Apa saja macam-macam Pengobatan Kanker?

http://sains.me/sainsme/wp-content/uploads/2015/10/operasi-kanker.jpg

Kanker bisa diobati asal bisa dideteksi sedini mungkin. Apa saja alternatif pengobatan kanker yang bisa dipilih?

tiga cara pengobatan kanker yang paling banyak dilakukan orang saat ini. Yakni operasi, kemoterapi, dan radiasi.

  1. Operasi
    Operasi pengangkatan kanker adalah cara paling lama yang biasa digunakan. Dokter ahli bedah akan mengambil sebanyak mungkin jaringan tubuh yang terinfeksi sel kanker ini. Kadang juga jaringan yang sehat disekitar bagian yang terserang kanker akan diangkat, untuk memastikan sel kanker tidak tertinggal.Statistik menunjukkan 3 dari 5 orang yang terserang kanker akan mengambil tindakan operasi ini.

  2. Kemoterapi
    Kemoterapi (chemotherapy) adalah tindakan pengobatan kanker dengan terapi obat-obatan. Para ahli terus-menerus melakukan penelitian untuk menemukan obat-obatan paling ampuh untuk memusnahkan sel kanker tanpa merusak sel yang normal. Obat yang digunakan untuk kemoterapi bisa saja berbentuk pil, tapi ini sangat jarang. Yang paling banyak adalah dengan disuntikkan langsung ke pembuluh darah. Melalui jarum yang disuntikkan ke jaringan pembuluh darah, biasanya melalui lengan. Kemoterapi ini memiliki jangka waktu tertentu, tergantung tingkat keganasan kanker yang sedang diperangi. Bisa dalam hitungan minggu, atau bahkan bulan.

  3. Radiasi
    Jenis pengobatan ini menggunakan paparan radiasi gelombang energi tinggi, pada umumnya X-ray. Gelombang X-ray ini tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, tapi energinya sangat besar hingga efeknya bisa menembus jaringan tubuh untuk langsung menghancurkan sel-sel kanker. Kemoterapi dan radiasi memilki efek samping yang harus diperhatikan dan menjadi pertimbangan sebelum menentukan langkah yang akan diambil. Baik radiasi maupun obat kanker ternyata tidak hanya membunuh sel kanker, tapi juga akan mempengaruhi sel-sel yang normal. Hal ini biasanya menimbulkan efek seperti kehilangan nafsu makan, kelelahan yang luar biasa, muntah-muntah hingga kerontokan rambut. Saat menjalani masa pengobatan, biasanya pasien akan beristirahat total. Tidak bisa beraktifitas seperti biasa. Tidak bisa bersekolah, pergi ke kantor dan lain sebagainya. Juga sebisa mungkin diusahakan untuk tidak terserang virus flu, karena akan mengacaukan sistem kekebalan tubuh.

Hal yang perlu dicatat, sel kanker ini bukan virus. Jadi tidak akan menular, baik melalui udara, darah, sentuhan, nyamuk, dan lain-lain.

Sumber:
sains.me

Pengobatan kanker


Pengobatan kanker tergantung pada jenis kanker, stadium kanker, usia, status kesehatan, dan karakteristik pribadi tambahan. Tidak ada pengobatan tunggal untuk kanker dan pasien sering menerima kombinasi terapi dan perawatan paliatif. Perawatan biasanya termasuk dalam salah satu kategori seperti operasi, radiasi, kemoterapi, immunoterapi, terapi hormon, atau terapi gen. Prinsip kerja pengobatan ini adalah dengan membunuh sel - sel kanker, mengontrol pertumbuhan sel kanker, dan menghentikan pertumbuhannya agar tidak menyebar dan mengurangi gejala-gejala yang disebabkan oleh kanker.

  1. Operasi
    Pembedahan merupakan pengobatan tertua untuk kanker. Jika kanker belum bermetastasis, kemungkinan besar pasien dapat disembuhkan sepenuhnya hanya dengan menyingkirkan tumor dengan operasi. Hal ini sering terlihat pada penyingkiran prostat, payudara atau testis. Setelah penyakit ini telah menyebar, tidak mungkin dapat menyingkirkan semua sel kanker. Operasi juga dapat berperan besar dalam membantu untuk mengontrol gejala seperti gangguan pencernaan atau kompresi sumsum tulang belakang (Crosta, P., 2010).

