Apa saja yang dapat menjadi penyebab anak terlambat bicara?

Anak Telat Bicara

Semua orang tua mengharapkan anaknya bisa tumbuh sehat, normal seperti layaknya bayi atau anak pada umumnya. Maka dari itu seringkali orang tua merasa khawatir jika anak mengalami sakit sedikit saja atau mengalami hal yang diluar kewajaran. Namun ada juga beberapa orang tua yang sulit menerima kenyataan bahwa anaknya membutuhkan pengobatan, dan akhirnya mereka hanya mendiamkan saja dan menganggap bahwa anaknya baik-baik saja.

Memang adanya Gejala Gangguan Mental sulit diterima. Namun sebagai orang tua kita harus bersikap objektif demi masa depan si kecil. Salah satunya adalah kasus anak yang mengalami terlambat bicara. Seorang anak dapat dikatakan mengalami keterlambatan bicara apabila anak tersebut telah menginjak usia 2 tahun. Namun sayangnya anak belum bisa mengucapkan kata-kata, minimal sepatah dua patah kata saja, tetapi anak tersebut masih mengucap dengan terbata bahkan tidak bisa.

Apa saja penyebabnya?

anak2

Padahal normalnya ketika sang anak menginjak usia 2 tahun mereka seharusnya sudah bisa menggabungkan dua kata atau lebih menjadi sebuah kalimat yang utuh. Meskipun ketika pengucapan masih ada satu dua huruf yang mengalami gangguan atau sulit diucapkan. Tetapi hal ini tidak masalah karena mereka biasanya selalu mencoba menirikan suara atas kata atau ucapan tersebut. Lalu jika tidak, maka anak terdeteksi mengalami terlambat bicara.

Ini dia 10 penyebab anak terlambat bicara yang harus Anda ketahui:

  1. Gangguan bahasa
    Pertama yakni adanya gangguan bahasa yang disebabkan oleh berbagai faktor. Sebenarnya penyebab anak terlambat berbicara ada banyak hal. Salah satunya bahasa yang menjadi salah satu bagian penting dalam belajar berkembang dan tumbuh pada proses kehidupan manusia. Hal ini terjadi karena adanya ketidakmampuan belajar yang disebabkan oleh banyak hal, namun biasanya ketidakmampuan ini disebabkan oleh otak anak yang bekerja secara berbeda. Sehingga efeknya anak-anak akan mengalami kesulitan dalam memperoduksi suara yang diucapkan, kesulitan menggunakan bahasa lisan untuk berkomukasi dan sebagainya.

  2. Gangguan pendengaran
    Penyebab anak terlambat bicara yang kedua yakni adanya masalah pada bagian indera lain yang terhubung dengan suara dan bahasa yakni pendengaran. Sudah jelas bahwa mereka yang mengalami gangguan pendengaran akan sama halnya dengan sulit berbicara. Bahkan tuna wicara sudah pasti tuna rungu dan sebaliknya. Adanya gangguan pendengaran ini bisa jadi yang membuat anak anda merasa sulit untuk bisa berkembang dan melancarkan bahasa atau mengeluarkan suaranya. Cara mudah untuk mengeceknya adalah memanggil anak anda tanpa menggunakan sentuhan, baik jarak jauh ataupun dekat. Jika tidak ada respon maka gangguan bicaranya bisa jadi karena gangguan pendengaran yang mereka alami. Segera pergi ke dokter untuk memeriksa dan terapikan anak anda agar bisa berbicara.

  3. Kurangnya komunikasi
    Kurang komunikasi nyatanya bisa menyebabkan seorang anak mengalami terlambat bicara atau telat bicara. Mungkin selama ini anda tidak pernah menyangka, bahwa kurangnya komunikasi bisa menyebabkan anak mengalami gangguan. Sebenarnya kurang komunikasi seperti halnya, membiarkan anak bermain dengan dunianya sendiri, atau anda sebagai orang tua merasa sibuk sendiri membuat mereka melakukan komunikasi searah saja.
    Padahal komunikasi yang bisa dilakukan antara orang tua maupun pengasuh dengan anak akan meningkatkan kosa kata anak. Kurangnya komukasi dengan anak, sudah tentu membuat anak memiliki sedikit kosa kata yang secara langsung mempengaruhi kemampuan anak dalam berbicara. Apakah anda tidak sedih bahwa anak anda mengalami keterlambatan bicara hanya karena kurang komunikasi.

