Apa saja penyebab terjadinya kekeringan di Ethiopia?

image

Ethiopia merupakan sebuah negara di Afrika yang dikelilingi oleh daratan. Dapat dikatakan bahwa Ethiopia tidak memiliki laut, satu-satunya sumber air yang dimiliki oleh Negara Ethiopia berasal dari Sungai Nil. Namun, walau demikian Ethiopia tetap dilanda kekeringan hampir setiap tahun. Selain hal tersebut, apa saja penyebab kekeringan di negara Ethiopia?

Menurut Muhammad Mohdar dkk, dalam Jurnal Hubungan Internasional yang berjudul Alasan Pemerintah Etiopia Membangun Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) di Kawasan Sumber Daya Air Lintas Batas Negara menyebutkan bahwa terdapat banyak perjanjian bilateral yang mengatur Sungai Nil sejak tahun 1929. Salah satu dari perjanjian antara Mesir dan Inggris adalah The 1929 Nile Water Agreement.

Perjanjian tersebut mengalokasikan penggunaan hak akses air untuk Mesir sebanyak 48 miliar kubik air dan empat miliar kubik air untuk Sudan. (Rhmiro, 2006). Sudan menolak validitas The 1929 Nile Water Agreement dan meminta regenosiasi terkait akses Sungai Nil. Mesir pada akhirnya menyetujui peningkatan hak akses penggunaan air dan menghasilkan perjanjian The 1959 Agreement antara kedua belah pihak dengan alokasi hak akses penggunaan air untuk Mesir sebanyak 55.5 miliar kubik air, sedangkan Sudan memperoleh akses sebanyak 18.5 miliar kubik air (Yohannes dan Yohannes, 2012).

Meskpun mengaliri Sungai Nil sebanyak 85%, Etiopia tidak pernah menandatangani perjanjian-perjanjian historis yang dilakukan di tahun 1929 dan 1959. Yohannes dan Yohannes (2012) lantas berpendapat bahwa

Etiopia bahkan tidak memiliki kewajiban untuk mematuhi perjanjian-perjanjian air tersebut. Etiopia selama ini merasa dirugikan karena hak akses penggunaan air berdasarkan pernjanjian historis. Oleh sebab itu, hampir sebagian masyarakat di Etiopia masih harus berjuang untuk melawan bencana kekeringan parah.

Penyebab lain atas terjadinya kekeringan di Etiopia adalah pengelolaan air yang buruk di Etiopia. Sumber daya air merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dijaga, namun Etiopia yang telah berumur lebih dari seabad justru tidak memiliki manajemen pasokan air baik. Akibatnya, berdasarkan analisis data dari WHO dikutip dari UNICEF (2015) mengestimasi lebih dari 85.000 anak-anak di bawah lima tahun meninggal karena malnutrisi akibat sanitasi yang buruk dan kurangnya air.