Apa saja masalah burung cendet dan bagaimana cara mengatasinya ?

Memelihara hewan apapun biasanya ada masalah umum masing masing sesuai jenisnya, lalu Apa saja masalah burung cendet dan cara mengatasinya ?

1. Burung Cendet sering salto

Masalah yang paling sering ditemukan pada burung Cendet adalah salto. Kalau di dunia persilatan serta parkour, mungkin salto merupakan teknik yang cukup memukau. Namun, kalau sudah membicarakan dunia burung, salto termasuk momok yang harus segera ditangani. Bagaimana tidak, burung Cendet yang sering salto akan membuatnya kurang maksimal dalam lomba dan menurunkan kemampuan berkicau.

Penyebab burung Cendet melakukan salto cukup beragam, mulai dari faktor kebiasaan, pola perawatan, hingga over birahi. Lantas, bagaimana cara mengatasi Cendet yang suka salto?

  • Mandikan burung Cendet di malam hari secara rutin.
  • Berikan penghalang di sekitar tangkringan berupa karet atau tali yang tidak menyakiti tubuhnya.
  • Tangkringan atau tenggeran ditambah dan ditata menyilang.
  • Burung Cendet dipindah ke kandang yang berukuran besar seperti kandang aviary.
  • Pakan tambahan (extra fooding) mulai dikurangi biar tidak salto lagi.
  • Berikan pakan alami, seperti orong-orong, belalang hijau, kadal kecil, dan lain-lain.

2. Burung Cendet jarang berkicau

Burung Cendet tidak mau berkicau atau tidak mau bunyi karena beberapa alasan, salah satunya burung dalam kondisi mabung atau akan mabung. Biasanya, burung Cendet yang sudah tua dan akan mabung memang jarang berkicau. Selain itu, faktor lain yang menyebabkan burung Cendet jarang bunyi adalah stres, kalah mental, diserang hewan lain, sakit, dan ketakutan.

Solusi mengatasinya cukup mudah, Anda tinggal memandikan Cendet 2 kali sehari, pengembunan secara rutin, melakukan pemasteran, memberikan extra fooding seperti jangkrik, dan sering-sering mendekatkan Cendet dengan burung Cendet lain.

3. Burung Cendet kurang gacor

Cara membuat burung Cendet gacor memang beraneka ragam. Namun yang terpenting adalah pembentukan mental Cendet dulu, karena walau burung Cendet sudah gacor tetapi kalau mentalnya tidak bagus, maka dia tidak akan berkicau di depan burung Cendet lainnya. Dia hanya berani berkicau di tempat yang sepi.

  • Burung Cendet diangin-anginkan di teras depan rumah pada pukul 07.00 hingga 08.00. Setelah itu langsung dimandikan.
  • Sangkar burung dibersihkan dan mengganti air serta pakan.
  • Burung Cendet diberi jangkrik 4 ekor di wadah pakan, bukan diberikan secara langsung.
  • Siangnya pada pukul 10.00-15.00, burung Cendet dimaster dengan suara burung masteran.
  • Setelah itu istirahat setengah jam, kemudian pukul 15.30 burung diangin-anginkan lagi di teras rumah sambil diberi jangkrik 2 ekor pada cepuk extra food.
  • Kalau sudah memasuki pukul 18.00, burung Cendet dikerodong dan dimaster kembali hingga esok hari.

4. Burung Cendet terlalu galak

Penyebab burung Cendet terlalu galak (mematuki atau menggigit tangan) di antaranya burung telah memasuki masa kawin sehingga naik birahinya, jarang dimandikan dan dijemur, serta kemungkinan memang sudah kharakter bawaan burung itu sendiri.

Cara mengatasi burung Cendet yang galak yakni memberikan tambahan jangkrik dari 2-3 ekor menjadi 5-7 ekor per hari, hindari penjemuran secara berlebihan maksimal 2 jam per hari, dan terakhir memandikan burung Cendet 3 kali sehari.

5. Burung Cendet terlalu giras
Burung Cendet yang terlalu giras sering kali disebabkan karena usia yang masih muda, sehingga bawaannya selalu takut terhadap predator dan menganggap manusia sebagai musuh.

6. Burung Cendet loncat-loncat
Jika Anda mendapati burung Cendet yang sering loncat-loncat, kemungkinan besar dia mengalami over birahi atau mungkin terkena kutu. Oleh karena itu, pertama Anda harus menurunkan birahi burung Cendet dengan cara menyemprotkan air menggunakan sprayer sebelum ditrek.

Setelah itu, jika Anda merasa penyebab burung Cendet loncat-loncat karena kutu, maka basmi kutu di tubuh burung menggunakan rebusan daun sirih. Cara pembuatannya seperti ini, rebus 6-10 lenbar daun sirih serta 1 sendok kapur sirih ke dalam air 2 liter. Biarkan hingga mendingin, lalu masukkan air tersebut ke dalam sprayer dan semprotkan pada tubuh Cendet hingga basah kuyup kemudian bilas dengan air bersih.

7. Burung Cendet mencabuti bulu
Mencabuti bulu atau ciak bulu sering menjadi masalah pada burung Cendet. Penyebabnya beraneka ragam, seperti infeksi, bulu terlalu kering, tungau bulu, kutu, stres, dan ngedrop.
Untuk menangani masalah ini, Anda harus memberikan beberapa perlakuan berikut.

  • Lebih sering memandikan burung.
  • Mengurangi atau menghentikan penjemuran selama masa penyembuhan.
  • Menempatkan burung di lokasi yang tenang.
  • Memberikan tambahan multivitamin dan multimineral.

