Apa saja kesalahan umum yang dilakukan saat Belajar ?

Belajar adalah fondasi kehidupan

Belajar adalah fondasi kehidupan. Melalui proses belajarlah kita bisa mengetahui mana yang benar, salah, harus dilakukan, dan dihindarkan. Karena hal inilah dibangun sekolah dan universitas sebagai media untuk belajar bagi masyarakat. Akan tetapi, banyak dari kalangan pelajar yang merasa diri mereka bodoh atau tidak bisa dalam suatu hal. Apakah ini diri mereka yang memang begitu atau ada kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan?

Apa saja kesalahan umum yang dilakukan saat Belajar ?

1 Like

Minggu-minggu mendekati ujian adalah waktu yang sangat menegangkan. Apalagi jika ada materi-materi yang tidak begitu paham. Perlu perencanaan dan persiapan yang matang dan berstrategi agar disaat ujian terasa enjoy. Akan tetapi, disinilah masalah yang sering terjadi, kesalahan dalam persiapan maupun strategi.

Apa saja kesalahannya?

7 Kesalahan Umum yang Berakibat Fatal dalam Belajar


1. Pemahaman Konsep

Kesalahan pertama yang sering dilakukan oleh pelajar adalah pemahaman konsep. Kebanyakan dari pelajar lebih cenderung untuk menghafal, tanpa mengentahui dari mana asal-usul yang mereka hafal.

Pertanyaan bagaimana bisa adalah landasan dari suatu konsep. Misalnya dalam pelajaran persamaan kuadrat menentukan akar – akar. Untuk mencari jumlah akar-akar x1 + x2 kebanyakan pelajar hanya menghafalkan rumus –b/a tanpa mengetahui darimana datangnya rumus –b/a tersebut. Nah, disinilah peran konsep tersebut, bagaimana bisa x1+x2 = -b/a.

Jika menghafal kita hanya dapat memecahkan satu model masalah saja sementara dengan menguasai konsep kita dapat memecahkan masalah dengan model lain. Cobalah untuk mencari konsepnya, memang langkah ini membosankan dan memakan banyak waktu tetapi keunggulannya bila ada model masalah lain kita tidak akan bingung untuk menyelesaikannya.

2. Target yang Terlalu Berambisi

Kedua, banyak pelajar yang memiliki banyak impian dan target. Saya ingin mendapatkan nilai A, belajar 8 jam per hari, atau minimal dalam sehari saya harus melakukan sedikitnya satu kali diskusi. Kedengarannya target ini sangat bagus. Namun, dibalik itu semua wacana ini umumnya hanya akan bertahan di benak kita beberapa menit saja setelah kita melakukannya.

Bagaimana dengan menit – menit yang lain?

Ah, bosan. Mulailah pelajar membuka smartphone, chatting, youtube-an, memposting #lagiBelajar di Instagram, dan distruction lainnya. Ya, 8 jam belajar sehari dijalani namun waktu 8 jam tersebut kebanyakan habis untuk kegiatan yang tidak produktif.

Jadi, mari kita coba untuk memasang target yang lebih realistis dan berkomitmen untuk menjalankannya. Jauhkan smartphone dan mari lebih disiplinkan diri kita.

3. Sumber Belajar yang Kurang Bervariasi

Agar belajar tak terasa membosankan tak ada salahnya kita mencari sumber belajar yang lebih interaktif misalnya belajar melalui YouTube atau SlideShare. Berkecimpung hanya dengan buku saja tentu suatu saat bisa membuat bosan, nah inilah yang mesti diwaspai. Agar tidak bosan, belajar secara visual adalah solusinya.

Untuk saat ini telah banyak situs-situs yang memberikan pembelajaran secara online, misalnya Khan Academy, Solo Learn, Code Academy, atau melalui channel-channel YouTube.

