Apa saja pengaruh dan dampak dari Renaissance?

Renaissance sebagai gerakan yang identik dengan gerakan humanisme dan bertitik tolak pada upaya melepaskan manusia dari keterkaitan agama, memiliki manifestasi utama dalam gerakannya, yaitu:

  • Gerakan Humanisme
    Gerakan ini berusaha tidak hanya untuk menerjemahkan sumber-sumber Yunani dan Romawi, tetapi juga mencari nilai atau gaya hidup manusia yang terkandung di dalamnya.

  • Penolakan tradisi Aristotelian Abad Pertengahan.
    Kebangkitan Platonisme, yang sangat bergaung dalam Akademi Florentina merupakan suatu konsekuensi penolakan ini. Selain itu, perhatian kepada mistisisme seperti merebak kembali, termasuk minat kepada Cabala, tulisan hermetik dan alkimia.

  • Pemikiran Renaissance terbuka pada ilmu-ilmu baru yang mulai terbentuk.

  • Dalam lapisan agama periode ini ditandai oleh ketidakpuasan dengan kemapanan yang mengarah para reformasi protestan.

Di sisi lain, filsafat abad pertengahan memiliki perbedaan yang jelas bila dibandingkan dengan filsafat Renaissance . Yang pertama lebih mencurahkan perhatiannya kepada hal-hal yang abstrak, sedangkan kepada pengertian-pengertian, hal-hal yang konkrit, yang nampak, terlalu diabaikan. Sedangkan filsafat Renaissance lebih tertuju kepada hal-hal yang konkrit seperti kepada alam semesta dan kepada manusia, juga kepada kehidupan bermasyarakat serta sejarah. Dapat juga dikatakan bahwa manusia pada saat itu menemukan dua hal yaitu, dunia dan dirinya sendiri. Dimana pengenalan akan dirinya sendiri terbentuk atas kesadaran manusia akan nilai pribadinya dan akan kekuatan pribadinya itu.

Namun dalam banyak hal, manusia justru mengagungkan dirinya dan menganggap bahwa akal mempunyai wibawa terhadap kebenaran-kebenaran keagamaan, bahwa kebenaran harus dicapai dengan kekuatan sendiri. Hingga lambat laun intelektualitas terasing daripada agama yang positif. Intelektualitas bersifat individualis dan titik tolaknya adalah kebebasan mutlak bagi pemikiran dan penelitian, bebas daripada tiap wibawa dan tradisi -dalam hal ini tradisi kristen- yang mana disebutkan bahwa pengetahuan yang pasti bukan di dapat dari pewarisan, melainkan apa yang diperoleh manusia sendiri karena kekuatannya sendiri dengan penelitian dan penemuan-penemuannya.

Dampak Renaissance


  • Dampak Positif

    • Adanya perubahan dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan. Di mana terjadi pembagian dalam ilmu pengetahuan seperti ilmu lain mulai lepas dari ilmu agama dan falsafahnya, misalnya ilmu sosial: ilmu bumi, ilmu sejarah dan lain-lain. Begitu pula dengan ilmu eksak seperti ilmu alam.

    • Kebangunan kembali dari peradaban. Zaman ini membongkar hasil peradaban Yunani-Romawi.

    • Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang senantiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.

    • Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.

    • Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan di Eropa. Antara lain tokoh perubahan terkenal itu adalah William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian peredaran darah. Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat mandiri sehingga membawa kepada aktivitis penjelajahan dan kemajuan

    • Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera.

  • Dampak Negatif

    • Eropa pada periode ini benar-benar mendapat ancaman dari orang-orang Arab. Pada khalifah Umayyah telah meluaskan wilayah taklukannya hingga daerah-daerah seputar pintu-pintu gerbang konstantinopel walaupun pada akhirnya pengepungan yang di lakukan Arab gagal total.

    • Munculnya suatu isu yang di sebut Kontroversi Ikonoklastik yang berisi bahwa apakah imaji-imaji tentang Tuhan, Kristus, dan sang perawan Maria serta orang-orang suci baik dalam bentuk gambar maupun patung boleh dipergunakan di dalam misa atau tidak. Kontroversi ini mengundang persoalan lama yaitu tentang kebebasan agama yang terpisah dan bebas dari organisasi politik.

    • Pada masa ini selain terjadi kebangunan kembali juga terjadi kebobrokan moral. Hal ini dikarenakan tidak adanya suatu norma yang bisa mengatur kehidupan masyarakat. Sehingga bisa dikatakan bahwa manusia Renaissance merupakan manusia yang tidak mempunyai pegangan (liar). Keliaran ini mengakibatkan terjadinya pelanggaran terhadap norma sehingga manusia mengalami krisis akhlak seperti mabuk-mabukan dan lain-lain. Hal ini tidak hanya terjadi di kalangan borjuis tetapi juga di kalangan pendeta.