  4. Pengaruh televisi
    Penyebab anak terlambat bicara keempat yaitu pengaruh besar dari sebuah televisi yang disuguhkan pada anak anda. Tidak menyangka bukan, alat elektronik bisa menyebabkan dampak yang sebegitu besar pada anak. Seorang anak-anak hanya akan meniru apa yang mereka lihat, begitu juga dengan acara yang ada di televisi. Seperti yang kita ketahui bahwa televisi merupakan media yang hanya satu arah saja seperti halnya radio.
    Anak tidak bisa berkomunikasi, dan mereka menerima informasi yang sudah divisualisasikan. Tak ada kesempatan atau kebutuhan lagi untuk bertanya atau berpikir mengenai apa yang mereka lihat. Beberapa anak bahkan mengalami kesulitan serta keterlambatan bicara karena kurangnya kosa kata serta anggapan bahwa tanpa bicarapun mereka bisa berkomunikasi.

  5. Gangguan otak
    Gangguan otak yang terjadi pada anak bisa menjadi alasan selanjutnya mengapa anak mengalami telat bicara atau belum bisa bicara di usianya yang sudah seharusnya. Gangguan ini terjadi terutama pada bagian oral-motor anak, sehingga menyebabkan anak mengalami masalah dalam pengolahan suara dan juga menggerakan lidah. Akibatnya anak mengalami kesulitan dalam menggunakan bibir, lidah dan rahang untuk memproduksi suara sehingga anak tidak bisa berbicara atau belajar bicara.

  6. Prematuritas
    Prematuritas atau bayi lahir prematur memang memiliki resiko tinggi dan kemungkinan bayi mengalami berbagai gangguan. Meskipun banyak bayi sehat yang bisa melewati permasalahan tersebut dan tumbuh dengan normal. Prematuritas dapat menyebabkan berbagai keterlambatan perkembangan, termasuk keterlambatan bicara pada anak karena belum siapnya indera untuk terbentuk sempurna ketika berada dalam kandungan.

  7. Gangguan neurologis
    Gangguan neurologis bisa menyerang apa saja pada tubuh anak, saraf dan juga otot yang paling utama. Penyebab anak terlambat bicara berikutnya yaitu gangguan neurologis yang mungkin saja menyerang saraf dan otot untuk mereka berbicara dan berusaha untuk bisa menggerakan seluruh bagian mulutnya. Beberapa contoh gangguan neurologis adalah cerebral palsy, distrofi otot, dan lainnya yang mempengaruhi otot-otot yang diperlukan.

  8. Autisme
    Autisme memang seringkali dikaitkan dengan komplikasi atau permasalahan pada komunikasi. Keterlambatan bicara seringkali menjadi tanda awal adanya autisme pada anak. Namun tetap kembali pada ketentuannya bahwa anda jangan sampai mengalami ke-subjektifan penilaian dan menganggap bahwa hal tersebut enteng. Coba periksakan pada dokter untuk mendapat solusinya.

  9. Gangguan pengolahan auditori
    Selanjutnya adalah adanya gangguan pengolahan auditori pada anak. Gangguan pengolahan auditori merupakan sebuah gangguan yang terjadi, dimana anak tersebut akan sulit memahami apa yang ia dengar. Hampir sama dengan gangguan pendengaran namun ini lebih kompleks lagi. Biasanya ia juga menyerang bagian bicara dan menyebabkan keterlambatan bicara. Sudah jelas kan anda harus apa jika terjadi, datang ke dokter dan lakukan terapi pada anak anda.

  10. Sifat bisu selektif
    Penyebab selanjutnya mungkin lebih aneh namun terjadi, dimana anak tersebut mengalami keterlambatan bicara karena bisu selektif. Sifat bisu selektif adalah kondisi dimana anak tidak akan bicara sama sekali dalam situasi tertentu seperti di sekolah atau pada kondisi yang membuat anak merasa tidak nyaman. Terutama di tempat yang terjadi karena ia mengalami traumatik dan mengalami permasalahan. Anda baiknya konsultasikan ke dokter agar lebih mudah diatasi, terutama pada psikiater.

Menurut Hurlock (1978: 194-196), anak dikatakan terlambat bicara apabila tingkat perkembangan bicara berada di bawah tingkat kualitas perkembangan bicara anak yang umurnya sama yang dapat diketahui dari ketepatan penggunaan kata. Apabila pada saat teman sebaya mereka berbicara dengan menggunakan kata-kata, sedangkan si anak terus menggunakan isyarat dan gaya bicara bayi maka anak yang demikian dianggap orang lain terlalu muda untuk diajak bermain. Sedangkan dalam Papalia (2004: 252-253) menjelaskan bahwa anak yang terlambat bicara adalah anak yang pada usia 2 tahun memliki kecenderungan salah dalam menyebutkan kata, kemudian memiliki perbendaharaan kata yang buruk pada usia 3 tahun, atau juga memiliki kesulitan dalam menamai objek pada usia 5 tahun.

Salah satu penyebab yang tidak diragukan lagi, paling umum dan paling serius adalah ketidakmampuan mendorong anak berbicara, bahkan pada saat anak mulai berceloteh. Apabila anak tidak didorong berceloteh, hal itu akan menghambat penggunaan kosakata dan mereka akan terus tertinggal di belakang teman seusia mereka yang mendapat dorongan berbicara lebih banyak. Kekurangan dorongan tersebut merupakan penyebab yang serius. Keterlambatan bicara terlihat dari fakta bahwa apabila orang tua tidak hanya berbicara kepada anak mereka tetapi juga menggunakan variasi kata yang luas, kemampuan bicara anak akan berkembang dengan cepat (Hurlock, 1978: 195-196).

Awal dari masa kanak-kanak terkenal sebagai masa tukang ngobrol, karena sekali anak-anak dapat berbicara dengan mudah, ia tidak putus-putusnya bicara. Sebaliknya ada anak-anak lain yang relatif diam, yang tegolong pendiam. Menurut Hurlock (1980: 114-115), faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara sebagai berikut:

  • Inteligensi
    Semakin cerdas anak, semakin cepat keterampilan berbicara dikuasai sehingga semakin cepat dapat berbicara.

  • Jenis disiplin
    Anak yang dibesarkan dengan disiplin yang cenderung lemah lebih banyak berbicara daripada anak-anak yang orang tuanya bersikap keras dan berpandangan bahwa “anak-anak harus dilihat tetapi tidak didengar”.

  • Posisi urutan
    Anak sulung didorong untuk lebih banyak bicara daripada adiknya dan orang tua lebih mempunyai banyak waktu untuk berbicara dengan adiknya.

  • Besarnya keluarga
    Anak tunggal di dorong untuk lebih banyak bicara daripada anak-anak dari keluarga besar dan orang tuanya mempunyai lebih banyak waktu untuk berbicara dengannya. Dalam keluarga besar, disiplin yang ditegakkan lebih otoriter dan ini menghambat anak-anak untuk berbicara sesukanya.

  • Status sosial ekonomi
    Dalam keluarga kelas rendah, kegiatan keluarga cenderung kurang terorganisasi daripada keluarga kelas menengah dan atas. Pembicaraan antar anggota keluarga juga jarang dan anak kurang didorong untuk berbicara.

  • Status ras
    Mutu dan keterampilan berbicara yang kurang baik pada kebanyakan anak berkulit hitam dapat disebabkan sebagian karena mereka dibesarkan dalam rumah dimana para ayah tidak ada atau dimana kehidupan keluarga tidak teratur karena banyaknya anak atau karena ibu harus bekerja di luar rumah.

  • Berbahasa dua
    Meskipun anak dari keluarga berbahasa dua sebanyak anak dari keluarga berbahasa satu, tetapi pembicaraannya sangat terbatas kalau ia berada dalam kelompok sebayanya atau dengan orang dewasa di luar rumah.

  • Penggolongan peran seks
    Terdapat efek penggolongan peran seks pada pembicaraan anak sekalipun anak masih berada dalam tahun-tahun pra sekolah. Anak laki-laki diharapkan sedikit berbicara dibandingkan dengan anak perempuan. Apa yang dikatakan dan bagaimana cara mengatakannya diharapkan dari anak perempuan, membual dan mengkritik orang lain misalnya, dianggap lebih sesuai untuk anak laki-laki. Sedangkan anak perempuan wajar apabila mengadukan orang lain.

Faktor Internal


1. Genetik

Gangguan bicara dan bahasa berkaitan dengan kerusakan kromosom 1,3,6,7, dan 15. Kerusakan di kromosom ini juga berhubungan dengan gangguan membaca. Kromosom tersebut membawa gen yang mempengaruhi perkembangan sel saraf saat prenatal (Korbin, 2008).

