Apa saja penyebab bulu kucing rontok ?

kucing

Banyak pemelihara kucing mengeluh dengan banyaknya bulu kucing yang rontok. Akibat rontoknya bulu yang berlebihan menjadi sangat menjengkelkan, karena tentu akan tercecer dimana-mana. Apa saja yang menjadi penyebab bulu kucing rontok?

Kerontokan bulu kucing yang tidak normal bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

  • Stress
  • Kurangnya asupan makanan yang bernutrisi
  • Perawatan yang tidak tepat (seperti memandikan kucing menggunakan shampoo yang tidak cocok). baca artikel Tips Memandikan Kucing Yang Baik dan Menyenangkan
  • Adanya penyakit pada kulit kucing
  • Kondisi suhu/cuaca yang terlalu panas
  • Kucing sedang memasuki masa birahi
  • Penyakit

Rontoknya bulu kucing yang disebabkan penyakit, diantaranya adalah:

  1. Iritasi
    Kulit kucing yang terkena iritasi juga akan mengakibatkan kerontokan bulu. Iritasi kulit ini biasanya disebabkan karena pengaruh dari obat, makanan, tersentuh bahan kimia, dan parfum.

  2. Alergi gigitan kutu
    Alergi yang ditimbulkan oleh gigitan kutu akan berpengaruh dengan lepasnya bulu cantik kucing. Kucing yang terkena alergi kutu bisa dilihat dari kulit yang memerah, adanya benjolan-benjolan di permukaan kulit, gatal, dan tentunya terjadi kerontokan bulu.

  3. Alergi Makanan
    Selain alergi gigitan kutu, kerontokan bulu juga bisa disebabkan karena terjadinya alergi makanan. Pemilihan jenis makanan yang tidak cocok bagi kucing peliharaan dapat membuat kucing terserang alergi.

    Gejala yang dapat dilihat pada kucing yang terkena alergi makanan adalah seringnya menjilati bagian tubuh yang terkena alergi, warna kulit berubah kemerah-merahan, terjadi radang telinga, gatal, serta rontok bulu.

  4. Ringworm
    Rontok bulu kucing yang disebabkan adanya jamur hidup dibagian kulit dan bulu yang juga disebut dengan istilah ringworm. Ada beberapa jenis jamur ini, salah satunya adalaha Microsporum. Jamur microsporum terkenal sulit untuk ditangani jika sudah menyerang hewan peliharaan, seperti kucing dan anjing. Dan parahnya lagi, jamur ini juga dapat menyerang kulit manusia.

Solusi yang terbaik jika kucing peliharaan anda mengalami rontok bulu yang berlebihan/tidak normal adalah dengan memberinya makanan yang tepat, baik kadar gizi dan nutrisinya. Selain itu sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter hewan mengenai permasalahan kucing peliharaan anda .

Faktor penyebab bulu kucing rontok terdiri dari dua macam, yaitu kerontokan karena reaksi fisik dari kucing itu sendiri serta kerontokan karena faktor dari luar.
Adapun faktor fisik dari si kucing, seperti :

  • Alergi kutu: umumnya kucing alergi pada air ludah dari kutu yang menggigit.
  • Alergi makanan: alergi pada protein, seperti ikan, sapi, dan ayam.
  • Ringworm: infeksi jamur.
  • Feline Acquired Symmetrical Alopecia: kelainan hormon pada kucing yang membuat bulu rontok.
  • Abscess: gigitan kucing lain yang menyebabkan nanah dan merangsang kerontokan bulu.

Beberapa hal yang menyebabkan bulu kucing rontok antara lain :

  1. Memang waktunya
    Pada waktu tertentu kucing akan mengalami kerontokan bulu, ini normal. Biasanya setahun sekali kucing akan mengalami kerontokan bulu yang banyak namun akan cepat berganti dengan bulu baru. Kucing betina yang sedang birahi maupun hamil juga rentan mengalami kerontokan.

  2. Kekurangan Gizi
    Penyebab bulu rontok pada kucing salah satunya kekurangan vitamin A, E, Protein dimana nutrisi tersebut sangat dibutuhkan dalam pembentukan bulu kucing.

  3. Vitamin yang berlebih
    Kelebihan vitamin bisa menyebabkan terjadinya kerontokan bulu, kulit kering, mengelupas dan berkerak.

  4. Salah pilih produk mandi
    Biasanya produk mandi yang sering kita gunakan untuk kucing adalah shampo. Jika kita memandikan kucing dengan shampo yang tidak cocok nantinya bulu kucing akan rontok. Kemudian jangan pilih produk shampo kucing yang busanya banyak, seringkali ditemukan kadar detergen yang tinggi.

  5. Alergi
    Alergi merupakan salah satu penyebab bulu kucing rontok, walau bukan penyebab utama namun terdapat pemicu yang serius misalnya dari obat, vaksin yang salah, parasit bahkan dari makanan kucing. Kalau sudah seperti ini langsung dibawa ke dokter hewan terdekat.

