Apa saja macam-macam atau jenis kecerdasan siswa ?

Kecerdasan siswa

Kecerdasan merupakan kemampuan berfikir dan memuruskan secara tepat, memahami, menentukan dan mepertahankan arah berfikir, serta menyesuaikan fikiran dengan tujuan tertentu. Selain itu kecerdasan juga dianggap sebagai suatu kombinasi atau paduan kelompok-kelompok traits/sifat seperti kemampuan verbal, word fluency (ketrampilan menggunakan kata-kata dalam bahasa), kemampuan dalam bilangan, kemampuan dalam imajinasi ruang, kemampuan mental untuk mengingat dengan cepat serta ketepatan pengematan secara detail

Apa saja macam-macam atau jenis kecerdasan siswa ?

Menurut Howard Gardner, kecerdasan manusia terdiri dari delapan unsur kecerdasan, diantaranya adalah:

1. Kecerdasan Matematika-logika

Kecerdasan Matematika Logika memuat kemampuan seseorang dalam berpikir secara induktif dan deduktif, berpikir menurut aturan logika, memahami dan menganalisis pola angka-angka serta memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir. Peserta didik dengan kecerdasan matematika-logika tinggi, cenderung menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab akibat terjadinya sesuatu. Ia menyenangi berpikir secara konseptual, misalnya menyusun hipotesis dan mengadakan kategorisasi dan klasifikasi terhadap apa yang dihadapinya. Peserta didik semacam ini cenderung menyukai aktivitas berhitung dan memiliki kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem matematika. Apabila kurang memahami, mereka akan cenderung berusaha untuk bertanya dan mencari jawaban atas hal yang kurang dipahaminya tersebut. Peserta didik ini juga sangat menyukai berbagai permainan yang banyak melibatkan kegiatan berfikir aktif, seperti catur dan bermain teka-teki.

2. Kecerdasan Bahasa

Kecerdasan bahasa memuat kemampuan seeorang untuk menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan, dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan- gagasanya. Peserta didik dengan kecerdasan bahasa yang tinggi, umumnya ditandai dengan kesenaganya pada kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan suatu bahasa, seperti membaca, menulis karangan, membuat puisi, membuat kata-kata mutiara, dan sebagainya. Peserta didik seperti ini, cenderung memiliki daya ingat yang kuat, misalnya terhadap nama- nama orang, istiah-istilah baru ataupun hal-hal yang sifatnya detail. Mereka cenderung lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan dan verbalisasi. Dalam hal penguasaan suatu bahasa baru, peserta didik ini umumnya memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik lainya.

3. Kecerdasan Musikal

Kecerdasan musikal memuat kemampuan seseorang untuk peka terhadap suara-suara nonverbal yang berada disekelilingnya, termasuk dalam hal ini adalah nada dan irama yang indah. Entah melalui senandung yang dilagukanya sendiri, mendengarkan tape recorder, radio, pertunjukkan orkestra atau alat-alat musik yang dimainkanya sendiri.

Mereka juga lebih mudah mengingat sesuatu dan mengekspresikan gagasan-gagasan apabila dikaitkan dengan musik.

4. Kecerdasan Visual-Spasial

memuat kemampuan seseorang untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara objek dengan ruang. Peserta didik ini mempunyai kemampuan misalnya, untuk menciptakan imajinasi bentuk dalam pikiranya atau kemampuan untuk menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi, seperti dijumpai pada orang dewasa yang menjadi pemahat ukiran atau arsitek suatu bangunan. Kemampuan membayangkan suatu bentuk nyata dan kemudian memecahkan berbagai masalah sehubungan dengan kemampuan ini adalah hal yang menonjol pada jenis kecerdasan visual-spasial. Peserta didik demikian akan unggul, misalnya dalam permainan mencari jejak pada suatu kegiatan di kepramukaan.

5. Kecerdasan Kinestetik

Kecerdasan kinestetik memuat kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah. Hal ini dapat dijumpai pada peserta didik yang unggul pada salah satu cabang olah raga, seperti bulu tangkis, sepak bola, tenis dan sebagainya atau bisa pula tampil pada peserta didik yang pandai menari, terampil bermain akrobat atau unggul dalam bermain sulap.

6. Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung memahami dan berinteraksi dengan orang lain, mudah bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya. Kecerdasan semacam ini juga sering disebut sebagai kecerdasan sosial, yang selain kemampuan menjalin persahabatan yang akrab dengan teman, juga mencakup kemampuan, seperti memimpin, mengorganisasi, menangani perselisihan antar teman, memperoleh simpati dari peserta didik yang lain, dan sebagainya.