2. Kecacatan Fisik

Cacat yang berhubungan dengan gangguan bicara adalah kondisi fisik yang menyebabkan gangguan penghantaran suara seperti gangguan pada telinga dan bagian pendengaran. Gangguan yang lain adalah yang memengaruhi artikulasi seperti abnormalitas bentuk lidah, frenulum yang pendek, atau adanya celah di langit-langit mulut (Perna, 2013).

3. Malfungsi Neurologis

Gangguan neurologis juga dapat berkaitan dengan gangguan penghantaran suara di telinga akibat kerusakan sistem saraf. Proses penghantaran suara di telinga akibat kerusakan sistem saraf. Proses penyebab tersering karena pemakaian obat-obatan selama kehamilan (Perna, 2013).

4. Prematur

Prematuritas dalam hal keterlambatan bicara pada anak berhubungan dengan berat badan lahir yang rendah. Berat badan lahir rendah merupakan indikasi bahwa nutrisi yang diedarkan ke dalam tubuh belum maksimal sehingga perkembangan beberapa bagian tidak optimal. Prematur juga menyebabkan belum sempurnanya pembentukan beberapa organ sehingga dalam perkembangannya mengalami keterlambatan (Amin dkk, 2009).

5. Jenis Kelamin

Keterlambatan bahasa lebih banyak pada anak laki-laki (77,8%) dibandingkan pada perempuan(Hertanto dkk, 2011). Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayati di RSUD Kariadi Semarang, dimana secara teori dikatakan bahwa level tinggi dari testosteron pada masa prenatal memperlambat pertumbuhan neuron di hemisfer kiri (Hidajati, 2009).

Faktor Eksternal


1. Urutan/Jumlah Anak

Anak pertama lebih sering mengalami terlambat bicara dan bahasa. Jumlah anak yang semakin banyak maka kejadian keterlambatan bicara makin meningkat atau insiden keterlambatan bicara sering terjadi pada anak yang memiliki jumlah saudara banyak karena berhubungan dengan komunikasi antara orangtua dan anak. Anak yang banyak akan mengurangi intensitas komunikasi anak dan orangtua (Hartanto dkk, 2009).

2. Pendidikan Ibu

Pendidikan ibu yang rendah meningkatkan kejadian keterlambatan bicara pada anak. Penelitian mendapatkan angka sekitar 20% anak dengan ibu berpendidikandibawah SMAmengalami keterlambatan bicara.Pendidikan ibu yang rendah menyebabkan ibu kurang perhatian terhadap perkembangan anak dan kosakata yang dimiliki ibu juga kurang sehingga tidak mampu melatih anaknya untuk bicara (Hertanto dkk, 2009).

3. Status Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi yang rendah meningkatkan risiko terjadinya keterlambatan bicara. Orangtua yang tidak mampu secara ekonomi akan lebih fokus untuk pemenuhan kebutuhan pokoknya dan mengabaikan perkembangan anaknya. Sosial ekonomi rendah juga rawan untuk terjangkit penyakit infeksi yang memungkinkan terjadinya gangguan saraf dan kecacatan (Perna, 2013).

4. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga berhubungan dengan pola asuh atau interaksi orangtua dengan anak dalam suatu keluarga. Fungsi keluarga berpengaruh terhadap perilaku anak dan juga insiden keterlambatan bicara pada anak. Keluarga dengan fungsi buruk maka di dalam keluarga tidak terdapat kehangatan dan hubungan emosi tidak terjalin dengan baik. Anak sering mengalami salah asuh atau perawatan yang salah dan pengabaian.

Keluarga yang fungsinya baik tidak akan pernah terjadi kekerasan dalam rumah tangga terutama kehamilan yang berefek terhadap perkembangan mental anak. Keluarga yang berfungsi buruk karena pengabaian dan kesibukan orangtua sehingga anak dibekali dengan gadget untuk bermain sehingga tenang dan hal tersebut membuat kemampuan anak dalam bicara dan bahasa tidak terlatih dengan baik (Restiyani, 2013).

5. Bilingual

Penggunaan dua bahasa atau lebih dirumah dapat memperlambat kemampuan anak menguasai kedua bahasa tersebut. Anak dengan kemampuan bilingual dapat menguasai kedua bahasa tersebut sebelum usia lima tahun. Pada anak dengan keterlambatan bicara yang disertai penggunaan beberapa bahasa di rumah, akan menghambat kemajuan anak tersebut dalam tata laksana selanjutnya sehingga bilingual harus dihilangkan pada anak yang mengalami keterlambatan bicara (Mangunatmadja, 2010).