Apa saja manfaat dalam keterbukaan diri atau berbagi informasi dengan orang lain?

manfaat keterbukaan diri

Terkadang kita malas untuk berinteraksi dengan orang lain, dengan kata lain kita menjadi orang yang kurang terbuka kepada orang lain. Salah satu alasannya karena kita sendiri tidak terlalu memahami tujuan atau manfaat dari keterbukaan diri.

Apa saja manfaat dalam keterbukaan diri ?

Menurut Devito (1989) ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh seseorang jika mau mengungkap informasi diri kepada orang lain antara lain:

  • Mengenal diri sendiri
    Seseorang dapat lebih mengenal diri sendiri melalui self disclosure, karena dengan mengungkapkan dirinya akan diperoleh gambaran baru tentang dirinya, dan mengerti lebih dalam perilakunya.

  • Adanya kemampuan menanggulangi masalah
    Seseorang dapat mengatasi masalah, karena ada dukungan dan bukan penolakan, sehingga dapat menyelesaikan atau mengurangi bahkan menghilangkan masalahnya.

  • Mengurangi Beban
    Jika individu menyimpan rahasia dan tidak mengungkapkannya kepada orang lain, maka akan terasa berat sekali memikulnya. Dengan adanya keterbukaan diri, individu akan merasakan beban itu terkurangi, sehingga orang tersebut ringan beban masalah yang dihadapinya.

Sedangkan menurut Derlega (1993), terdapat lima alasan utama untuk melakukan keterbukaan diri, antara lain :

  • Ungkapan yaitu individu biasanya membicarakan perasaannya untuk mengekspresikan perasaan adalah salah satu alasan untuk pengungkapan diri.

  • Penjelasan diri yaitu dalam proses berbagi perasaan atau pengalaman dengan orang lain, individu mungkin mendapat pemahaman yang lebih baik. Bicara kepada teman mengenai masalah dapat membantu individu untuk mengklarifikasi pikirannya tentang situasi yang ada.

  • Pengesahan sosial yaitu melihat bagaimana reaksi pendengar pada pengungkapandiri yang dilakukan, individu mendapat informasi tentang kebenaran dan ketepatan pandangannya.

  • Kontrol sosial yaitu mengungkapkan atau menyembunyikan informasi tentang dirinya, sama seperti arti dari kontrol sosial. Namun, Individu dapat menekan topik, kepercayaan atau ide yang akan membentuk pesan yang baik pada pendengar. Dalam kasus yang ekstrim, individu mungkin dengan sengaja berbohong untuk mengeksploitasi orang lain.

  • Perkembangan hubungan, sebuah penelitian menemukan bahwa kita lebih terbuka kepada orang yang dekat dengan kita, seperti: suami/istri, keluarga, sahabat dekat. Kita lebih sering untuk terbuka kepada orang yang sepertinya menerima, memahami, bersahabat, dan mendukung kita.

Menurut Jhonson (1981), bebarapa manfaat dan dampak pembuakaan diri terhadap hubungan antar pribadi adalah sebagai berikut :

  1. Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua orang.

  2. Semakin kita bersikap terbuka kepada orang lain, semakin orang lain tersebut akan menyukai diri kita. Akibatnya, ia akan semakin membuka diri kepada kita.

  3. Membuka diri kepada orang lain merupakan dasar relasi yang memungkinkan komunikasi intim baik dengan diri kita sendiri maupun dengan orang lain.

  4. Membuka diri berarti bersikap realistik. Maka, pembukaan diri kita haruslah jujur, tulus dan autentik.

image

Menurut Sugiyo (2005: 89-90) manfaat keterbukaan diri yaitu informasi tentang diri sendiri, kemampuan untuk mengatasi masalah, komunikasi efektif, hubungan penuh makna, dan kesehatan mental. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

  • Informasi tentang diri sendiri
    Dengan terbuka pada orang lain kita mendapat perspektif baru tentang diri kita, lebih memahami perilaku kita. Atau dapat juga digunakan untuk menyanyakan pada diri kita sendiri, misalnya “Siapa saya”, jawaban terhadap pertanyaan tersebut memberikan dampak pada kita semakin mengerti tentang diri kita.

  • Kemampuan untuk mengatasi masalah
    Salah satu ketakutan yang terbesar adalah terbongkarnya masa lalu kita yang kelam, tetapi dengan keterbukaan perasaan-perasaan seperti itu dan mendapat dukungan maka akan membantu kita mengatasi masalah tersebut. Kita menerima diri kita melalui cara pandang orang lain terhadap kita, jika kita merasa orang lain akan menolak kita maka kita akan menolak diri kita juga.

  • Komunikasi efektif
    Dengan adanya keterbukaan diantara orang yang berkomunikasi maka kita akan lebih memahami apa yang dimaksud dalam pembicaraan. Disamping itu komunikasi akan menjadi efektif apabila orang yang berkomunikasi sudah saling mengenal dengan baik.

