Apa saja Kondisi yang Menyebabkan Rambut Menjadi Rontok?

Meskipun terdengar menyeramkan, kerontokan rambut pada umumnya tidak akan menyebabkan penipisan rambut (atau bahkan kebotakan), karena setiap orang memiliki kurang lebih 100 ribu helai rambut di kepala, dan helai rambut baru bertumbuh pada waktu bersamaan menggantikan rambut yang rontok.

1. Stress
Segala macam trauma fisik dari mulai stress berat, pascamelahirkan, kecelakaan, penurunan berat badan signifikan, atau penyakit serius, bahkan flu, hingga faktor emosional seperti perceraian, berkabung, atau tekanan pekerjaan, bisa menyebabkan rambut rontok dalam jumlah besar walaupun hanya berlangsung sementara. Ini disebut juga telogen effluvium. Wanita yang mengalami telogen effluvium umumnya menyadari kerontokan rambut enam minggu hingga tiga bulan setelah pengalaman stress berat.

Siklus hidup rambut memiliki tiga fase penting: masa pertumbuhan, masa istirahat, dan masa rontok. Stress berat bisa mengganggu siklus rambut, sehingga mempercepat rambut mengalami kerontokan. Tandanya bisa dari helai rambut rontok dari akar (memiliki ‘kantung’ lonjong seperti bohlam di ujungnya). ‘Kantung’ ini berarti rambut tersebut telah melalui keseluruhan fase pertumbuhan, mengindikasikan siklusnya telah dipercepat akibat pengaruh stres.

Cara mengatasi: rambut rontok yang disebabkan oleh telogen effluvium hanya memerlukan waktu. Pertumbuhan rambut akan kembali normal seiring dengan proses pemulihan tubuh dari stress.

2. Rambut rontok turunan
Rambut rontok akibat genetik merupakan penyebab kerontokan paling umum. Gen bisa diturunkan dari salah satu pihak orangtua, namun Anda memiliki risiko kerontokan rambut yang lebih besar jika kedua orangtua Anda juga mengalami rambut rontok. Wanita yang memiliki penipisan rambut genetik (androgenetic alopecia) cenderung mengalami penipisan di garis rambut. Walaupun kondisi ini umumnya timbul sekitar usia 50-60 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan gejala akan mulai timbul dan berkembang di usia 20-an.

Secara umum, setiap kali rambut mengalami kerontokan, akan tergantikan dengan rambut baru yang berukuran sama. Namun pada kasus ini, setiap rambut baru akan memiliki tekstur yang semakin halus dan tipis, karena folikel rambutnya mengecil dan lama-kelamaan berhenti tumbuh sama sekali.

Cara mengatasi: kebotakan bisa dicegah dengan mengonsumsi obat penumbuh rambut, walaupun pada wanita, dosis harus diperkecil. Selain itu, wanita hamil dan menyusui dilarang menggunakan beberapa tipe obat, seperti minoxidil.

3. Kelebihan vitamin A
Dilansir dari health.com merujuk pada American Academy of Dermatology, terlalu banyak mengonsumsi suplemen vitamin A atau obat-obatan tertentu bisa memicu kerontokan rambut.

Cara mengatasi: kerontokan rambut akibat kelebihan vitamin A mudah diatasi hanya dengan mengurangi kadar vitamin A dalam darah kembali ke ambang normal.

Angka Kebutuhan Gizi (AKG) harian dari suplemen vitamin A untuk dewasa dan anak di atas usia 4 tahun adalah 2,500 – 10,000 IU.

Sumber: