Apa saja keutamaan Asiah, istri Firaun, menurut Islam?

Asiah

Apa saja keutamaan Asiah, istri Firaun, menurut Islam?

Saat kekuasaan Firaun begitu hebat hingga ia menyebut dirinya sebagai satu-satunya Tuhan di alam semesta. Ternyata dibalik kehebatannya terdapat sosok wanita yang begitu kuat hingga ia menjadi salah satu wanita mulia peraih surganya Allah SWT. Dialah Asiyah binti Muzahim, yang merupakan istri raja Fir’aun.

Wanita dengan Keimanan dan Ketakwaan yang Sangat Kuat Kepada Allah SWT

Selain keutamaan Khadijah, Asiah binti Muzahim bin Ubaiduddayyan bin Walind merupakan seorang wanita yang begitu hebat di zaman kekuasaan Firaun suaminya.

Ia dengan lapangnya menolak ajakan Firaun untuk menyeru dan menyembahnya sebagai Tuhan yang Maha Hebat di zaman itu. Ia tetap dengan pendirian teguhnya untuk selalu beriman dan bertakwa kepada Allah SWT meskipun hari-hari Asiah dijalani dengan kehidupan yang tidak mudah.

Wanita Peraih Janji Surga

Karena tindakannya melawan kecongkakan suaminya dan menolak untuk menyembah sang Maha Raja Firaun. Maka bukan hanya kesusahan yang dideritanya. Melainkan ia terus disiksa oleh suaminya seolah ia adalah penghianat besar yang ingin dilenyapkan oleh Firaun pada masa itu.

Kakinya dipasung dengan tangan yang dipaku kedua belah sisinya. Tidak menggentarkan keimanannya untuk selalau bertakwa kepada Allah SWT. Ia dicambuk, dipukul tertubi-tubi hingga pada saat itu Allah SWT mengangkat derajatnya untuk diletakan di sisi-Nya dengan derajat yang paling sempurna. Ia pun menjadi wanita yang dirindukan surga bagi Allah SWT.

Dalam firman Allah SWT yang berbunyi:

“Allah SWT menjadikan Asiah (istri Firaun) sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata “Ya Rabbku, bangunlah aku sebuah rumah disisi-Mu dalam Firdaus, selamatkanlah aku dari siksaan Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim.” (QS. At-Tahrim: 11).

Wanita Pertama yang Beriman Kepada Allah SWT

Dimasa kekuasaan Raja Firuan, ia tidak hanya menguasai separuh dari dunia ini. Melainkan ia juga menyebut dirinya sebagai Tuhan yang begitu hebat. Ia menyuruh semua umat pada masa itu untuk menyembah kepadanya.

Namun, tak disangka-sangka bahwa Asiahlah perempuan pertama yang menolak ajakannya untuk menyembah sang Maha Raja waktu itu. Ia lebih memilih ke jalan Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Kuasa. Dan ia merupakan wanita pertama yang beriman kepada Allah SWT di zaman kekuasaan Firaun.

Ibu Angkat dari Nabi Musa AS

Dalam surat At-Thaha ayat 38-39, Allah SWT berfirman:

“Ketika kami mengilhamimu kepada ibumu pada suatu yang telah kami ilhamkan, letakan ia (Musa) di dalam sebuah peti dan kemudian lemparkan ia ke aliran sungai Nil dan pasti sungai itu akan membawanya ke tepi, supaya diambol oleh keluarga (Firaun) musuh-Ku dan musuhnya. Dan aku pun telah melimpahkanmu kasih sayang yang datang dari-Ku dan siaplah kamu diasuh dan dibawahnya ke pengawasan-Ku.” (QS. At-Thaha: 38-39).

Dalam surat ini Allah SWT melimpahkan sebuah anugrah kepada Musa AS, yang mana ia akan memiliki seorang Ibu angkat yang menyayanginya luar biasa. Dan ia berasal dari keluarga Firaun yang notabene merupakan musuh dari Allah SWT.

Dalam firman-Nya:

“Maka dipungutlah ia (Musa) oleh keluarga Firaun yang nantinya ia akan menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka (keluarga Firaun).” (QS. Al-Qashash: 8).

Menyayangi Nabi Musa AS dengan Sepenuh Hati

Meskipun ia bukan wanita yang dikarunia seorang anak dari rahimnya. Melainkan rasa sayangnya kepada Musa AS begitu luar biasa. Saat ia menemukan sesosok bayi suci di aliran sungai Nil pada waktu itu. Ia langsung mengangkatnya sebagai anak yang begitu ia sayangi.

Godaan demi godaan tak menghilangkan rasa sayangnya kepada Musa hingga Musa AS tumbuh dan diangkat sebagai Nabi atas perintah Allah SWT.

Musa yang Dilindungi dan Dikasihi oleh Asiah Merupakan Penghancur Firaun
Saat bayi-bayi tak berdosa selalu lenyap di bawah tangan Firaun. Karena ia takut jika bayi tersebut akan menggantikan kekuasaannya. Namun ternyata Allah SWT telah memiliki rencana yang begitu Maha Besar.

Dimana rasa ketakutan yang selama ini ada dalam dirinya, justru berada pada sesosok bayi yang diangkat oleh istrinya Asiah. Ia adalah Musa AS, seorang Nabi yang akan menghancurkan Firaun untuk melurukan umatnya ke jalan Allah SWT.