  • Hubungan penuh makna
    Dengan keterbukaan kita percaya pada orang lain, menghargai mereka, peduli dengan mereka. Hal ini akan berbalik pada kita, orang lain pun akan demikian dengan kita. Penelitian oleh Tracy Schmidt & Randalph Cornelius dalam De Vito (1989) dalam menemukan bahwa keterbukaan membawa pada hubungan yang bermakna.

  • Kesehatan mental
    Penelitian oleh James Pennecbacker dalam de Vito (1989) dalam (Sugiyo: 2005: 90) menggambarkan bahwa orang yang terbuka akan terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh stres, hal ini sejalan dengan suatu pendapat orang yang mempunyai masalah kemudian menceritakan pada teman akrabnya (proses katarsis) maka orang tersebut ak an merasa lega dan merasa semua persoalan yang dihadapi sudah terpecahkan dan pada gilirannya merasa lega serta menjadi lebih rileks dalam menghadapi kehidupan.

Sedangkan menurut Derlega dan Grzelak (dalam Sears, dkk., 1988) ada lima fungsi pengungkapan diri, yaitu :

  • Ekspresi (expression)
    Dalam kehidupan ini kadang-kadang manusia mengalami suatu kekecewaan atau kekesalan, baik itu yang menyangkut pekerjaan ataupun yang lainnya. Untuk membuang semua kekesalan ini biasanya akan merasa senang bila bercerita pada seorang teman yang sudah dipercaya. Dengan pengungkapan diri semacam ini manusia mendapat kesempatan untuk mengekspresikan perasaan kita.

  • Penjernihan diri (self-clarification)
    Dengan saling berbagi rasa serta menceritakan perasaan dan masalah yang sedang dihadapi kepada orang lain, manusia berharap agar dapat memperoleh penjelasan dan pemahaman orang lain akan masalah yang dihadapi sehingga pikiran akan menjadi lebih jernih dan dapat melihat duduk persoalannya dengan lebih baik.

  • Keabsahan sosial (sosial validation)
    Setelah selesai membicarakan masalah yang sedang dihadapi, biasanya pendengar akan memberikan tanggapan mengenai permasalahan tersebut Sehingga dengan demikian, akan mendapatkan suatu informasi yang bermanfaat tentang kebenaran akan pandangan kita. Kita dapat memperoleh dukungan atau sebaliknya.

  • Kendali sosial (social control)
    Seseorang dapat mengemukakan atau menyembunyikan informasi tentang keadaan dirinya yang dimaksudkan untuk mengadakan kontrol sosial, misalnya orang akan mengatakan sesuatu yang dapat menimbulkan kesan baik tentang dirinya.

  • Perkembangan hubungan (relationship development).
    Saling berbagi rasa dan informasi tentang diri kita kepada orang lain serta saling mempercayai merupakan saran yang paling penting dalam usaha merintis suatu hubungan sehingga akan semakin meningkatkan derajat keakraban.

Berikut adalah imbalan yang kita dapat apabila kita melakukan pengungkapan diri, diantaranya adalah (Devito, 1995) :

  1. Pengetahuan diri
    Seseorang mendapatkan perspektif baru tentang diri sendiri dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perilaku diri sendiri. Dengan pengetahuan diri, seorang suami bisa lebih memahami dampak perilaku dirinya kepada istrinya begitu juga sebaliknya.

  2. Kemampuan mengatasi kesulitan
    Melalui pengungkapan diri, seseorang akan lebih mampu menanggulangi masalah atau kesulitannya sendiri, khususnya perasaan bersalah. Hal ini membantu seorang suami untuk mengatasi masalah rumah tangga dengan istrinya agar menjadi lebih baik dan terselesaikan masalahnya.

  3. Efektivitas komunikasi
    Pengungkapan diri dapat memperbaiki komunikasi dan dapat meningkatkan efektivitas komunikasi. Seseorang dapat lebih memahami apa yang dikatakan orang lain jika kedua orang tersebut telah kenal baik. Perasaan membutuhkan satu sama lainnya yang ada pada hubungan suami istri menjadi dasar efisiensi komunikasi suami istri.

  4. Kedalaman hubungan
    Alasan utama pentingnya pengungkapan diri adalah bahwa ini perlu untuk membina hubungan yang bermakna diantara dua orang. Tanpa pengungkapan diri, hubungan yang bermakna dan mendalam tidak mungkin terjadi. Pengungkapan diri membantu seseorang mencapai hubungan yang lebih dekat dengan orang lain dimana mereka saling mengungkapkan diri. Pasangan yang terlibat dalam pengungkapan diri yang signifikan akan tetap bersama lebih lama dari pasangan yang tidak dan pasangan yang jujur telah mengungkapkan diri lebih tinggi tentang kepuasan pernikahan.