4. Preview dan Review

Ini adalah strategi yang sangat ideal. Kenapa? Dengan preiew sebelum tatap muka di kelas kita sudah dapat mengetahui gambaran apa yang akan dipelajari. Bila ada yang tidak paham kita dapat menanyakan kepada dosennya.

Berikutnya adalah review, dengan cara ini otak kita akan familiar dengan materi pembelajaran yag baru saja kita terima. Seperti pepatah, bila terus diasah akan semakin tajam. Begitu pulalah otak kita. Salah satu cara untuk mereview adalah dengan mengerjakan berbagai contoh soal.

5. Prioritas

Banyaknya mata kuliah dan tugas yang silih berganti datang mengharuskan kita untuk mengatur prioritas. Salah satu kunci yang harus dipegang dalam hal priorotas ini adalah mana yang lebih importance atau mendesak itulah yang kita kerjakan terlebih dahulu.

6. Belajar Pasif

Kesalahan keenam yakni belajar pasif. Belajar hanya dengan tatap muka di kelas saja itu kurang. Apalagi setelah memasuki jenjang perkualiahan, belajar secara mandiri lebih dituntut bila tidak bersiaplah untuk tidak mengetahui apa-apa disaat ujian nantinya.

Solusi untuk hal ini adalah belajar di luar kelas dengan tutor sebaya atau belajar dengan kakak kelas. Dengan hal ini setidaknya ada masalah yang akan terselesaikan, misalnya kita semakin paham dengan materi atau tugas-tugas selesai dikerjakan. Belajar aktif tidak hanya itu saja, mengakses situs belajar online juga dapat kita kategorikan sebagai belajar aktif.

7. Gangguan Gadget

Nah ini dia yang membuat gangguan. Kita semua menyadari bermian gadget sambil belajar akan menganggu konsentrasi namun jari-jari ini terus saja menggeser layar smartphone. Hanya satu solusinya, bertekad.

Ya, marilah bertekad untuk lebih disiplin. Bila sekarang adalah waktunya untuk belajar, ya lakukanlah belajar dengan semestinya. Bila waktunya untuk main gadget saatnya untuk mengecek setiap notif yang masuk. Memang sederhana, tekad.

Ujian akhir mungkin menjadi sesuatu yang horror bagi mahasiswa atau siswa. Tentu bukan sesuatu yang salah namun kurang tepat Karena sebenarnya tujuan belajar itu untuk menimba ilmunya, bukan nilainya. Dan ketika ilmunya sudah didapat maka secara tidak disengaja nilai juga akan mengikuti.

Banyak juga siswa maupun mahasiswa yang belum pernah mendengar bagaimana caranya untuk belajar secara efektif dan sering sekali mereka berpikir bahwa cara yang mereka pikir efektif sebenarnya tidak begitu berguna. Disini akan menjelaskan bagaimana cara belajar efektif dan masalah apa saja yang biasanya dihadapi oleh siswa dan mahasiswa.

1. Tidak mengetahui berapa nilai yang diinginkan.

Jika kamu tidak tahu berapa nilai yang kamu inginkan untuk dicapai. Bagaimana kamu dapat berpikiran bahwa belajar untuk ujian itu penting? Di dunia yang ideal kamu dapat belajar untuk semua kelas dan mendapatkan nilai 100 disemua pelajaran. Namun, pada realitas kamu hanya mempunyai waktu yang terbatas untuk bekerja, jadi sangat penting untuk membuat target nilai untuk pelajaran yang diperlukan mendapatkan nilai sempurna.

2. Mengandalkan guru atau dosen untuk mempersiapkanmu.

Banyak mahasiswa ataupun siswa yang selalu mengandalkan dosen maupun guru. Seperti yang kita tahu bahwa tugas mereka itu hanya sekadar mengajar. Materi yang guru dan dosen berikan tentu sangat bermanfaat. Tapi jangan berpikiran bahwa mereka juga akan membantumu dalam ujian. Jangan berharap bahwa semua tanggung jawab ada pada mereka. Mereka hanya yang mensupport, sedangkan penggeraknya adalah diri sendiri. Boleh saja mengandalkan mereka tetapi kamu harus lakukan apa yang kamu bisa.