  2. Radioterapi
    Radioterapi berarti pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif. Sinar X, elektron, dan sinar γ (gamma) banyak digunakan dalam pengobatan kanker disamping partikel lain. Pada prinsipnya apabila berkas sinar radioaktif atau partikel dipaparkan ke jaringan, maka akan terjadi berbagai peristiwa antara lain peristiwa ionisasi molekul air yang mengakibatkan terbentuknya radikal bebas di dalam sel yang pada gilirannya akan menyebabkan kematian sel. Lintasan sinar juga menimbulkan kerusakan akibat tertumbuknya DNA yang dapat diikuti kematian sel. Radioterapi digunakan sebagai pengobatan mandiri untuk mengecilkan tumor atau menghancurkan sel-sel kanker termasuk yang berkaitan dengan leukemia dan limfoma, dan juga digunakan dalam kombinasi dengan pengobatan kanker lain (Siswono, 2002).

  3. Kemoterapi
    Kemoterapi terkadang merupakan pilihan pertama untuk menangani kanker. Kemoterapi bersifat sistematik, berbeda dengan radiasi atau pembedahan yang bersifat setempat, karenanya kemoterapi dapat menjangkau sel-sel kanker yang mungkin sudah menjalar dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Penggunaan kemoterapi berbeda-beda pada setiap pasien, kadang-kadang sebagai pengobatan utama, pada kasus lain dilakukan sebelum atau setelah operasi dan radiasi. Tingkat keberhasilan kemoterapi juga berbeda-beda tergantung jenis kankernya. Kemoterapi biasa dilakukan di rumah sakit, klinik swasta, tempat praktek dokter, ruang operasi dan juga di rumah (Crosta, P., 2010).

    Kemoterapi adalah penggunaan obat-obat sitotoksik dalam terapi kanker. Hal ini merupakan salah satu dari empat modalitas pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, dan bioterapi yang menyediakan kesembuhan, kontrol penyakit, atau sebagai terapi paliatif. Kemoterapi bersifat sistemik dan berbeda dengan terapi lokal seperti pembedahan dan terapi radiasi (Otto, 2005). Ada empat cara penggunaan kemoterapi :

    • Terapi Adjuvant merupakan kemoterapi yang digunakan sebagai tambahan dengan modalitas terapi lainnya (pembedahan, radiasi, dan bioterapi) dan ditujukan untuk mengobati mikrometastasis.

    • Kemoterapi neoadjuvan , pemberian kemoterapi untuk mengecilkan tumor sebelum dilakukannya pembedahan pengangkatan tumor.

    • Terapi primer , terapi pasien dengan kanker lokal, alternatif yang ada tidak terlalu efektif.

    • Kemoterapi induksi, obat diberikan sebagai terapi primer untuk pasien kanker yang tidak memiliki alternatif terapi.

    • Kemoterapi kombinasi , pemberian dua atau lebih zat kemoterapi dalam terapi kanker, yang menyebabkan setiap pengobatan memperkuat aksi obat lainnya atau bertindak secara sinergis (Otto, 2005).

    Beberapa agen kemoterapi yang biasanya digunakan untuk pengobatan kanker kolorektal antara lain bevacizumab, cetuximab, fluorouracil, mitomycin, irinotecan, oxaliplatin, dan leucovorin. Potensi emetogenik agen neoplastik menurut National Comprehensive Cancer Network ( NCCN ) Clinical Practice Guidelines in Oncology; v.2.2014 ( NCCN , 2014).

  4. Imunoterapi
    Imunoterapi digunakan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Misal, vaksin yang terdiri dari antigen diperoleh dari sel tumor bisa menaikkan fungsi tubuh pada antibodi atau sel kekebalan (limfosit T). Walaupun mekanisme tepat pada tindakan tidak benar-benar jelas, interferon mempunyai tugas di dalam pengobatan beberapa kanker (Indonesian Pharmacist Update, 2009).

  5. Terapi hormon
    Kanker dikaitkan dengan beberapa jenis hormon, terutamanya kanker payudara dan kanker prostat. Terapi hormon dirancang untuk mengubah produksi hormon dalam tubuh sehingga sel-sel kanker berhenti berkembang atau dibunuh sepenuhnya. Terapi hormon kanker payudara sering fokus pada pengurangan kadar estrogen (obat umum untuk ini adalah tamoxifen) dan hormon terapi kanker prostat sering fokus pada pengurangan kadar testosteron. Selain itu, beberapa kasus leukemia dan limfoma dapat diobati dengan hormon kortison (Crosta, P., 2010).