    Dan pengungkapan diri progresif diantara pasangan secara signifikan meningkatkan kemungkinan pembangunan hubungan. Jika sebuah hubungan yang bermakna harus ditetapkan dan dipelihara, maka pengungkapan diri tampak penting. Tak terkecuali hubungan suami istri juga sulit terbina bila tak ada hubungan yang mendalam diantara keduanya.

Sebagai makhluk sosial, berinteraksi dan juga berhubungan dengan orang lain adalah suatu hal yang sepertinya wajib untuk dilakukan. Kita tidak akan bisa menjadi manusia seutuhnya tanpa adanya interaksi dengan orang lain. Nah, yang menjadi masalah adalah banyak orang yang mungkin sulit untuk berinteraksi dengan orang lain, karena berbagai macam hal. Salah satunya adalah karena tidak mau membuka diri kepada orang lain.

Keterbukaan diri atau self disclosure merupakan sebuah sikap yang ditunjukkan oleh individu untuk “memperkenalkan” dirinya, dan “mengijinkan” orang lain untuk mengetahui sedikit banyak tentang dirinya. Self disclosure banyak sekali manfaatnya dalam hubungan interpersonal, baik hubungan pertemanan, hubungan keluarga, bahkan hubungan percintaan. Mengapa self disclosure ini penting?

Berikut ini adalah alasan mengapa self disclosure atau membuka diri terhadap orang lain ini penting untuk dilakukan.

Dengan Membuka Diri, Orang–Orang Akan Lebih Bebas Dalam Bercerita

Keterbukaan diri terhadap orang lain penting, karena dengan lebih terbuka dan mampu untuk membuka diri dengan orang lain, maka interaksi akan menjadi lebih hidup. Obrolan atau interaksi yang terjalin dengan orang lain akan menjadi lebih bebas dan tidak monoton.

Topik–topik baru akan bermunculan dengan sangat mudah ketika anda mampu membuka diri terhadap orang lain.

Ketika Orang Lain Sudah Tahu Tentang Diri Kita, Maka Mereka Akan Lebih Nyaman Berinteraksi Dengan Kita

Hal berikutnya yang membuat keterbukaan diri atau self disclosure ini menjadi penting adalah, karena dengan keterbukaan diri, maka orang lain yang berinteraksi dengan kita akan merasa lebih nyaman. Dengan kata lain, orang lain akan lebih senang bercerita dan juga berinteraksi dengan orang yang mau terbuka.

Selain itu, keterbukaan diri juga akan melatih anda supaya bisa berkomunikasi dengan baik, yang mana hal ini akan membantu anda dalam menjalani interpersonal relationship di berbagai situasi. Misalnya saja anda ingin memberikan nasihat kepada orang lain. Bagaimana orang lain akan menerima nasihat anda, kalau mereka belum “mengetahui” siapa anda.

Dengan membuka diri, paling tidak orang lain akan mengetahui seperti apa diri anda, dan akan lebih nyaman dalam berinteraksi dengan anda, dibandingkan ketika anda belum melakukan self disclosure.

Menghindari Adanya Perasaan Tersinggung, Tidak Enak, Dan Sebagainya Dalam Hubungan Interpersonal

Pernahkah anda merasa tersinggung ketika berbicara atau mengobrol dengan orang lain, atau pernahkah anda membuat orang lain tersinggung dengan perkataan anda? Nah, hal ini tentu saja tidak akan terjadi apabila anda berhasil membuka diri anda terhadap orang lain. Paling tidak, dengan membuka diri, anda dan lawan bicara anda akan sama–sama mengetahui kelebihan dan kelemahan masing–masing.

Hal ini akan sangat efektif dalam mencegah terjadinya salah paham dalam hubungan interpersonal.

Pentingnya Keterbukaan Diri Dalam Hubungan Percintaan

Hal lainnya yang membuat keterbukaan diri ini menjadi sangat penting adalah dalam hubungan percintaan. Self disclosure atau keterbukaan diri, telah diteliti dan menjadi salah satu penyebab perceraian.

Hal ini disebabkan karena banyak pasangan yang belum sanggup membuka diri mereka masing–masing, sehingga terjadilah suatu kesalahpahaman, yang berujung pada hal–hal yang tidak diinginkan.

Minimal, self disclosure dengan pasangan anda sudah dilakukan pada saat anda mempertimbangkan untuk melanjutkan hubungan percintaan anda ke jenjang yang lebih serius. Dengan mempertimbangkan keterbukaan diri atau self disclosure, maka hubungan percintaan anda pun bisa menjadi lebih baik, dan bertahan lama.

Sumber : Eduardus Pambudi, “Pentingnya Keterbukaan Diri Dalam Hubungan Interpersonal