Apa saja macam-macam bunyi bahasa?

Apa saja macam-macam bunyi bahasa?

Apa saja macam-macam bunyi bahasa?

Macam-macam bunyi bahasa

  • Bunyi Segmental

Bunyi segmental ialah bunyi yang dihasilkan oleh pernafasan, alat ucap dan pita suara. Bunyi Segmental ada empat macam, yaitu :

Konsonan= bunyi yang terhambat oleh alat ucap

Vokal = bunyi yang tidak terhambat oleh alat ucap

Diftong= dua vokal yang dibaca satu bunyi, misalnya: /ai/ dalam sungai, /au/ dalam /kau/

Kluster= dua konsonan yang dibaca satu bunyi.

Contoh Kluster/Konsonan Rangkap

ng: yang

ny: nyonya

kh: khusus, khas, khitmad,

pr: produksi, prakarya, proses

kr: kredit, kreatif, kritis, krisis

sy: syarat, syah, syukur

str: struktur, strata, strategi

spr: sprai

tr : tradisi, tragedi, tragis, trauma, transportasi.

  • Bunyi Supra Segmental

Dalam suatu runtutan bunyi yang sambung-bersambung terusmenerus diselangseling dengan jeda singkat atau agak singkat, disertai dengan keras lembut bunyi, tinggi rendah bunyi, panjang pendek bunyi, ada bunyi yang dapat disegmentasikan yang disebut bunyi segmental.

Tekanan atau Stres: Tekanan dalam tuturan bahasa Indonesia berbeda membedakan maksud dalam tataran kalimat (sintaksis) , tetapi dalam kata tidak membedakan makna.

Nada atau Pitch: dalam bahasa Indonesia, tinggi rendahnya suara tidak funsional membedakan makna. Begitupun pada tingkatan frase, klausa dan kalimat. contoh: (aku), (membaca), (buku) dibaca tinggi, sedang, rendah: makna sama.

Durasi : Panjang pendek ucapan/durasi dalam bahasa Indonesia tidak fungsional dalam tataran kata , tetapi fungsi dalam kalimat. Kata: (ja:tuh, jatu:h, dan ja:tu:h) makna sama Kalimat: Awas jatuh! (awa:s / jatu;h). Pada silaba terakhir ada tekanan atau larangan. Saya sedih sekali. Diucapkan (saya / sedi:h/ sekali).

Jeda terjadi baik antarkalimat, antarfrasa, antarmorfem, antarsilaba, maupun antarfonem. Contoh: 1. Ia membeli buku / sejarah baru. 2. Ia menbeli buku sejarah / baru. Pada kalimat (1) yang baru adalah sejarahnya, sedang kalimat (2) yang baru adalah bukunya .

Intonasi, dalam bahasa Indonesia sangat berperan dalam membedakan maksud kalimat. Kalimat dibedakan menjadi kalimat berita (deklaratif), tanya (interogatif), dan perintah (imperatif). Dalam bahsa Arab Intonasi dapat ditandai dengan angka (1,2,3). Contoh: Rumah 2 3 1 # Rumah mahal 2 33 / 2 31#