran dan fosforilasi di dalam khloroplast.

Ahli yang lain juga menyebutkan bahwa peranan unsur K bagi tanaman sangat penting dalam setiap proses melabolisme dalam tanaman yaitu dalam sintesis dari asam amino dan protein dari ion-ion amonium, dalam proses fotosintesis, sebab apabila terjadi kekurangan kalium dalam daun, maka kecepatan asimilasi karbondioksida (CO2) akan turun.

Jadi K membantu pembentukan protein dan karbohidrat, mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman, meningkatkan resistensi terhadap penyakit dan kualitas buah-buahan.

Kalium merupakan unsur esensial bagi seluruh jasad hidup. Pada jaringan tanaman tinggi, kalium menyusun 1,7-2,7 % bahan kering daun nomal. Kebutuhan tanaman terhadap ion K+ tidak dapat di ganti secara lengkap oleh kation alkali lain, walaupun sejumlah spesies tanaman pengaruh menguntungkan ion Na+ akan muncul jika pasokan K terbatas. Tanpa kalium tanaman tidak mampu mencapai pertumbuhan dan hasil maksimal.

Beberapa fungsi kalium dalam tubuh tanaman antara lain:

  • Sebagai pengaktif beberapa enzim,
  • Berhubungan dengan pengaturan air dan energi,
  • Berperan dalam sintesis protein dan pati,
  • Pemindahan fotosintat.

Di dalam jaringan tanaman kalium tetap berbentuk ion K+. Tidak ditemukan dalam bentuk senyawa organik. Kalium bersifat mobil (mudah bergerak) sehingga siap dipindahkan dari satu organ ke organ lain yang membutuhkan. Secara umum peran kalium berhubungan dengan proses metabolisme, seperti fotosintesis dan respirasi.

Beberapa peran kalium yang perlu diketahui sebagai berikut:

  • Translokasi (pemindahan) gula pada pembentukan pati dan protein.
  • Membantu proses membuka dan menutup stomata (mulut daun).

  • Efisiensi penggunaan air (ketahanan terhadap kekeringan).

  • Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.

  • Memperkuat tubuh tanaman supaya daun, bunga, dan buah tidak gampang rontok.

  • Memperbaiki ukuran dan kualitas buah pada masa generatif. Menambah rasa manis pada buah.

  • Dibutuhkan oleh tanaman buah dan sayuran yang memproduksi karbohidrat dalam jumlah banyak, misalnya kentang.

Kebutuhan akan K ini sesungguhnya cukup tinggi dan dalam hal apabila kebutuhan akan K tidak tercukupi akan terjadi translokasi K dari bagian-bagian tanaman yang tua ke bagian yang muda. Berbeda dengan unsur-unsur N, S, dan P (terdapat dalam protein) tetapi kalium tidak terdapat dalam protein, protoplasma, selulosa, sehingga di duga bahwa K hanya bersifat sebagai katalisator.

Terlepas dari kenyataan ini K mempunyai peranan penting dalam tanaman, yaitu dalam peristiwa-peristiwa fisiologis, misalnya sebagai berikut:

  • K berfungsi dalam metabolisme KH, berarti berperan dalam pembentukan pati, pemecahannya dan translokasi pati tersebut,

  • K berfungsi dalam metabolisme Nitrogen dan sintesa protein,

  • Dapat menetralisir asam-asam organik yang penting bagi proses fisiologi,

  • Mengawasi dan mengatur berbagai aktifitas unsur mineral,

  • Mengaktifkan berbagai enzim (invertase, peptase, diatase, katalase),

  • Mempercepat pertumbuhan jaringan meristimatik,

  • Mengatur pergerakan stomata dan hal yang berhubungan dengan air atau mempertahankan tugor tanaman yang dibutuhkan dalam proses fotosintesa dan proses-proses lain-nya agar dapat berlangsung dengan baik,

  • Menambah resistensi tanaman.