Tumbuhan lumut dibagi menjadi tiga kelas, yaitu lumut sejati (Bryopsida), lumut hati (Hepaticopsida), dan lumut tanduk (Anthocerotopsida) (Tjitrosoepomo, 1984)
Lumut Hati
Lumut hati adalah kelas yang terdiri dari tumbuhan berukuran relatif kecil yang dapat melakukan proses fotosintesis, meskipun selalu bersifat multiseluler lumut hati dapat dilihat tanpa menggunakan alat bantu. Lumut hati mudah ditemukan melekat ditanah, bebatuan, atau dinding tua yang lembab. Bentuk morfologi lumut hati ini berupa lempengan menyerupai bentuk hati dan memiliki banyak lekukan. bentuk tubuhnya menyerupai akar, batang dan daun. Banyak yang menilai kelas lumut hati adalah kelompok peralihan dari tumbuhan talus (Thallophyta) menuju tumbuhan cormus (Cormophyta). Seperti tumbuhan lumut lainya, lumut hati mempunyai rizoid yang berfungsi sebagai alat menempel dan menyerap zat-zat makanan.
Tubuh lumut hati memiliki lobus seperti hati yang terbagi menjadi dua lobus. Lumut hati berkembang biak secara generatif dengan cara oogami, dan secara vegetatif dengan fragmentasi, tunas, dan kuncup eram. Lumut hati menempel pada substrat menggunakan rizoid. Lumut hati banyak di temukan hidup pada tempat-tempat yang basah, lumut hati yang hidup sebagai epifit kebanyakan menempel pepohonan dalam rimba di daerah tropik (Hasan dan Ariyanti, 2004).
Lumut Tanduk
Morfologi lumut tanduk hampir sama seperti lumut hati yaitu berupa talus, namun sporofitnya berupa kapsul. Proses perkembang biakan lumut tanduk hampir samaseperti perkembang biakan pada lumut hati. Pada lumut tanduk hanya memiliki satu kloroplas. Perbedaan perkembangbiakan lumut hati dan lumut tanduk adalah pada sporofit lumut tanduk memiliki kapsul yang memanjang dan tumbuh menyerupai tanduk dari gametofit , lumut tanduk memiliki kloroplas tunggal yang berukuran besar, besar sporofit lumut tanduk melebihi kloroplas tumbuhan lumut lainya. Lumut tanduk sering dijumpai hidup ditepi perairan air tawar. Contoh dari lumut tanduk yaitu Anthoceros laevis (Tjitrosoepomo, 1989).
Perkembangan secara generatif lumut tanduk yaitu dengan membentuk anteridium dan arkhegonium. Anteridium dan arkhegonium yang telah terbentuk akan terkumpul disatu lekukan bagian atas talus. Proses perkembangbiakan secara generatif diawali dengan pembelahan zigot menjadi dua sel dengan satu dinding pemisah melintang. Sel dibagian atas akan terus menerus membelah yang merupakan sporogenium, dan diikuti oleh bagian bawah sel yang terus membelah dan membentuk akar yang berfungsi sebagai alat penghisap, sporogenium yang telah dewasa akan pecah yang menghasilkan deretan sel-sel mandul yang membentuk jaringan dan biasa disebut dengan kolumila yang diselubungi arkespora. Arkespora adalah sel jaringan yang akan menghasilkan spora (Polunin, 1990)
Lumut Sejati
Lumut sejati banyak tumbuh pada tempat yang agak terbuka dan memiliki bentuk lebih menarik. Ciri khas lumut sejati yaitu adanya simetri radial, yaitu pada semua sisi bagian utamam di tumbuhi oleh daun. Daun ngan daun yang terdapat pada lumut hati, namun kebanyakan memiliki rusuk daun tengah dan tersusun spiral pada sumbu seperti batang, panjang susunan dapat bervariasi mengikuti panjang dari batang. Rusuk tengah mengandung sel yang berbrntuk memanjang hingga kebatang, sel tersebut diduga memiliki fungsi untuk mengangkut air dan garam mineral. (Tjitrosomo, 1986; Polunin, 1990).
Tumbuhan ini tidak memiliki akar sejati, namun pada kebanyakan tumbuhan lumut daun batangnya memiliki lumut lumut daun untuk menempel. Pada suatu golongan lumut yang banyak dikenal dengan rumput rawa atau lumut gambut memiliki daun yang khas dan tidak terdapat rusuk tengah, dan terdiri dari beberapa jaringan sel kecil tembus cahaya dan berlubang-lubang yang dapat memisahkan sel-sel yang mati, selain itu juga dapat menyimpan dan menahan air dengan baik, sehingga rawa-rawa dapat menahan air sebagian besar dikarenakan oleh tumbuh lumut tersebut (Polunin, 1990).
Pada fase gametofit terbentuk alat reproduksi jantan dan betina yang berukuran kecil, pada kelompok yang terdiri dari adanya modifikasi daun di sekelilingnya, dan kedua alat reproduksiterdapat pada tumbuhan yang sama, namun juga ada yang terpisah pada individu berbeda (jantan dan betina). Pembuahan oleh spermatozoid berlangsung aktif karena adanya bantuan air, berenang menujusel telur. Badan yang terbentuk melalui pembuahan akan berkembang menjadi sporofit, apabila telah masak terdapat kaki penghisap, satu tangkai yang panjang, dan juga terdapatkapsul yang memiliki susunan rumit dan khas (Polunin, 1990).