1 Like

Pada masyarakat modern di negera maju, sebagian besar kanker dapat disembuhkan. Keberhasilan penyembuhan kanker bergantung pada beberapa faktor, terutama dari jaringan apa kanker itu berkembang, derajat abnormalitas individual sel kanker, struktur tempat kanker berkembang dan adanya serta lokasi dari metastasisnya. Usia serta kondisi kesehatan umum pasien juga berperan signifikan. Sistem pertahanan tubuh pasien mungkin juga berpengaruh namun masih belum dipahami secara jelas dan belum dapat diukur dengan baik.

Banyak dari faktor yang secara signifikan berpengaruh akan bergantung dari seberapa cepat kanker tersebut terdeteksi dan ditangani. Sebuah kanker berukuran kecil yang terdeteksi secara dini sebelum menyebar atau mempengaruhi jaringan lain kemungkinan besar akan dapat disembuhkan. Berbeda jika kanker tersebut terabaikan selama beberapa bulan sampai sudah membesar dan menyebar kemungkinan besar tidak dapat disembuhkan.

Kanker yang muncul kembali akibat kegagalan penatalaksanaan akan lebih sulit untuk disembuhkan daripada sewaktu penatalaksanaan pertama. Kualitas tatalaksana yang diberikan pada pasien, terutama penatalaksanaan pertama, merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kemungkinan sebuah kanker dapat disembuhkan.

Tatalaksana kebanyakan kasus kanker, terutama yang sudah memasuki stadium lanjut, melibatkan terapi multimodal/komprehensif berupa kombinasi pembedahan, kemoterapi dan/atau radiasi. Pemilihan metode penanganan tumor dipilih menurut bentuk dan luas keganasn oleh tim onkologi.

  1. Radioterapi

    Radioterapi merupakan salah satu metode pengobatan kanker yang paling efektif. Prinsip radiobiologi dasar serta kemajuan teknologi selama bertahun-tahun menjadi dasar penerapan radioterapi. Kerusakan akibat radiasi jaringan normal maupun ganas, toleransi jaringan normal, mekanisme perbaikan dan peran pemodifikasi radiasi hanya dapat dijelaskan dengan pengetahuan radiobiologi. Efek biologis radiasi ionisasi timbul akibat penyerapan energi di dalam suatu sistem kehidupan. Ketika melewati sistem demikian, dampak awal radiasi terhadap fisik adalah ionisasi dan eksitasi atom/molekul medium yang mencetuskan reaksi fisikokimiawi. Molekul-molekul tersebut lalu tersusun kembali dan juga membentuk radiksl-radikal bebas yang mampu berdifusi, sehingga terjadi perubahan kimiawi yang mencetuskan efek biologis di dalam sistem tersebut. Lesi demikian dapat diperbaiki atau malah gagal diperbaiki sehingga sel mati. Ada jeda beberapa saat sebelum sel-sel akhirnya mati; dalam beberapa kasus (pada radiasi tingkat rendah), sel masih mengadakan sedikit siklus mitosis sebelum akhirnya mati.

    Di tingkat sel, beberapa efek radiasi yang penting dipahami antara lain penundaan dan penghambatan mitosis, penundaan pembelahan, aberasi kromosom dan mutasi. Pada organisme multisel, efek ini berwujud sebagai efek somatik dan herediter. Efek radiasi dapat dimodifikasi melalui berbagai metode; metode peningkat efek radiasi disebut sensitizer, sementara metode penurun efek disebut protektor.

  2. Pembedahan

    Pembedahan dapat dikerjakan unutk tujuan kuratif maupun paliatif. Paliasi yang baik berarti memperbaiki keadaan pasien kanker tanpa mengupayakan penyembuhan definitif, seperti meniadakan sumbatan saluran cerna, napas atau kemih; mengurangi rasa nyeri atau haus; meningkatkan kadar hemoglobin yang rendah atau memperbaiki keseimbangan elektroit yang terganggu. Dengan terapi paliatif, pasien diharapkan dapat menikmati sisa hidup dengan nyaman dan meninggal dunia dengan tenang. Menurut Steven Rosenberg ada beberapa jenis pembedahan dalam bidang onkologi yaitu :

    • Pembedahan Preventif
      Bertujuan untuk mencegah perkembagan kanker. Misalnya saja oleh karena penyakit poliposis kolon familial dapat berubah menjadi karsinoma kolon pada usia 40 tahun, pedertanya sebaiknya menjalani kolektomi sebelum mencapai usia 20 tahun. Penderita kanker payudara familial seta penyakit fibrokistik yang berusia di atas 40 tahun pun sebaiknya menjalani masektomi subkutis.