Wanita yang Tidak Gentar dari Siksaan Suaminya (Firaun)

Jika dibayangkan betapa pedihnya siksaan yang dirasakan Asiah pada masa itu. Dimana ia disiksa oleh suaminya sendiri yang tak suka dengan jalan yang ia pilih. Namun berkat keimanan dan ketakwaan yang begitu kuat kepada Allah SWT. Ia tak gentar sedikut pun dengan siksaan suaminya.

Ia selalu menerima dengan sabar dan selalu tersenyum saat siksaan ia terima di tubuhnya. Subhanaallah, begitu luar biasanya wanita ini. Hingga Allah mengangkat derajatnya menjadi ciri-ciri wanita penghuni surga yang paling mulia.

Siksaan yang Dilakukan Firaun Hingga Ia Terjemput Ajalnya

Saat siksaan terus ia terima dari tangan suami dan para prajuritnya, Asiah terus berpasrah diri dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT. Hingga ia berkata

“Ya Rabbku, bangunlah aku sebuah rumah disisi-Mu dalam Firdaus, selamatkanlah aku dari siksaan Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim.”

Memohon atas perlindungan Allah SWT dari siksaan yang disematkan suaminya kepada dirinya. Hingga ia diangkat ke sisi-Nya dalam keadaan yang begitu sangat memilukan yaitu dengan berlumuran darah hasil siksaan yang diterimanya.

Wanita yang Allah SWT Anggap Paling Sempurna Diantara Wanita-Wanita Lain
Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Yang mulia diantara pria itu sangatlah banyak, tetapi tidak ada yang lebih sempurna di kalangan wanita selain Asiah istri Firaun dan Maryam bin Imran. Dan sesungguhnya keutaamaan Asiah diantara wanita lainnya seperti keistimewaan sebuah Tsarid daripada semua jenis makanan.”

Dalam firman Allah SWT yang berbunyi:

“Allah SWT menjadikan Asiah (istri Firaun) sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika aia berkata “Ya Rabbku, bangunlah aku sebuah rumah disisi-Mu dalam Firdaus, selamatkanlah aku dari siksaan Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim.” (QS. At-Tahrim: 11).

Wanita yang begitu mulia dimana ia tak gentar sedikit pun dari apa yang telah disiksakan kepadanya. Hal ini menunjukan betaba hebatnya seorang Asiah yang kala itu merupakan istri dari seorang Raja hebat penguasa tanah Mesir, namun ia tetap berpegang tebuh pada keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

Seorang Ratu yang Rela Meninggalkan Gemerlap Kemewahan Demi Menaati Perintah Allah SWT

Telah diketahui Asiah merupakan istri dari seorang raja kuat yang tak bisa dikatakan biasa. terkuat pada masa itu. Dimana ia adalah seorang ratu bermahkota dengan kemewahan emas dan permata yang sangat luar biasa.

Namun demi menaati perintah Allah SWT, ia rela meninggalkan gemerlap kemewahannya itu dan menjadi seorang wanita biasa yang memiliki kesederhanaan yang tak ada tandingannya. Hingga Nabi SAW pun menyebut-nyebut bahwa Asiah merupakan wanita paling mulia diantara wanita-wanita lainnya.

Wanita Terkuat Sepanjang Sejarah

Bukan hanya kelimpahan dan kemewahan yang ia tinggalkan demi jalan Allah SWT yang lebih baik. Namun ia merupakan sosok wanita terkuat sepanjang sejarah.

Dimana saat suaminya (Raja Firaun) telah mengetahui bahwasanya istrinya telah beriman kepada Allah SWT dan menghianati dengan tidak beriman kepadanya. Maka siksaan demi siksaan terus ditumpahkan raja kepada istrinya tersebut.

Namun, siapa sangka jika wanita itu begitu kuat menghadapi berbagai siksaan dan ia justru tersenyum setiap kali prajurit Firaun menumpahkan cambuknya ke badannya. Hingga raja pun terheran-heran melihat tingkah aneh istrinya.

Namun semua itu berkat kuasa Sang Maha Perkasa yang selalu melindunginya hingga ia kuat untuk menghadapi siksaan hingga ajal menjemputnya.

Wanita yang Sangat Sabar, Penyayang, dengan Keimanannya yang Begitu Kuat Kepada Allah SWT

Keutamaan Asiah istri Firaun yang satu ini mungkin sudah tidak diragukan lagi. Dimana ia merupakan sosok penyabar yang menerima dengan lapang hati apa yang dilakukan suaminya kepadanya. Siksaan bukan merupakan sebuah bencana baginya melainkan sebuah hikmah yang bisa mengangkatnya ke derajat yang lebih baik disisi-Nya. Selain itu, ialah yang mengajarkan tentang kesabaran sebagaimana tips menjadi orang sabar dlaam islam dan keutamaan sabar dalam islam.

Rasa sayangnya kepada Musa AS, juga begitu luar biasa meskipun ia hanya seorang ibu angkat yang membesarkannya. Dengan rasa keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT menjadikan sosok Asiah sebagai wanita yang begitu mulia hingga ia dijanjikan sebagai wanita peraih surganya Allah SWT.

Suri Tauladan Bagi Wanita Sekarang

Betapa hebatnya seorang Asiah dimasanya, ia berani melawan suaminya untuk menuju jalan Allah SWT yang lebih baik. Bukan berarti melawan suami adalah tindakan yang dibenarkan.

Namun pada waktu itu suaminya (Raja Firaun) merupakan lawan terbesar dari Sang Maha Kuasa. Sebagai seorang wanita yang begitu kuat dan mulia di sisi Allah SWT. Maka ia dapat disebut sebagai suri tauladan terbaik untuk wanita-wanita penerusnya.