Apa saja macam-macam model jaringan distribusi pada rantai suplai ?

Distribusi adalah saluran pemasaran yang dipakai oleh pembuat produk untuk mengirimkan produknya ke industri atau konsumen. Lembaga yang terdapat pada saluran distribusi adalah produsen, distributor, konsumen atau industri.

Apa saja macam-macam model jaringan distribusi pada rantai suplai ?

Terdapat banyak desain jaringan distribusi yang ada pada saat ini. Pada pembahasan ini, dikususkan pada desain jaringan distribusi dari produsen ke pelanggan. Untuk jaringan distribusi lainnya,misalnya dari suplier ke produsen, biasanya tidak terlalu berbeda dengan model jaringan distribusi dari produsen ke pelanggan.

Dalam menentukan desain jaringan distribusi, manajer perusahaan harus memilih salah satu dari dua pilihan, yaitu :

  • Apakah distribusi produk akan diantar langsung ke customer, atau diambil di lokasi yang ditentukan?
  • Apakah distribusi produk akan menggunakan perantara?

Berdasarkan pilihan perusahaan terhadap pertanyaan diatas, terdapat enam model desain jaringan distribusi yang dapat digunakan untuk mengirimkan barang dari produsen ke pelanggan. Ke-enam desain jaringan distribusi tersebut adalah :

  1. Manufacturer storage with direct shipping
  2. Manufacturer storage with direct shipping and in-transit merge
  3. Distributor storage with carrier delivery
  4. Distributor storage with last-mile delivery
  5. Manufacturer/distributor storage with customer pickup
  6. Retail storage with customer pickup

Referensi :

Chopra, Sunil., Peter Meindl, “Supply chain management : strategy, planning, and operation”, Sixth Edition, Pearson

Distribusi, menurut KBBI, adalah ; penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau kebeberapa tempat ; pembagian barang keperluan sehari-hari (terutama dalam masa darurat) oleh pemerintah kepada pegawai negeri, penduduk, dan sebagainya.

Saluran distribusi merupakan suatu jalur yang dilaluioleharusbarang-barang dari produsen keperantara dan akhirnya sampai pada pemakai.Sedangkan saluran distribusi menurut Philip Kotler adalah sebagai himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak, atau membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen kekonsumen.

Fungsi dan peranan saluran distribusi sebagai salah satu aspek kegiatan pemasaran perusahaan didalam usaha mendistribusikan barang atau jasa dari titik produsen kekonsumen akhir merupakan kegiatan yang sangat penting.Kegiatan-kegiatan pemasaran yang berkaitan dengan produk, penetapan harga dan promosi, yang dilakukan belum dapat dikatakan sebagai usaha terpadu kalau tidak dilengkapi dengan kegiatan distribusi.

Saluran Distribusi memiliki elemen yang berperan dalam proses distribusi yaitu perantara. Perantara yang dimaksud adalah pengecer, pedagang grosir, atau pedagang besar (whole seller).

  • Pengecer adalah pedagang yang menjual barang hasil produksi produsen langsung kepemakai akhir (end user).

  • Pedagang grosir adalah pedagangyang menjual barang hasil produksi produsen dengan kapasitas lebih besar dibandingkan pengecer.

  • Pedagang besar (whole seller) adalah pedagang yang menjual barang hasil produksi produsen dengan kapasitas yang besar.

Beberapa saluran distribusi yang lazim digunakan dalam perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Saluran Langsung

Ketika produsen melakukan transaksi langsung dengan pelanggan, perantara pemasaran diikutsertakan, situasi ini disebut sebagai Saluran Langsung. Sistem distribusi saluran langsung memiliki keuntungan dan kerugian. Berikut ini adalah keuntungan sistem distribusi saluran langsung yaitu sebagai berikut:

  • Perbedaan yang jelas antara biaya produksi dan harga yang dibayar oleh pelanggan kepada produsen.
  • Produsen dapat dengan mudah mendapatkan masukan atas produk secara langsung.

Sistem distribusi Saluran langsung juga memiliki kerugian yaitu sebagai berikut:

  • Produsen yang menggunakan saluran langsung memerlukan karyawan yang lebih banyak.
  • Produsen harus menjual produknya secara kredit saat menjualnya kepada konsumen.

2. Saluran Satu-Tingkat

Dalam Saluran Satu-Tingkat, satu perantara pemasaran berada diantara produsen dan konsumen. Beberapa perantara pemasaran (disebut pedagang) menjadi pemilik dari produk dan kemudian menjualnya kembali.

Sebagai contoh: pedagang grosir yang bertindak sebagai pedagang dengan membeli produk secara borongan dan menjualnya kembali kepada perusahaan lain. Untuk saluran Satu-Tingkat dapat dilihat pada skema dibawah ini:

Distribusi Saluran Satu-Tingkat
Gambar Distribusi Saluran Satu-Tingkat

3. Saluran Dua-Tingkat

Beberapa produk melewati distribusi Saluran Dua-Tingkat, dimana dua perantara pemasaran berada diantara produsen dan konsumen.

Sebagai contoh, perhatikan perusahaan yang memproduksi produk olahan kayu dan menjualnya pada pedagang grosir, yang pada gilirannya menjualnya kepada berbagai pengecer. Setiap potongan produk olahan kayu melalui dua pedagang sebelum sampai kepada pelanggan.Sebagai alternatif, agen dapat mengambil pesanan produk olahan kayu dari toko pengecer; kemudian agen tersebut akan menghubungi perusahaan kayu tersebut dan mengatur agar produk olahan kayu tersebut dikirim ke pengecer. Pada kasus ini pedagang grosir digantikan dengan agen, tetapi tetap ada dua perantara.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada skema berikut ini :

Distribusi Saluran Dua-Tingkat
Gambar Distribusi Saluran Dua-Tingkat

Referensi :

  • M.Fuad, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006).
  • Marius P. Angipora, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002).
  • Sentot Imam Wahjono, Bisnis Modern, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010)