    • Pembedahan Definitif
      Pembedahan tumor primer hanya dikerjakan sesudah kriteria ditentukan dengan tepat, sehingga kanker diharapkan sembuh hanya dengan terapi lokal. Jenis histopatologik tumor primer dan pinggir sayatan operasi ditentukan terebih dahulu agar jenis terapi lokal dapat dipilih dengan tepat guna menyeimbangkan antara penyembuhan lokoregional dan pengaruh morbiditas terhadap kualitas hidup pasien. Usai pengobatan primer setempat, pemeriksaan patologi anatomi pascabedah akan menetukan perlu tidaknya terapi tambahan/adjivan (radoterapi dan/atau kemoterapi) untuk lebih mengendalikan sel kanker baik secara lokal-regional maupun sistemik serta mencapai 5 year survival rate yang baik.

    • Pembedahan Debulking
      Pembedahan debulking atau sitoreduktif bertujuan mengurangi massa tumor, sehingga jaringan tumor yang tersisa mudah dikendalikan, misalnya pada karsinoma ovarium dan sarkoma jaringan lunak.

    • Pembedahan Reseksi Metastatik
      Bertujuan kuratif terhadap nodul metastasis soliter yang tidak disertai morbiditas berat. Jenis pembedahan ini dikerjakan pada jenis tumor yang resisten terhadap modalitas terapi lain, misalnya reseksi tumor metastasis paru-paru dan metastasis sarkoma; tetapi ini mampu meningkatkan penyembuhan sampai 30%.

    • Pembedahan Darurat Onkologik
      Bertujuan untuk menagani perdarahan tumor akibat perforasi usus, penyumbatan usus dan drainase abses.

    • Pembedahan Paliatif
      Dikerjakan untuk memaksimalkan kualitas hidup penderita kanker, misalnya saja ketika dapat risiko penyumbatan usus oleh karsinoma kolon atau menghilangkan rasa nyeri.

    • Pembedahan Rekonstruktif dan Rehabilitatif
      Sering dilakukan jika diperlukan pembedahan definitf, terutama di daerah kepala dan leher untuk memperbaiki fungsi, estetika dan kualitas hidup pasien.

    • Pembedahan Sebagai Media Penghantar Sitostatik
      Pembedahan sebagai tindakan bantuan untuk menghantar sitostatika secara lokal atau regional daerah kanker dikerjakan dengan sistem tertutup (closed circuit) pada daerah dengan perfusi setempat tersendiri menggunakan sirkulasi dar luar tubuh (extracorporeal) atau sirkulasi tebuka pada infus intraarterial.

  3. Kemoterapi

    Sebagian besar kemoterapi terutama bekerja merusak DNA, RNA atau sintesis protein dan secara khusus merusak jaringan yang cepat berpoliferasi. Tumor yang mempunyai fraksi pertumbuhan besar lebih sensitif terhadap kemoterapi. Kanker yang berukuran kecil lebih cepat bertambah besar dua klai lipat daripada tumor yang besar.

    Rasionalisasi pemakaian kemoterapi pada prinsipnya ditentukan oleh konsep kinetik sel. Pada hewan coba, kesembuhan dari tumor yang ditransplantasikan berbanding terbalik dengan jumlah sel tumor, ukuran tumor dan waktu awal terapi. Faktor terpenting agar terapi berhasil adalah sensitivitas intrinsik yang dinyatakan dengan derajat kemiringan kurva dosis-efek. Sensitivitas tumor jauh lebih penting daripada ukuran tumor. Itulah sebabnya, karsinoma testis atau leukemia akut dapat disembuhkan dengan kemoterapi, sementara tumor kecil seperti melanoma maligna yang tidak sensitif sulit diesmbuhkan dengan kemoterapi. Kebanyakan antikanker lebih sensitif terhadap sel kanker daripada sel normal. Perbedaan sensitivitas terletak pada perbedaan kinetik sel, buan pada sistem biokimia yang sama saja di antara sel normal maupun sel kanker.