Apa saja penyebab runtuhnya Kerajaan Singasari?

Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari bisa dikatakan berlangsung singkat. Hal ini terkait dengan adanya sengketa yang terjadi dilingkup istana kerajaan yang kental dengan nuansa perebutan kekuasaan. Pada saat itu Kerajaan Singasari sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa. Akhirnya Kerajaan Singasari mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanegara sendiri. Dalam erangan itu Kertanegara mati terbunuh. Setelah runtuhnya Singasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kediri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singasari pun berakhir.

Apa saja penyebab runtuhnya Kerajaan Singasari ?

Hal yang mengakibatkan mundurnya kerajaan Singasari yaitu, pada tahun 1292 M, Jayakatwang (Raja kecil di Kediri) melaksanakan pemberontakan. Nyatanya Singasari bisa ditaklukkan dan juga Kertanegara bisa dibunuh. Ini terjadi lantaran sejumlah besar pasukan dikirim buat melaksanakan Ekspedisi Pamalayu. Dengan sedikitnya pasukan yang berada di dalam kerajaan, tentunya sangat mempermudah Jakatwang buat melaksanakan pemberontakan.

Beberapa keluarga di istana melarikan diri yang nantinya akan mendirikan kerajaan Majapahit. Pada akhirnya, Jakatwang naik takhta menjadi Raja Singasari. Saat penyerangan tersebut, Raden Wijaya, menantu Kertanegara bisa lolos dan menyelamatkan diri ke Madura serta mendapatkan pertolongan dari Bupati Sumenep, Arya Wiraraja.

Bersamaan dengan selesainya persiapan buat menyerang Kediri, pasukan Kubilai Khan datang menyerang kerajaan Singasari. Mereka menyangka Singasari masih dipimpin oleh Kertanegara yang sudah menghinanya. Kesempatan kali ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya yang kemudian segera bergabung dengan pasukan Kubilai Khan buat menyerang Singasari.

Dengan gampang, pasukan gabungan antara tentara Mongol dengan pasukan Raden Wijaya sukses menaklukkan Singasari. Setelah sukses menaklukkan Singasari yang disertai dengan tewasnya Jayakatwang, pasukan tentara Mongol berpesta rayakan kemenangannya.

Akan tetapi, tanpa diketahui Raden Wijaya kembali menyerang pasukan Mongol. Pasukan Mongol hancur yang kemudian sisanya pulang kembali ke negerinya. Pada tahun 1293 M, Raden Wijaya membangun Kerajaan Majapahit yang terkenal.

Faktor Runtuhnya Singasari Secara Garis Besar

  1. Terjadinya konflik pembunuhan berantai oleh anak-anak ken arok yang di kuasai hasrat balas dendam pada keluarga yang di bunuh (dendam keturunan)
  2. Dikirimnya espedisi serangan pada kerajaan-kerajaan di luar jawa (palmayu) yang mengakibatkan kekurangan pasukan yang berada di dalam kerajaan
  3. Serangan kerajaan mongol yang di tolong oleh jayakatwang berubah menjadi dua pasukan
  4. Terbelahnya pasukan singosari buat menangani dua pasukan yang satu diantaranya menjadi umpan serta lainnya menjadi pasukan utama.
  5. Penghiatan jayakatwang pada kerajaan mongol yang memberontak saat mereka/pasukan mongol lemah (berpesta kemenangan) secara mendadak.

RUNTUHNYA KERAJAAN SINGASARI
Kerajaan Singasari mengalami keruntuhan oleh dua sebab utama,
yaitu tekanan luar negeri dan pemberontakan dalam negeri.Tekanan asing
datang dari Khubilai Khan dan Dinasti Yuan di Cina.Khubilai Khan
menghendaki Singasari untuk menjadi taklukan Cina.Sebagai orang yang
mengambil gelar sebagai maharajadiraja, tentu Kertanegara
menolaknya.Penolakan itu disampaikan dengan cara menghina utusan
Khubilai Khan yang bernama Meng-chi.Sejak itu konsentrasi Kertanegara
terfokus pada usaha memperkuat pertahanan lautnya.Di tengah usaha
menghadapi serangan dari Kekaisaran Mongol, tiba-tiba penguasa daerah
Kediri yang bernama Jayakatwang melakukan pemberontakan.Kediri
sebagai wilayah kekuasaan terakhir Wangsa Isana, memang berpotensi
untuk melakukan pemberontakan.Sebetulnya Kertanegara telah
memperhitungkannya, sehingga mengambil menantu Ardharaja, anak
Jayakatwang.Akan tetapi langkah Kertanegara ternyata tidak efektif.Pada
tahun 1292 Jayakatwang menyerbu ibukota dan berhasil membunuh
Kertanegara serta menguasai istana sehingga runtuhlan Kerajaan Singasari.