7. Kecerdasan Intrapersonal

Kecersdasan intrapersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri. Ia cenderung mampu untuk mengenali berbagai kekuatan maupun kelemahan yang ada. Peserta didik semacam ini senang melakukan instropeksi diri, mengkoreksi kekurangan maupun kelemahanya. Kemudian, mencoba untuk memperbaiki diri. Beberapa diantaranya cenderung menyukai kesunyian dan kesendirian, merenung dan berdialog.

8. Kecerdasan Naturalis

Kecerdasan naturalis adalah kemampuan seseorang untuk peka terhadap lingkugan alam, misalnya senang berada dilingkungan alam yang terbuka, seperti pantai, gunung, cagar alam atau hutan. Peserta didik dengan kecerdasan seperti ini, cenderung suka mengobservasi lingkungan alam, seperti macam bebatuan, jenis-jenis lapisan tanah, aneka macam flora dan fauna, dan sebagainya.

Menurut teori kecerdasan ganda (multiple Intelegences) yang dikemukakan oleh Gardner (2003), kecerdasan merupakan suatu kemampuan untuk rnemecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu.

Rentang masalah atau sesuatu yang dihasilkan mulai dari hasil yang sederhana sarnpai dengan yang kompleks. Seseorang dikatakan cerdas bila ia dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam hidupnya dan mampu menghasilkan sesuatu yang berharga/berguna.

Teori ini mencatat ada sepuluh kecerdasan, yaitu :

  1. Kecerdasan verbal/bahasa (verbal linguistic intelegence) kecerdasan ini meliputi kemampuan berbahasa

  2. Kecerdasan logika (logical mathematical intelegence). Kecerdasan ini sering disebut juga berfikir ilmiah ternasuk berfikir deduktif dan induktif. Kecerdasan ini ditunjukkan melalui kemampuan memecahkan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi

  3. Kecerdasan visual (visual intelegence) kecerdasan ini merupakan kemampuan indra pandang dan berimajenasi. Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan seni, navigasi, arsitektur, permainan berpikir.

  4. Kecerdasan tubuh (body/kinesthetic intelegence). Kecerdasan ini meliputi kemampuan berolah raga, bermain, atau gerakan tubuh sebagai sarana komunikasi.

  5. Kecerdasan musikal (ritmik/musical intelegence). Kecerdasan ini meliputi manusia mengenali dan menggunakan ritme, nada, serta kepekaan terhadap bunyi-bunyian.

  6. Kecerdasan interpersonal (interpersonal intelegence) kecerdasan ini meliputi kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal dengan orang lain, mampu mengendalikan perasaan, temperamen, maupun motivasi orang lain. Pada tingkat tinggi kecerdasan ini mampu membaca konteks kehidupan orang lain kecenderungannya dan kemungkinan keputusan yang diambil. Kemampuan ini terlihat pada para propesional seperti guru, teraphis, politis, dan pemuka agama.

  7. Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelegence). Kecerdasan ini mengendalikan pemahaman terhadap aspek internal diri scperti perasaan, proses berpikir, refleksi diri, intiusi, clan spiritual. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan yang paling individu dan untuk mengungkapkannya diperlukan kemampuan yang lain

  8. Kecerdasan naturalis (naturalistic intelegence). Kecerdasan ini meliputi kemampuan mengamati tanda-tanda akan terjadinya perubahan lingkungan berdasarkan pengalaman, misalnya dengan melihat gejala alam. Kecerdasan ini banyak dimiliki oleh pakar lingkungan dan orang penduduk pedalaman.

  9. Kecerdasan spiritual (spiritualist intelegece). Kecerdasan ini meliputi kemampuan bagaimana manusia berhubungan dengan Tuhan-Nya. Kecerdasan ini dapat dikembangkan pada setiap individu melalui pendidikan agama, kontemplasi kepercayaan, dan refleksi teologis.

  10. Kecerdasan eksitensial (extensialist intelegence). Kecerdasan ini banyak dijumpai pada para filsuf. Mereka memiliki kemampuan menyadari dan menghayati dengan benar keberadaan dirinya di dunia clan apa tujuan hidupnya. Melalui komtempelasi dan refleksi diri kecerdasan ini dapat berkembang.

Gardner menuliskan dalam bukunya yang berjudul Multiple intelligences (2013) bahwa terdapat 7 macam jenis kecerdasan, antara lain:

1. Kecerdasan Linguistik

Kecerdasan linguistik adalah jenis kemampuan yang ditunjukkan dalam bentuk paling lengkap, mungkin, oleh puisi.