8. Burung Cendet mengembangkan bulu
Perilaku mengembangkan bulu termasuk masalah yang sering dilakukan burung Cendet. Sebab, burung akan mengembangkan bulu ketika dalam kondisi kurang fit, sakit, kurang asupan nutrisi, kurang asupan extra fooding, serta suhu yang terlalu dingin.

Kalau sudah begini, penyembuhannya adalah dengan cara memberikan extra fooding dalam jumlah cukup dan memberikan voer harian dengan campuran sedikit voer lele atau voer ayam.
Selanjutnya, tutup sangkar dengan kerodong semalaman. Saat malam hari, Anda juga bisa memberikan terapi mandi malam agar burung Cendet normal kembali.

9. Burung Cendet sering ngeleper
Apa itu ngeleper? Ngeleper adalah perilaku menggetar-getarkan sayap yang terkadang disertai dengan suara ngak-ngek-ngok. Burung Cendet melakukan ini karena dia merasa belum tercukupi kebutuhan pakan atau gizi hariannya.

Untuk menghindari burung Cendet yang suka ngeleper, Anda bisa menambahkan jumlah jangkrik dan penambahan waktu penjemuran secara teratur. Burung Cendet yang sering ngeleper biasanya ditemukan pada burung Cendet yang masih muda atau trotolan. Kalau sudah tua, masalah ngeleper tersebut akan hilang dengan sendirinya.

10. Burung Cendet mengantuk dan terlihat lemas
Waspadalah, jika burung Cendet Anda terlihat mengantuk dan lemas, bisa jadi dia sedang terkena penyakit cacingan. Burung yang sedang cacingan akan terlihat mengantuk, lemas, berat badan menurun cukup drastis, bulu kusam, dan muntah-muntah.

Cara mengatasi burung Cendet yang cacingan adalah dengan memberikan obat burung cacingan.

  • Combantrin: Pemberian Combantrin sebesar biji beras selama 3 hari dan jangan dikasih makan selama setengah hari, kalau minum tidak masalah. Setelah tiga hari, biasanya cacing akan keluar melalui feses atau dubur.
  • Obat cacing burung kicau bisa didapat di toko burung.
  • Obat alami dari buah dan sayur-sayuran, seperti wortel, kulit mangga, kelapa, akar delima, biji jeruju, biji lamtoro, krokot, biji pepaya, daun pepaya, bawang putih, bangle, dan putri malu. Pemberiannya bisa secara langsung atau direbus dahulu dan diambil airnya untuk minuman burung Cendet. Namun, para kicau mania atau Cendet mania lebih sering menggunakan daun pepaya untuk mengobati cacingan.

sumber :

1. Cendet sering mengembangkan bulunya

Secara umum, burung akan mengembangkan bulunya ketika dalam kondisi kurang fit, sakit, dan suhu dingin. Begitu pun yang terjadi pada cendet yang selalu mengembangkan bulu-bulunya. Kurangnya asupan nutrisi, terutama dari pakan tambahan / extra fooding (EF), menjadi salah satu faktor pemicu perilaku tersebut.

Selain itu, cendet yang terlalu dimanja atau sering digoda tangan juga cenderung menunjukkan perilaku serupa. Tapi hal ini biasanya disertai dengan sikap burung yang terus memperhatikan tuannya sambil turun di dasar sangkarnya. Faktor lain yang memicu perilaku tersebut adalah over birahi (OB).

Solusi untuk mengatasi problem tersebut adalah memberikan EF dalam jumlah cukup, atau mengakalinya dengan mencampur sedikit voer lele / voer ayam (tinggi protein) ke dalam voer hariannya.

Selain itu, sangkarnya harus selalu dikerodong pada sore (menjelang maghrib) hingga keesokan harinya. Tindakan ini dimaksudkan untuk memberi waktu istirahat yang cukup bagi cendet. Anda juga bisa memberikan terapi mandi malam.

2. Cendet sering salto

Salto merupakan salah satu perilaku yang paling sering ditemui pada cendet. Perilaku ini memang sering membuat resah pemilik atau perawatnya, sebab akan mengurangi penampilannya, terutama pada burung lomba.

Umumnya kebiasaan salto itu terjadi akibat faktor kebiasaan (pola perawatan ketika burung pertama kali dirawat), atau bisa juga akibat kondisi over birahi.

Sayangnya, hingga kini belum ada obat atau perawatan khusus yang bisa langsung menyembuhkan kondisi tersebut. Terapi dan pengobatan yang ada umumnya hanya bersifat mengurangi dampaknya saja.

3. Cendet sering cabut bulu

Selain salto, mencabuti bulu atau ciak bulu adalah perilaku umum lain yang kerap ditemui pada cendet. Biasanya hal ini terjadi bisa sangat sering dan membuat bulu-bulu di tubuhnya terutama ekor retan alami kerusakan.

Cabut bulu bisa terjadi akibat beberapa faktor, antara lain kondisi bulu terlalu kering, infeksi tungau bulu, burung stres atau ngedrop, dan burung kekurangan mineral.

4. Cendet sering ngeleper atau getar-getarkan sayap

Ngeleper atau menggetar-getarkan sayapnya, dan terkadang disertai suara “ngak-ngek-ngok” adalah perilaku yang umum dijumpai pada cendet, terutama pada trotolan atau burung muda. Perilaku ini biasanya terjadi akibat burung merasa belum terpenuhi kecukupan pakan atau gizinya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, burung perlu diberikan EF secukupnya, atau lebih banyak daripada biasanya. Selain itu, pemberian mandi dan jemur secara teratur bisa membantu mengurangi perilaku tersebut.

source : www.omkicau.com