Apa saja manfaat menggambar sebagai restorasi emosional?

Menggambar memiliki banyak sekali manfaat,baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Salah satu manfaat menggambar ialah sebagai restorasi emosional. Apa sajakah itu?

  1. Menjaga seseorang selalu berpikiran positif
    Melukis dan menggambar akan jelas mengurangi emosi negatif dalam individu. Ini akan digantikan oleh pikiran dan perasaan positif tatkala warna dan gambar dibuat. Skill menggambar yang terbangun secara konsisten juga akan menumbuhkan rasa percaya diri dan penghargaan pada diri sendiri. Sebuah pengakuan pada kemampuan diri sendiri. Melalui manfaat kesehatan dari melukis dan menggambar, seorang individu juga dapat mengembangkan optimisme dan merasa lebih bahagia melalui melukis dan menggambar. Dengan tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks, seseorang dapat berproses kembang diri untuk lebih baik.

  2. Melepas stress
    Banyak orang menggunakan seni untuk melepaskan stres. Mungkin manfaat kesehatan yang paling utama dari melukis dan menggambar melibatkan aspek emosional individu. Menghadapi tekanan hidup bisa sangat melelahkan, melukis dan menggambar bisa menjadi pilihan untuk keluar sejenak dari rutinitas yang melelahkan. Mereka mampu membebaskan diri dari stres yang menumpuk dengan melepaskan ini dalam bentuk warna dan gambar. Sejenak kita bisa keluar dari segala katakutan dan kekuatiran kita dan memasuki dunia yang menyenangkan dan kegembiraan.

  3. Meningakan kecerdasan emosi
    Mengingat berbagai manfaat kesehatan dari melukis dan menggambar, menunjukkan bahwa kegiatan ini juga juga memicu peningkatan kecerdasan emosional individu. Melalui perbaikan dalam kepribadian seseorang dan stabilitas emosional, melukis dan menggambar tidak hanya bermanfaat bagi satu individu tetapi bahkan orang-orang di sekelilingnya. Emosi adalah sesuatu yang menular dan memungkinkan untuk dibagikan pada lingkungan sekitar.

  4. Wadah untuk melepaskan emosi
    Melukis dan menggambar sangat dianjurkan untuk penyembuhan individu dari peristiwa yang menyakitkan seperti perang dan kekerasan (misalnya perkosaan). Bahkan, banyak terapis memasukkan kegiatan ini dalam jadwal pasien mereka. Mereka akan mendorong pasien mereka untuk melepaskan perasaan mereka. Sebuah komunitas bipolar di Jakarta juga melakukan kegiatan rutin menggambar sebagai salah satu kegiatan terapi mereka. Kegiatan ini diakui sangat membantu mengatasi tiap individu untuk menghadapi masalah bipolar mereka.