Apa saja parasit yang menyerang pada ikan?

Parasit merupakan organisme yang hidup pada permukaan atau dalam organisme kedua, yang disebut inang. Interkasi yang membentuk hubungan inang-parasit adalah kompleks. Ketika suatu parasit mencoba untuk menyebabkan infeksi, inang merespon dengan menggerakan mekanisme pertahanan. Kemampuan mencegah penyakit disebut resistensi (kekebalan) jika tanpa resistensi disebut kerentanan.

Parasit dibagi menjadi dua jenis, ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit adalah parasit yang hidupnya menumpang di bagian luar dari tempatnya bergantung atau pada permukaan tubuh inangnya (host). Berdasarkan sifat ektoparasit dikenal adanya ektoparasit obligat dan fluktuatif. Bersifat obligat artinya seluruh stadiumnya, mulai dari pradewasa sampai dewasa, hidup bergantung kepada inangnya. Kelompok yang bersifat fakultatif artinya ektoparasit itu menghabiskan waktunya sebagian besar di luar inangnya. Mereka datang mengganggu inang hanya pada saat makan atau menghisap darah ketika diperlukannya.

  1. Aphanomyces sp.
    Salah satu ciri parasit cendawan ini adalah menghasilkan kantung spora lebih dari satu dan keluar dari tengah (samping) hifa, sedangkan cirri saprofitik hanya menghasilkan satu kantung spora yang keluar dari bagian terminal (ujung hifa). Cendawan ini merupakan penyebab utama penyakit EUS (ulceratif epizootic syndrome) pada ikan.

  2. Argulus sp.
    Bentuk tubuh Argulus sp. adalah pipih bulat dengan diameter ± 5 mm. Tubuhnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu cephalothorax, thorax, dan abdomen. Ciri utama yang paling menonjol pada Argulus sp. adalah adanya sucker besar pada bagian ventral. Sucker merupakan modifikasi maxillae pertama dan berfungsi sebagai organ penempel utama pada Argulus sp. dewasa. Selain itu terdapat preoral dan proboscis untuk melukai dan menghisap sari makanan dari inang.

  3. Aspergilus sp.
    Aspergillus sp. mempunyai ciri-ciri yang khas yaitu berupa benang tunggal disebut hypa, atau berupa kumpulan benang-benang padat menjadi satu yang disebut miselium,tidak mempunyai klorofil dan hidup heterotrop. Bersifat aerobik dan berkembang biak secara vegetatif dan generatif melalui pembelahan sel dan spora-spora yang dibentuk di dalam askus atau kotak spora. Kapang ini tumbuh dengan baik pada suhu 30 – 35oC (Mao, et al., C). Kisaran pH yang dibutuhkan 2,8 sampai 8,8 dengan kelembaban 80 – 90 persen.

  4. Epistylis sp.
    Epistylis sp. bersifat sesil yang menempel pada substat seperti insang dan kulit ikan. hidup parasit ini berkoloni dan masing-masing individu dihubungkan dengan stalk yang dapat berkontraksi. Parasit ini berukuran 50-250 mikro, membentuk koloni dan tersusun pada tangkai yang bercabang-cabang namun bersifat “non-contractile”. berkembang biak dengan pembelahan. Epistylis sp. merupakan protozoa bersiliata berkoloni yang berbentuk silinder tipis atau lonceng dengan tangkai yang panjang dan nonkontraktil dengan panjang kira-kira 0,4-0,5 mikrometer.

  5. Fusarium sp.
    Jamur Fusarium oxysporum menghasilkan 3 spora tak-kawin, yaitu mikrokonidium, makrokonidium, dan klamidospora. Konidiofor jarang bercabang, tidak membentuk rantai, tanpa sekat, elips-silindris, lurus-lonjong, pendek, dan sederhana, fialid lateral, dan berukuran (5-12) x (2,3-3,5) µm.

  6. Gyrodactylus
    Gyrodactylus sp. tergolong dalam cacing monogenea. Cacing ini berbentuk pipih dan pada ujung badannya terdapat sejenis alat yang berfungsi sebagai pengait dan juga alat yang berfungsi dalam menghisap darah. Cacing ini menyerang pada bagian sirip dan kulit ikan sehingga menyebabkan penyakit gyodactyliasis. Penulrana penyakit ini dapat melalui air maupun kontak langung antara ikan yang terinfeksi dengan ikan yang sehat. Faktor yang mendukung berkembangnya

  7. Ichtyopthirius sp.
    Parasit Ichthyophthirius multifiliis adalah parasit protozoa berbentuk cilia, yang menyebabkan penyakit bintik putih pada ikan. Penyakit ini merupakan masalah utama bagi produsen ikan di seluruh jaringan dunia. Ichthyophthirius multifiliis merupakan penyakit yang sangat penting diketahui untuk ikan daerah tropis, ikan mas, dan pakan ikan. Ukuran dewasa dari parasit ini dapat mencapai ukuran 0,5 sampai 1 mm.

  8. Learnea sp.
    Parasit ini memiliki ciri-ciri, bagian kepala seperti jangkar yang berfungsi sebagai alat untuk menempel pada tubuh inang sehingga sulit dilepaskan. Learnea sp. tergolong unik dalam pengelompokan parasit; bisa disebutkan sebagai ektoparasit, meso maupun endoparasit.

  9. Myxobolus sp.
    Ciri-ciri dari Myxobolus sp. adalah berbentuk bulat lonjong, memiliki polar capsule, valve , dan suture. Kunci identifikasi yang penting dari jenis parasit ini adalah sporanya merupakan fase resisten dan alat penyebaran populasi. Spora Myxosorea terdiri atas dua valve yang dibatasi oleh sebuah suture. Valve mempunyai satu atau dua polar kapsul yang penting untuk identifikasi. Spora pada parasit kelas Cnidosporidia ini mempunyai cangkang, kapsul polar dan sporoplasm. Di dalam kapsul polar terdapat filament polar . Bila spora memiliki dua kapsul polar makadigolongkan ke dalam genus Myxobolus sp. dan bila hanya memiliki satu kapsulpolar maka akan digolongkan ke dalam genus Thellohanellus.

  10. Trichodina sp.
    Trichodinid merupakan ektokomensal yaitu menggunakan inang sebagai daerah untuk mencari makanannya (partikel air, bakteri dan detritus). Infeksi organisme ini dapat menyebabkan iritasi yang disebabkan oleh penempelan cawan adhesivenya. Jika permukaan tubuh ikan ditutupi oleh lapisan tebal parasit ini, maka dapat menimbulkan kerusakan yang serius pada sel epidermal. Dalam kondisi ini, Trichodinid berlaku seperti ektoparasit sejati yang memakan sel rusak dan bahkan dapat menembus masuk ke dalam insang dan jaringan kulit.

  11. Temnocephala
    Temnocephala merupakan sub-ordo dari kelas Turbellaria. Umumnya hidup bebas di alam, tetapi beberapa jenis ada yang bersifat ektokomensal atau endokomensal atau parasit. Tubuhnya tidak bersegmen dan tertutup oleh epidermis. Epidermis ada yang tersusun oleh sel-sel yang terpisah dan sel sinsitium, yang di antaranya sel-sel itu sebagian ada yang bersilia. Epidermis itu dilengkapi dengan rabdoid.