Apa saja mazhab pendidikan yang ada saat ini?

image|mazhab pendidikan

Pada tataran pemahaman yang lebih jauh lagi, pendidikan tidak hanya merupakan sebuah proses transformasi nilai-nilai religi, kebudayaan, pengetahuan, teknologi dan keterampilan, melainkan juga pendidikan dipandang sebagai usaha pembebasan. Pembebasan dari hak-hak manusia yang tidak merderka karena sistem yang diciptakan oleh penguasa. Pembebasan yang memungkinkan setiap kelompok dalam masyarakat berdaya. Apa saja mazhab pendidikan?

Pendidikan dalam hal ini merupakan media bagi usaha untuk menghilangkan penindasan. Berikut ini beberapa mazhab pendidikan :

  • Mazhab Frankfurt
    Mazhab ini berkembang pada masa zaman pencerahan di Jerman. Teori yang merujuk pada tradisi Jerman ini dikenal dengan Teori Kritis yang selanjutnya mempunyai konotasi yang lebih luas seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Herbert Marcuse, sebagaimana diulas oleh Harold Bleich (1977) memberi tiga prinsip teori kritis .

    • Pertama, teori ini berada pada realitas social. Penekanan terhadap aspek historis-empiris membawa konsekuensi terhadap tema-tema yang diusung seperti dominasi, hegemoni, totalitarianisme dan emansipasi.

    • Kedua, fungsi teori ini adalah menganalisa kontradiksikontradiksi yang terjadi di masyarakat secara mendasar karena telah memasuki wilayah deep structure.

    • Ketiga, teori ini tetap menggunakan idealitas masa lalu sepanjang nilai-nilai tersebut bermanfaat untuk situasi saat ini. Teori Kritis menjadi dasar kepada rasionalitas bagi kebebasan individu berkaitan dengan peristiwa-peristiwa sosial.

    Menurut Habermas, salah satu penganut Teori Kritis, dominasi dan hegemoni terjadi karena adanya dominasi akal instrumental. Rasionalitas instrumental dapat dilihat dari praktek-praktek sosial yang dalam pelbagai kekuasaan yang bertujuan akhir menstabilkan masyarakat dengan berdasar pada hubungan subyek-obyek. Dominasi dan hegemoni merupakan salah satu wujud penindasan yang bisa dibebaskan dengan membangun sebuah masyarakat yang komunikatif. Rasionalitas komunikatif yang dibangun, bukan rasionalitas instrumental yang melanggengkan dominasi dan hegemoni.

    Ideologi mempunyai dua sisi yang berlainan, bisa bernilai negatif dan positif. Ideologi akan bernilai negatif ketika ia dibangun oleh kelas yang berkuasa untuk melegitimasi dan melanggengkan dominasi kekuasaan mereka. Ideologi akan bernilai positif jika ideologi dibangun sebagai media yang bisa membangkitkan kritisisme terhadap realitas sosial. Ideologi yang bernilai positif atau ideologi kritik inilah yang mampu melawan sistem represif sosial karena dominasi yang ada.

  • Mazhab Antonio Gramsci
    Pokok pikiran Antonio Gramsci yaitu hegemoni dan pendidikan. Hegemoni dilakukan oleh kelas yang berkuasa sehingga kaum marginal secara sukarela mengikuti pandangan kelompok dominan. Proses hegemoni dilakukan dengan internalisasi nilai-nilai yang menguntungkan penguasa secara masiv sehingga menjadi sebuah common sense. Pada tahap ini daya kritis mulai terdegradasi sebaliknya status quo semakin menguat.

    Dalam proses hegemoni terdapat proses pembelajaran (educational relationship) yang dilakukan oleh institusi-institusi sosial pembentuk masyarakat sipil seperti : hukum, agama, pendidikan, ekonomi, media massa dan lembaga social lainnya. Untuk itu, lembaga-lembaga sosial tersebut tidak pernah netral. Namun demikian, hegemoni bukanlah hak eksklusif yang dimiliki kelas penguasa. Kelas minoritas pun dapat membentuk hegemoni dengan membuat aliansi dengan kelompok minoritas dan kelompok sosial lain. Pada masyarakat kapitalis kelompok yang menghegemoni disebut kaum intelektual organik dan kelompok yang kontra hegemoni disebut dengan kaum intelektual tradisional.

  • Mazhab Paulo Freire
    Hampir sama dengan pandangan Gramsci, pemikiran Freire berporos pada kaum tertindas (the oppressed). Dia berangkat pada filsafat manusia. Menurutnya hakikat manusia adalah makhluk otonom yang dengan kapasitasnya berhak menentukan nasibnya sendiri. Menurutnya manusia adalah incomplete and unfinished being. Untuk itu , tugas pendidikan adalah menghantarkan peserta didik menjadi subyek bukan sebagai objek. Menumbuhkan kesadaran peserta didik sebagai pribadi otonom yang berproses secara dialektis antara diri dan lingkungan. Begitu juga dengan tenaga pendidik/guru, tugasnya bukan hanya memberi instruktur melainkan juga sebagai pekerja kultural. Hal ini mengingat pendidikan mempunyai dua kekuatan sekaligus : sebagai aksi kultural untuk pembebasan atau aksi kultural untuk hegemoni dan sebagai medium untuk memproduksi suatu sistem sosial yang baru atau mereproduksi status quo. Ketika pendidikan dianggap sebagai aksi pembebasan, maka harus ada kontekstualisasi pengajaran di kelas.

  • Mazhab Pendidikan Kritis
    Mazhab ini tidak lagi menganggap pendidikan mempunyai dua sisi yang ambigu, sebagai media domestikasi atau liberasi tergantung siapa yang memaknai. Pemikiran Pendidikan Kritis mengartikan pendidikan sebagai media mobilitas sosial. Terdapat satu teori yang mencoba menjawab dapatkah pendidikan dijadikan sebagai media untuk memproduksi sistem sosial yang baru. Teori Reproduksi atau Korespondensi oleh Samuel Bowles dan Herbert Gintis. Teori ini mencoba menghubungkan antara kehidupan sekolah dengan ketidakadilan sosial atau antara sekolah dengan reproduksi sosial.