Apa saja pendekatan dalam menghitung PDRB?

Apa saja pendekatan dalam menghitung PDRB ?

Produk Domestik adalah semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi di wilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya berasal dari atau dimiliki oleh penduduk dareha tersebut, merupakan produk domestik daerah yang bersangkutan. Apa saja pendekatan dalam menghitung PDRB ?

1 Like

Dalam perhitugan PDRB dapat dilakuka dengan empat pendekatan, yaitu sebagai berikut :

  1. Pendekatan produksi
    Pendekatan ini sering disebut juga pendekatan nilai tambah dimana nilai tambah bruto diperoleh dengan cara mengurangkan nilai output yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan biaya dari masing-masing nilai bruto setiap sektor ekonomi. Nilai ini merupakan nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang diperoleh unit produksi sebagai input antara. Nilai yang ditambahkan sama dengan balas jasa faktor produksi atas keiukutsertaannya dalam proses produksi.
    image
    Gambar. Nilai Tambah Produk

    Rumus pendekatan produksi = nilai barang jadi – nilai bahan mentah

  2. Pendekatan pendapatan
    Pendekatan ini merupaka nilai tambah dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang dihitung dengan cara menjumlahkan semua balas jasa faktor prduksi, yaitu upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan, dan pajak tidak langsung neto. Pada sektor pemerintahan dan usaha yang sifatnya tidak mencari keuntungan, surplus usaha seperti bunga neto, sewa tanah, dan keuntungan tidak diperhitungkan.

    Rumus pendekatan pendapatan :
    Y = w + r + i + p

    Keterangan:
    Y = pendapatan
    w = wage (upah)
    r = rent (sewa)
    i = interest rate (suku bunga)
    p = profit (keuntungan, bisa dividen saham maupun kupon obligasi)

  3. Pendekatan pengeluaran
    Pendekatan pengeluaran digunakan untuk menghitung nilai barang dan jasa yang digunakan untuk dikeluarkan oleh berbagai golongan dalam masyarakat untuk kepentingan konsumsi rumah tangga, pemerintahan dan yayasan sosial, pembentukan modal dan ekspor, serta nilai barang dan jasa yang hanya berasal dari produksi domestik. Total pengeluaran dari komponen-komponen tersebut harus dikurangi nilai impor. Selanjutnya, nilai ekspor yang dimaksud adalah ekspor neto, sedangkan penjumlahan seluruh komponen pengeluaran akhir ini disebut PDRB atas dasar harga pasar. Persamaan pendekatan pengeluaran adalah sebagai berikut.
    PDRB = C + I + G + (x – m)

    Keterangan:
    C = pengeluaran konsumsi rumah tangga
    I = pembentukan modal
    G = pengeluaran pemerintah
    (x - m) = selisih nilai ekspor dan impor

    Perlunya disepakati bahwa I (investasi) dalam bidang produktif sebenarnya terdiri dari investasi swasta (ip) dan investasi pemerintah (ig). G adalah pengeluaran pemerintah pada umumnya, yaitu pengeluaran rutin pemerintah dan pengeluaran pembangunan di luar bidang produktif.

  4. Metode alokasi
    Metode alokasi digunakan pada data-data suatu unit produksi bila di suatu daerah tidak tersedia. Nilai tambah dari suatu unit produksi di daerah tersebut dihitung dengan menggunakan data yang telah dialokasikan dari sumber di tingkat yang lebih tinggi. Contohnya, data suatu kabupaten diperoleh dari alokasi data provinsi.

Referensi

Pramono, W D dan Suminar, R E. 2019. Ekonomi Wilayah Untuk Perencanaan Tata Ruang. Yogyakarta : Deepublish.