Apa saja penyebab seseorang mempunyai kelainan seksual Fetisisme?

Fetisisme

Fetisisme adalah seseorang yang mencari gairah seksual melalui suatu obyek. Macam-macam obyek fetisisme ini banyak sekali, akan tetapi secara umum yang paling populer bagi penderita fetisisme adalah pakaian dalam perempuan dan juga sepatu wanita.

Apa saja penyebab seseorang mempunyai kelainan seksual Fetisisme ?

  • Pengalaman masa lalu atau traumatik masa lalu akibat pelecehan seksual
  • Imitasi atau meniru orang lain yang melakukan fetishist
  • Rasa ingin tahu atau ketertarikan akan benda-benda miliki lawan jenis
  • Traumatik akibat tidak bisa melakukan hubungan seksual pada lawan jenis
  • Ketakutan akan kemampuan diri atau maskulinitas diri, potensi dan takut ditolak dan mendapat penghinaan
  • Kekurang mampuan diri dalam pergaulan bebas

Menurut beberapa ahli kejiwaan, hasrat fetish bisa timbul karena pengalaman traumatik dari penderita, misalnya salah satu orang yang sangat dia sayang meninggal, dan beberapa tahun kemudian dia bertemu seseorang yang memiliki bibir yang sama dengan orang yang dia sayang itu. Namun banyak juga yang mengatakan bahwa fetishisme itu muncul karena adanya faktor alami dari otak si penderita yang mengingat terus menerus bagian/objek/ kegiatan orang yang disayanginnya. Misalnya, seseorang sedang rindu dengan kekasihnya, kemudian dia membayangkannya dalam pikirannya, dan selalu ingat saat kekasihnya tersenyum, tertawa, berjalan, dan akhirnya lama kelamaan berubah menjadi sebuah fetishisme.

Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa kebanyakan fetishists cenderung kesepian, tidak tegas,dan menghabiskan banyak waktu dengan berkhayal, tetapi tidak dijelaskan mengapa fetishist tidak tertarik pada wanita yang merangsang. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin lebih dari satu faktor yang menyebabkan orang menjadi fetishist.

Penyebab dari hubungan antara objek dan dorongan seksual mungkin adalah rasa penasaran di masa remaja atau sebuah hubungan acak antara objek dan kepuasan seksual. Hubungan acak ini mungkin tidak disadari atau tidak dihargai sebagai sebuah kontent seksual ketika pertama kali timbul. Sebagai contoh, seorang laki-laki mungkin menikmati bentuk atau sensasi sentuhan pakaian dalam wanita atau stoking. Mula-mula sensasi kepuasan itu muncul secara acak, kemudian seiring dengan waktu dan pengalaman, perilaku menggunakan pakaian dalam wanita atau stoking sebagai aktifitas seksual itu memuncak, dan asosiasi antara pakaian dan dorongan seksual pun terbentuk. Orang dengan fetish tidak dapat menentukan dengan pasti kapan kebiasaan fetishnya dimulai. Seorang fetish dapa dihubungkan dengan aktivitas yang berhubungan dengan kekerasan seksual.