  6. Suhu
    Hampir sama seperti nomor 1, ini sudah waktunya dan memang wajar. Fungsi utama dari bulu kucing yaitu sebagai pengatur suhu badan.
    Saat musim dingin bulunya yang lebat akan menghangatkan tubuhnya, kemudian saat musim sedang panas bulunya akan rontok supaya tidak kepanasan.

  7. Kutu dan Pinjal
    Ektoparasit yang satu ini sukanya bermukim di bulu dan kulit. Mereka mengambil nutrisi tubuh yang ada di kucing lewat kulit, nutrisi diambil otomatis bulunya akan rontok. Nutrisi tersebut digunakan untuk menjaga kesehatan bulu kucing tapi malah diserap sama si parasit.

  8. Tungau
    Tungau yang menyebabkan rontoknya kucing ialah si demodex dan scabies. Hampir sama seperti Kutu dan Pinjal, tapi si tungau ini bisa membuat terowongan-terowongan kecil yang bisa dilihat seperti lubang pada kulit kucing. Biasanya kalau sudah terlanjur seperti ini kulitnya bisa infeksi dan bulunya bisa rontok.

  9. Jamur
    Bulu kucing yang panjang akan rentan terkena jamur apabila kondisinya lembab. Akibatnya bulu akan rontok.

  10. Pengobatan
    Biasanya setelah kucing mendapatkan pengobatan tertentu bulunya akan mengalami kerontokan.

  11. Stres
    Mungkin paling sering karena ini. Ketika kucing stress, pembuluh darah yang berfungsi mengirimkan nutrisi ke seluruh tubuh bisa macet sehingga kucing tidak bergairah dan bulunya akan rontok.

Penyebab bulu kucing rontok antara lain :

  • Pemakaian Produk Mandi yang Salah
    Sebagai pemilik tentunya ingin Kucing yang dimiliki selalu bersih dengan memandikannya. Namun hal ini bisa menjadi boomerang ketika produk mandi yang dipakai ternyata tidak cocok. Karena hal ini bisa mengakibatkan kerontokan pada bulu Kucing.

  • Vitamin Berlebih
    Untuk menjaga kesehatan dan juga daya tahan tubuh biasanya banyak Kucing yang mendapatkan asupan vitamin. Sebenarnya pemberian asupan vitamin ini sangat baik pada Kucing namun tentunya dengan batas sewajarnya saja. Karena apabila diberikan secara berlebihan maka efek sampingnya adalah kerontokan pada bulu Kucing.

  • Alergi
    Ternyata Kucing juga bisa mengalami terhadap lingkungan yang ada disekitarnya. Dimana alergi ini juga bisa berakibat pada strees yang kemudian bulu-bulu Kucing mengalami kerontokan. Alergi ini bisa berbentuk makanan, minuman bahkan hewan-hewan yang ada disekitarnya.

  • Kutu dan Jamur
    Penyebab lainnya adalah kehadiran Kutu dan Jamur di kulit Kucing. Dimana kehadiran dua makhluk ini akan membuat Kucing merasakan gatal dan kulitnya panas. Hingga kemudian membuat bulu mereka pun mulai merontok.

  • Gizi Kurang
    Asupan nutrisi dan gizi yang tercukupi juga salah satu syarat agar Kucing menjadi sehat. Apabila hal ini tidak didapatkan maka jangan heran apabila Kucing mulai menunjukan gejala kerontokan pada bulunya.

  • Suhu Yang Berubah
    Hal lain yang juga patut diperhatikan adalah suhu di lingkungan dari Kucing Anggora itu sendiri. Dimana apabila suhu di sekitar sering berubah-ubah secara dratis maka hal ini bisa mempengaruhi sekaligus menjadi alasan rontoknya bulu-bulu dari Kucing tersebut.

Sumber : http://fredikurniawan.com/penyebab-dan-cara-mengatasi-bulu-rontok-kucing-anggora/

Masalah kerontokan rambut / alopecia kucing merupakan masalah yang umum terjadi, apalagi pada kucing yang memiliki tipe rambut panjang seperti kucing Persia. Untuk menangani kerontokan tentunya harus didasarkan pada penyebab terjadinya hal tersebut.

Kerontokan normal

Rambut kucing juga memiliki fase-fase pergantian rambut dimulai dari fase pertumbuhan rambut awal hingga fase pergantian rambut, normalnya fase ini berlangsung satu kali dalam setahun sampai dengan dua kali dengan jumlah kerontokan yang tidak terlalu banyak. Kerontokan normal terjadi pada kucing mulai dari usia 4-6 bulan. Pada kucing betina, siklus birahi juga dapat memicu terjadinya kerontokan akibat perubahan hormon dalam tubuh secara periodik.