2. Kecerdasan Logika-matematika

Seperti yang tersirat dalam nama, kecerdasan ini merupakan kemampuan logika dan matematika, disamping kemampuan ilmu penegtahuan.

3. Kecerdasan Ruang

Kecerdasan ruang merupakan kemampuan seseorang membuat model mental dari dunia ruang dan mampu melakukan berbagai tindakan dan operasi menggunakan model itu. Pelaut, insinyur, dokter bedah, pemahat dan pelukis adalah sekedar contoh jabatan. Semuanya telah mengembangkan kecerdasn ruang yang tinggi.

4. Kecerdasan Musik

Kecerdasan musik adalah kemampuan kategori keempat yang dikenali: Leonard Bernstein mempunyai kecerdasan itu dan Mozart, menurut dugaan mempunyai lebih banyak lagi.

5. Kecerdasan Gerak-badan

Kecerdasan gerak-badan adalah kemampuan menyelesaikan masalah atau produk-mode menggunakanseluruh kemampuan menyelesaikan masalah atau produk mode menggunakan seluruh badan. Penari, atlet, dokter bedah, dan perajin semuanya menunjukkan kecerdasan gerak-badan.

6. Kecerdasan Antar-pribadi

Kecerdasan antar-pribadi adalah kemampuan untuk memahami orang lain, apa yang memotivasi mereka , bagaimana mereka bekerja, dan bagaimana bekerjasama dengan mereka. Wiraniaga yang sukses, politisi, guru, petugas klinik, dan pemimpin agama semuanya kemungkinan adalah orang-orang dengan kecerdasan antar-pribadi yang tinggi.

7. Kecerdasan intra-pribadi

Kecerdasan intra-pribadi merupakan kemampuan yang berkaitan, tetapi membentuk ke dalam, itu merupakan kemampuan membentuk model yang akurat, dapat dipercaya dari diri sendiri dan mampu menggunakan model itu untuk beroperasi secara efektif dalam hidup.

Selain itu, Howard Gardner dalam bukunya yang lain menambahkan 2 jenis kecerdasan, yaitu:

1. Kecerdasan Naturalis

Gardner menjelaskan inteligensi lingkungan/ naturalis sebagai kemampuan seseorang untuk dapat mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat membuat distingsi konsekuensi lain dalam alam natural, kemampuan untuk memahami dan menikmati alam, dan menggunakan kemampuan itu secara produktif (Gardner dalam Hoer, 1998).

2. Kecerdasan Eksistensialis

Kecerdasan ini lebih menyangkut kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia. Orang tidak puas hanya menerima keadaannya, keberadaannya secara otomatis, tetapi mencoba menyadarinya dan mencari jawaban terdalam (Gardner dalam Paul Suparno, 2004)

Senada dengan jenis-jenis kecerdasan yang ditemukan Gardner, Amstrong (2003) mendefinisikan 8 jenis kecerdasan sebagai berikut:

1. Kecerdasan linguistik

Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata seacara efektif, baik secara lisan (misalnya, pendongeng, orator, atau poitisi) maupun tertulis (misalnya, sastrawan, penulis drama, editor, wartawan.

2. Kecerdasan Matematis – logis

Kecerdasan ini merupakan kemampuan menggunakan angka dengan baik (misalnya, ahli matematika, akuntan pajak, statistika) dan melakukan penalaran yang enar (misalnya, sebagai ilmuwan, pemogram komputer atau ahli logika.

3. Kecerdasan Visual – Spasial/ Ruang

Kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat (misalnya, sebagai pemburu, pramuka, pemandu) dan mentrasformasikan persepsi dunia spasial-visual tersebut (misalnya, dekorator interior dan arsitek).

4. Kecerdasan Kinestetik

Kecerdasan Kinestetik adalah keahlian seseorang dalam menggunkan seluruh tubuhnya untuk mengekspresikan ide dan perasaan.

5. Kecerdasan Musikal

Kecerdasan musikal merupakan kemampuan seseorang dalam menangani bentuk-bentuk musikal dengan cara mempersepsi (misalnya, sebagai penikmat musik), membedakan (misalnya, sebagai kritikus musik) dan mengubah (misalnya, sebagai komposer). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada irama, melodi, warna nada dan warna suara.

6. Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, masksud, motivasi serta perasaan orang lain.

7. Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.

8. Kecerdasan Naturalis

kecerdasan naturalis adalah keahlian dalam mengenali dan mengategorikan spesies-flora dan fauna-di lingkungan sekitar.