3. Tidak memulai dari awal waktu.

Ketika banyak siswa atau mahasiswa memulai semuanya dari awal, banyak juga mereka yang belum memulainya. Setelah beberapa minggu, mereka baru menyadari bahwa mereka harus mengerjakan sesuatu dan disaat itu sudah telat. Mereka terlalu menunda-nunda pekerjaan dan tertinggal oleh siswa/mahasiswa yang sudah memulai lebih dulu.

4. Belajar berdasarkan kronologis disbanding prioritas

Salah satu masalah yaitu ketika sedang ingin berhadapan dengan ujian dan duduk melihat semua catatan secara berurutan. Sedangkan sisi buruknya adalah kamu akan kehilangan waktu untuk belajar materi yang barusan dikerjakan, dimana biasanya lebih berat pada saat ujian. Cobalah belajar sesuai major waktu yang akan bermanfaat pada saat tes.

5. Gunakan pembelajaran pasif.

Biasanya yang dilakukan adalah membaca catatan dari sekolah atau kampus. Hal ini tidak terlalu efektif Karena hal ini cenderung terlalu pasif. Banyak siswa yang hanya mengandalkan catatan saja, mereka tidak mengerti apa yang mereka catat. Hal ini tentu akan tidak berguna jika saat ujian nanti dan cobalah untuk menjadi pembelajar yang aktif. Hal ini tentu akan menjadikan materi lebih efektif dan efficient untuk dipelajari.

6. Tidak mencoba materi yang disampaikan

Belajar soal-soal tes adalah salah satu cara yang paling efektif untuk memepersiapkan ujian. Banyak siswa yang ingat dengan cara seperti ini. Latihan dapat membantu pola pikir manusia untuk mengingat juga. Otak akan merekam apa yang dicatat dan bisa digunakan saat ujian nanti.

7. Latihan pada format yang salah.

Banyak siswa yang belajar dengan cara yang sama dalam menghadapi semua macam tes. Sebagai contoh mungkin mereka akan belajar pelajaran history dengan metode menaruh kartu pengingat ditembok. Ini tentu akan berguna pada tipe soal pilihan ganda. Namun akan tidak efektif jika cara ini digunakan dalam soal berbentuk essay yang berbentu β€œHow” atau β€œWhy”. Tentu semua tes tidak bisa dilakukan dengan pembelajaran yang sama.

8. Tidak mempunyai rencana.

Salah satu masalah yang dihadapi mahasiswa adalah hanya duduk dikelas, memperhatikan, dan pulang. Hal ini tentu menjadi kebiasaan tanpa perencanaan. Akan berbeda jika setelah duduk dikelas, lalu berdiskusi secara berkelompok mengenai pelajaran yang sudah dijelaskan. Banyak juga mahasiswa yang tidak mempunyai rencana dalam belajar. Mereka sering kali belajar disaat ingin ujian. Hal ini tentu akan menjadikan nilai ujian mungkin jelek Karena belajar secara terburu-buru. Akan berbeda jika direncanakan jauh-jauh hari untuk belajar atau membuat jadwal belajar secara konsisten.

http://creatingpositivefutures.com/10-common-mistakes-students-make-when-studying-for-exams/

Sebagai pelajar kita seringkali melaukan kesalahan – kesalahan ketika belajar, sehingga belajar yang kita lakukan menjadi tidak efektif serta ilmu yang telah kita pelajari tidak semuanya masuk kedalam otak kita. Oleh karena itu kita harus memahami apa saja kesalahan – kesalahan yang biasa kita perbuat ketika belajar. Walaupun kesalahan tersebut sudah seringkali kita lakukan ketika belajar, namun kita tetap saja tidak menyadarinya dan malah terus mengulanginya.

