Apa saja manfaat Daun Sirih untuk kulit ?

daun sirih

Daun sirih dikenal kaya sekali akan manfaatnya, karena biasanya dijadikan sebagai jamu. Apakah manfaat daun sirih untuk kulit ?

Obat luka bakar alami
Terkena luka bakar tentu akan membuat anda takut dengan bekas yang akan ditimbulkan bukan? Tidak perlu takut lagi, pasalnya dengan menggunakan daun sirih merah bisa mengobati sekaligus mengembalikan kulit seperti semula.

Caranya: remas beberapa daun sirih merah hingga mengeluarkan air, tambahan dengan madu dan oleskan pada luka bakar. Tidak masalah sekalipun luka masih basah, ini akan membuat cepat kering, sebaiknya lakukan penggantian setiap pagi dan sore hari.

Menjegah jerawat
Sudah tau kan kalau daun sirih mengandung anti bakteri? Kandungan ini sangat efektif untuk mencegah munculnya jerawat kembali.

Caranya: Siapkan 10 lembar daun sirih kemudian rebus dengan 200 ml air
Gunakan air rebusan tadi untuk membasuh muka secara teratur

sumber:

Menghambat pergerakan aktif sel kanker pada kulit
Senyawa alkoloid pada sirih ampuh memblokir dan menghancurkan pertumbuhan sel kanker yang ada di luar ataupun di permukaan kulit misalnya kanker kulit. Kanker kulit adalah kanker yang diawali dengan munculnya bintik hitam yang kemudian berubah hidup menjadi sel tumor jinak yang jika tidak segera diatasi maka akan berpotensi bermutasi dalam DNA menjadi sel kanker.

Mengencangkan kulit wajah
Basuh wajah dengan rebusan daun sirih yang hangat kuku setelah pulang dari aktivitas sehari-hari agar kulit senantiasa kencang dan terhindar dari kelelahan.

Sumber:

Menurut penelitian yang dilakukan Novita Carolia dan Wulan Noventi ,Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, yang berjudul Potensi Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) sebagai Alternatif Terapi Acne vulgaris, disimpulkan bahwa ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acne sehingga bisa digunakan sebagai alternatif terapi Jerawat atau Acne Vulgaris.

Acne vulgaris dapat disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Bakteri ini tidak patogen pada kondisi normal, tetapi bila terjadi perubahan kondisi kulit maka bakteri tersebut berubah menjadi invasif. Sekresi kelenjar keringat dan kelenjar sebasea yang menghasilkan air, asam amino, urea, garam dan asam lemak merupakan sumber nutrisi bagi bakteri. Bakteri ini berperan pada proses kemotaktik inflamasi serta pembentukan enzim lipolitik pengubah fraksi sebum menjadi massa padat, yang menyebabkan terjadinya penyumbatan pada saluran kelenjar sebasea.

Senyawa aktif yang berkhasiat sebagai antibakteri pada ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) adalah fenol dan derivatnya, terutama saponin, tanin dan flavonoid.

Mekanisme kerja flavonoid sebagai antimikroba dapat dibagi menjadi 3 yaitu menghambat sintesis asam nukleat, menghambat fungsi membran sel dan menghambat metabolisme energi. Mekanisme antibakteri flavonoid menghambat sintesis asam nukleat adalah cincin A dan B yang memegang peran penting dalam proses interkelasi atau ikatan hidrogen dengan menumpuk basa asam nukleat yang menghambat pembentukan DNA dan RNA.

Flavonoid menyebabkan terjadinya kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri, mikrosom,dan lisosom sebagai hasil interaksi antara flavonoid dengan DNA bakteri.

Mekanisme antibakteri senyawa fenol dalam membunuh mikroorganisme yaitu dengan mendenaturasi protein sel. Ikatan hidrogen yang terbentuk antara fenol dan protein mengakibatkan struktur protein menjadi rusak. Ikatan hidrogen tersebut akan mempengaruhi permeabilitas dinding sel dan membran sitoplasma sebab keduanya tersusun atas protein. Permeabilitas dinding sel dan membran sitoplasma yang terganggu dapat menyebabkan ketidakseimbangan makromolekul dan ion dalam sel sehingga sel menjadi lisis.

Mekanisme kerja antibakteri tanin mempunyai daya antibakteri dengan cara memprepitasi protein. Efek antibakteri tanin melalui reaksi dengan membran sel, inaktivasi enzim dan inaktivasi fungsi materi genetik.

Mekanisme kerja tanin sebagai antibakteri adalah menghambat enzim reverse transkriptase dan DNA topoisomerase sehingga sel bakteri tidak dapat terbentuk.