Kekurangan nutrisi

Anak kucing memerlukan makanan dengan kandungan protein minimal 30%, sedangkan kucing dewasa 25-30%. Selain itu, kucing juga membutuhkan nutrisi lain seperti vitamin dan mineral untuk menjaga kondisi kulit dan rambut tetap sehat dan normal. Perhatikan pemberian pakan komersial untuk kucing kesayangan anda, tidak semua makanan komersial yang dijual di petshop memiliki nilai nutrisi yang mencukupi dan seimbang untuk kucing anda, perhatikan nilai gizi yang terkandung dan konsultasikan kepada dokter hewan, jenis pakanan apa yang sesuai dengan kondisi kucing anda agar pertumbuhan kucing optimal dan rambut tampak bersinar. Kucing dengan asupan nutrisi yang tidak seimbang biasanya akan menunjukan warna rambut yang kusam, sebaliknya jika kucing anda sehat dengan diet bernutrisi, akan rambutnya akan terlihat cerah, kuat dan lembut.

Tempat tinggal terlalu panas

Kulit dan rambut berfungsi untuk melindungi badan dari berbagai pengaruh lingkungan sekaligus sebagai sistem pertahanan pertama dari penyakit. Pada suhu yang dingin maka kulit juga akan merangsang pembentukan rambut yang lebih banyak untuk menjaga hilangnya panas pada tubuh, sebalikanya apabila lingkungan terlalu panas, maka akan terjadi proses adaptasi dengan merontokan rambut yang bertujuan untuk mencegah peningkatan suhu berlebihan dalam tubuh. Tempatkan kucing pada tempat yang sejuk, kering dan bersih dengan sirkulasi udara yang lancar

Shampoo dan Grooming

Shampoo yang tidak sesuai dengan kucing dan memiliki derajat keasaaman (pH) yang tidak sesuai dengan pH normal kulit dapat menyebabkan kerontokan. Beberapa shampoo yang memiliki banyak busa mempunyai kandungan detergen tinggi, dapat membuat lapisan kulit mudah terkikis dan menimbulkan iritasi dan kerontokan pada rambut. Terlalu sering memandikan (grooming) juga dapat mempengaruhi kelembaban normal kulit dan rambut.

Apabila kucing dalam keadaan sehat frekuensi mandi seminggu sekali merupakan pilihan yang tepat, kecuali ketika kucing kesayangan kita mengalami penyakit kulit, dokter hewan akan menganjurkan periode pemandian lebih sering (2-3 kali/minggu). Apabila kulit terlalu lembab maka akan menyebabkan timbulnya gangguan kulit seperti jamur dan apabila terlalu kering dapat menyebabkan rambut rapuh dan kulit yang kering.

Alergi kutu

Gigitan pinjal atau kutu dapat menyebabkan reaksi alergi pada kucing, jejas alergi biasanya tampak kemerahan, bengkak, dan radang ringan disekitar daerah gigitan. Reaksi alergi dengan jumlah yang banyak akan meningkatkan reaksi keradangan pada kulit dan meningkatkan resiko terjadinya kerontokan rambut. Selain alergi karena gigitan kutu, alergi lain seperti alergi obat, makanan, dan lain sebagainya juga dapat menginisiasi adanya kerontokan

Gangguan hormonal

Gangguan pada beberapa produksi hormon juga dapat mempengaruhi keadaan kulit dan rambut, hormon yang berpengaruh diantaranya adalah hormon tiroid dan adrenal, biasanya gangguan hormonal terjadi ketika kucing berusia dewasa dan lanjut. Biasanya gejala kerontokan ini disertai dengan kebotakan (alopesia) pada kedua sisi tubuh (simetris).

Jamur (Dermatophytosis)

Indonesia merupakan daerah yang beriklim tropis yang memiliki kelembaban yang sangat tinggi dan merpakan daerah yang sangat cocok untuk pertumbuhan jamur. Rambut tebal dan panjang pada kucing akan menjadi tempat yang cocok untuk pertumbuhan jamur.

Salah satu jenis jamur yang sering ditemukan pada kucing adalah Microsporum canis, sering dikenal dengan istilah ringworm. Gejala yang timbul adalah kulit merah berbentuk titik dan semakin lama akan membesar membentuk seperti ring, daerah yang ditumbuhi jamur akan menyebabkan kerontokan yang disertai dengan timbulnya ketombe pada lapisan kulit, jenis jamur ini bersifat zoonosis (dapat menular dari hewan ke manusia).

Obat-obatan

Obat-obatan seperti antikanker pada saat kemoterapi juga dapat menyebabkan rambut rontok. Suntikan beberapa jenis obat dapat menyebabkan kerontokan disekitar tempat suntikan, rambut akan tumbuh normal lagi setelah efek obat habis

Physicological Alopesia

Kerontokan ini terjadi akibat kondisi hewan terlalu stress, akibatnya hormon dan metabolisme pada kulit juga terganggu dan menyebabkan kerontokan pada rambut. Cara untuk menghindari terjadinya kerontokan karena stress adalah dengan meminimalisir potensi hewan menjadi stress, dengan pemberian vitamin berkala, terlebih saat akan melakukan perjalanan, pergantian musim atau pergantian pakan.