Apa Saja Manfaat Serta Ruang Lingkup Psikologi Keluarga?

manfaat psikologi keluarga

Psikologi memiliki arti keilmuan yang mempelajari tentang jiwa. Keluarga merupakan sekelompok orang yang memiliki hubungan darah satu dengan yang lainnya. Menurut Hill, keluarga diartikan sebagai suatu rumah tangga dengan hubungan darah atau perkawinan dan sebagai tempat yang terselenggaranya fungsi fungsi ekspresif keluarga bagi individu individu di dalamnya. Menurut Burgess dan Locke, keluarga adalam sekelompok individu yang terikat oleh perkawinan atau darah yang memiliki struktur syah, ibu, aak perempuan, anak laki- laki, dan lainnya serta memiliki kebudayaan untuk dipertahankan.

Dari kedua pernyataan definisi diatas, maka psikologi keluarga bisa diartikan sebagai suatu keilmuan yang mempelajari tentang kejiwaan dalam interaksi individu individu dalam sebuah jaringan ikatan darah atau perkawinan. Psikologi keluarga juga bisa diartikan sebagai keilmuan yang mempelajari kejiwaan dalam keluarga.

1 Like

Manfaat Psikologi Keluarga

Psikologi keluarga baik untuk diketahui, dipahami, dan diaplikasikan pada keluarga atau individu dalam keluarga. Psikologi keluarga diperlukan oleh semua anggota keluarga dan memiliki banyak manfaat sebagai berikut ini:

  1. Psikologi keluarga sebagai bekal untuk mengendalikan, memprediksi dan memahami perilaku anggota keluarga.
  2. Mempermudah interaksi dengan anggota keluarga yang lebih memahami.
  3. Memahami keinginan atau karakteristik masing masing anggota keluarga dengan baik.
  4. Memahami pendapat dan perbedaan yang ada sebagai proses memberikan dukungan.
  5. Mempengaruhi perilaku atau pola pikir anggota keluarga dengan memberikan sudut pandang yang lebih positif.

Ruang Lingkup Psikologi Keluarga

Ruang lingkup psikologi keluarga yaitu sebagai berikut :

  1. Manajemen rumah tangga.
  2. Komunikasi antar anggota keluarga.
  3. Pengembangan potensi dalam keluarga.
  4. Strategi mengatasi permasalahan.
  5. Penyelesaian masalah.
  6. Tanggung jawab anggota keluarga yang memiliki kesetaraan gender, internalisasi, eksternalisasi nilai dan norma positif.