Apa saja pakan alternatif yang dapat diberikan untuk lele?

ikan lele

Banyak pembudidaya yang menggunakan pakan alternatif demi menekan biaya pengeluaran pakan pabrikan. Biasanya, pakan alternatif di proses pembesaran lele tidak sepenuhnya mengganti pakan utama, tetapi hanya sebagian atau hanya menambah “cemilan” lele untuk menghindari kanibalisme. Namun, ada pula beberapa pembudidaya yang sepenuhnya menggunakan pakan alternatif yang dibuat sendiri. Lele sendiri adalah hewan karnivor yang membutuhkan asupan protein sebesar 35% dari berat pakan yang diberi.

Apa saja pakan alternatif tersebut?

Lima bahan pakan berikut adalah bahan yang relatif mudah ditemukan dan murah juga jika diolah dengan bahan-bahan lainnya:

  1. Bekicot

    Bekicot banyak ditemukan di area persawahan. Sebelum diberikan ke lele, bekicot direbus dulu dalam air mendidih selama 5-10 menit. Tujuannya agar dagingnya empuk dan menghilangkan bibit penyakit. Daging bekicot diambil menggunakan garpu, didinginkan, dicincang kecil-kecil, lalu diberikan pada lele.

  2. Ikan rucah

    Ikan runcah adalah ikan-ikan kecil sisa tangkapan ikan yang nilai ekonominya rendah dan tidak dikonsumsi manusia. Biasanya, ikan rucah melimpah di tempat-tempat pelelangan ikan dan dijual dengan harga murah. Pastikan ikan rucah untuk pakan alternatif lele ini berada dalam kondisi segar karena jika ikan sudah membusuk maka dikhawatirkan mengandung bibit-bibit penyakit. Ikan rucah tidak banyak mengandung duri sehingga pemberiannya cukup dicincang kecil-kecil dan diberikan langsung pada lele.

  3. Tanaman / daun-daunan

    Dedaunan seperti daun pepaya, daun lamtoro, kangkung, atau eceng gondok sudah banyak diketahui memiliki khasiat obat bagi lele. Dedaunan ini juga dapat dijadikan pakan dengan cara mengolahnya terlebih dahulu dengan proses fermentasi lalu dibuat pelet.

    Selain itu, tanaman Azolla yang awalnya dianggap gulma di perairan kolam, kini juga dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Azolla segar memiliki kandungan protein sekitar 31% sedangkan jika Azolla difermentasi, maka kandungan proteinnya bertambah menjadi sekitar 39%. Seperti daun-daunan sebelumnya, Azolla juga harus difermentasi dulu lalu dibuat pelet baru kemudian bisa diberikan pada lele sebagai pakan.

  4. Maggot

    Maggot, atau bahasa Indonesianya adalah belatung, adalah bentuk larva dari serangga. Maggot yang baik untuk pakan tentu tidak sembarang dari serangga atau lalat rumah biasa, tetapi harus diperhatikan jenis dan kandungan proteinnya. Maggot yang biasa digunakan untuk pakan alternatif lele berasal dari serangga black soldier fly (BSF), atau nama latinnya adalah Hermetia illucens. Maggot jenis ini dikenal memiliki kadar protein sampai 40% sehingga cocok untuk jadi pakan ikan lele.

    Untuk membiakkan maggot, ada beberapa cara khusus yang dilakukan oleh pembudidaya. Ada yang menggunakan campuran ampas tahu, ada yang menggunakan bekatul. Bahan media biasanya disimpan dalam wadah/ember kemudian diberi air sedikit, lalu di atasnya disimpan daun pisang kering sebagai tempat lalat BSF bertelur dan menghasilkan maggot. Wadah ditutup, kemudian tunggu sampai 2-3 minggu, maka maggot siap dipanen dan diberikan pada lele.

  5. Cacing

    Biasanya, cacing diolah dulu menjadi tepung untuk dibuat pelet yang akan diberikan pada lele. Cacing adalah sumber protein dan asam amino yang baik bagi lele. Menurut salah satu sumber(link), untuk mendapatkan pakan pelet dengan kandungan 35%, maka komposisinya adalah 47% tepung cacing, 20% telur ayam, 14% terigu, 18% dedak, dan 1% kanji.

Ref: http://efishery.com/efishery-university/siar/5-pakan-alternatif-lele-di-sekitar-kita-2/