Apa saja masalah gizi yang dialami manula?

Apa saja masalah gizi yang dialami manula ?

Semua manusia pasti mengalami proses menua. Menurut Constantinides, menua atau menjadi tua adalah proses menghilangkan secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Lanjut usia (lansia) merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Proses menua dapat dilihat secara fisik dengan adanya perubahan yang terjadi pada tubuh serta penurunan fungsi pada berbagai organ tubuh. Perubahan biologis ini dapat mempengaruhi status gizi pada lansia. Apa saja masalah gizi yang dialami manula ?

1 Like

Masalah gizi yang dialami manula

  1. Keseimbangan gizi
    Bertambahanya usia akan disertai dengan penurunan fungsi dan metabolisme serta komposisi tubuh. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan kebutuhan terhadap zat gizi dan jumlah asupan makanan berubah. Bila perubahan kebutuhan dan asupan zat gizi makanan tersebut tidak diantisipasi dengan pemberian nutrisi secara tepat, maka akan timbul masalah nutrisi yang dapat mempercepat atau memperburuk kondisi fisik manula. Dengan adanya penurunan daya tahan tubuh, biasanya akan menyebabkan manula mudah terserang penyakit dan proses penyembuhannya akan lama serta mengakibatkan kualitas hidup dan status gizi manula pun menjadi rendah.

    Masalah gizi dan penyakit yang dipengaruhi oleh makanan yang sering kali menimpa manula adalah berkaitan dengan masalah kekurangan dan kelebihan gizi.

  • Kekurangan gizi yang kerap diderita manula adalah kekurangan energi, protein, anemia karena kurang asam folat (vitamin B kompleks) dan vitamin B12 (kobalamin), seng serta kalsium.

  • Kelebihan gizi yang lazim menimpa manula adalah berupa kelebihan energi dalam bentuk kelebihan berat badan seperti obesitas.

  • Beberapa penyakit yang dipengaruhi oleh makanan yang sering diderita manula adalah penyakit jantung, diabetes mellitus, tekanan darah tinggi dan osteoporosis.

  • Vitamin B kompleks terdapat pada hati, terung-terungan, bayam, asparagus, ikan tuna, ikan laut dan umbi-umbian

  • Vitamin B12 terdapat pada hati, kepiting, ikan salmon, ikan sarden, kuning telur, susu, keju dan daging. Kalsium terdapat pada ikan salmon, sarden, dan kacang-kacangan. Zinc yang terdapat pada ikan, daging, hati dan telur.

    Berkurangnya asupan zat gizi terjadi akibat sedikitnya jumlah makanan yang dimakan serta berkurangnya daya cerna, daya serap, dan distribusi zat gizi dalam tubuh manula. Karena kebutuhan manula terhadap energi menurun maka bila disertai dengan kelebihan asupan energi dari makanan dapat pula timbul masalah gizi lebih berupa obesitas, jantung koroner, dan diabetes mellitus.

  1. Kehilangan Berat Badan
    Kehilangan berat badan pada manula dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian besar yaitu :
  • Wasting, kehilangan berat badan yang tidak disadari, pada umumnya karena asupan yang tidak adekuat. Asupan yang tidak adekuat disebabkan oleh penyakit maupun faktor psikososial.
  • Cachexia, kehilangan massa tubuh bebas lemak yang tidak disadari yang disebabkan oleh proses katabolisme, ditandai oleh peningkatan rate metabolik dan peningkatan pemecahan protein.
  • Sarcopenia, kehilangan massa otot yang tidak disadari sebagai bagian dari proses menua. Kadang-kadang tidak ada penyakit yang mendasari.
  1. Absorpsi Zat Gizi pada Manula
    Absorpsi zat gizi tergantung pada banyak faktor seperti pencernaan yang baik, mukosa intestinal yang utuh, adanya zat penghambat atau pendorong absorpsi dan aliran darah di permukaan absorpsi. Pada manula yang sehat, pencernaan relatif lengkap zat gizi diubah menjadi bentuk molekular atau ionik untuk diabsorpsi. Malabsorpsi pada manula umumnya terjadi karena beberapa kelainan seperti insufisiensi pankreas, pertumbuhan bakteri yang berlebihan, penggunaan obat-obatan yang berlebihan dan penyakit kronis. Keadaan ini diperberat dengan perubahan struktur dan fungsi pada saluran cerna.
Referensi
  1. Maryam RS, Ekasari MF, Rosidawati, Jubaedi A, Batubara I. 2012. Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
  2. Martono HH, Pranaka K. 2008. Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.