Berikut ini kesalahan – kesalahan yang sering dilakukan pelajar ketika belajar :

1. Tidak meluangkan banyak waktu untuk belajar

Waktu merupakan hal yang sangat penting ketika belajar, karena dengan waktu yang banyak kita bisa lebih santai dan leluasa mempelajari materi yang belom kita pahami. Dengan memiliki banyak waktu ketika belajar kita bisa mencoba untuk berlatih mengetes apakah yang kita pelajari sudah terekam dalam otak kita belum.

Namun kita seringkali belajar hanya saat – saat mendekati waktu ujian yang tentunya waktu belajarnya tidak banyak karena sudah mepet, sedangkan materi yang harus kita pahami sangat banyak. Sehingga tidak jarang kita kurang lengkap dalam memahami hal – hal kecil yang ada di dalam materi tersebut. Dan ketika ujian ketika muncul soal yang menyangkup detail – detail materi kita tidak dapat menjawabnya, karena kita tidak memiliki waktu untuk memahami materi hingga ke akar – akarnya.

2. Hanya membaca dan tidak mencoba latihan

Ketika belajar kita sering kali hanya membaca materi saja tanpa melakukan latihan. Padahal hanya dengan membaca kita tidak bisa mengingat langsung apa yang telah kita pelajari. Karena otak mamusia memiliki batasan untuk memproses kata – kata yang kita baca menjadi hal yang kita pahami. Oleh karena itu untuk lebih memudahkan otak kita menangkap apa yang kita pelajari, kita harus membuat sebuah kenangan mengenai materi apa yang telah kita pelajari, salah satunya dengan cara latihan.

Dengan latihan kita akan berfikir bagaimana cara menyelesaikan soal – soal yang kita kerjakan. Kita akan membuka kembali ingatan – ingaran materi yang baru saja kita dapatkan ketika membaca. Dengan begitu otak akan melakukan aktifitas penransferan data sehingga materi yang telah kita baca dapat lebih mudah kita ingat ketika akan ujian nanti.

3. Merasa sudah paham

Merasa sudah paham merupakan salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan oleh kebanyakan pelajar. Karena dengan merasa sudah paham kita akan merasa tidak ada masalah sama sekali jika kita tidak mempelajari materi yang dirasa sudah paham. Hal tersebut sangat berakibat fatal ketika ujian. Karena dengan tidak mempelajari mater kembali atau mereview materi yang sudah kita pahami, cepat lambat kita akan mulai lupa detail – detail yang ada di dalam materi tersebut.

Sehingga ketika ujian dan keluar soal – soal yang menyangkut materi yang dirasa sudah dipahami namun nyatanya kita tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut karena kita lupa untuk mereviewnya. Hal kecil seperti ini bisa menjadi faktor penghancur nilai ujian yang sangat berbahaya. Oleh karena itu, kita harus tetap mempelajari semua materi, walaupun merasa sudah paham akan salah satu materi.

4. Belajar hanya ketika diterangkan guru

Banyak pelajar yang sudah merasa cukup paham dengan mendengarkan penjelasan dari guru ketika di kelas dan tidak belajar ketika dirumah. Hal tersebut sangatlah salah, karena ilmu yang kita dapatkan ketika di kelas sangatlah kecil jika dibandingkan dengan materi yang ada. Dengan hanya mendengarkan penjelasan dari guru di kelas, kita hanya mendapatkan materi yang sama dengan teman kita satu kelas. Jika teman – teman kita belajar dirumah maka kita yang hanya mengandalkan penjelesan guru di kelas akan tertinggal dengan teman – teman kita dan akan kalah bersaing untuk kedepannya.

Dengan menerapkan hal – hal di atas kita bisa lebih menginstropeksi diri kita. Apa kesalahan yang sudah kita lakukan dan bagaimana cara mengatasinya. Dengan tidak mengulangi kesalahan yang telah kita lakukan kita akan dapat belajar dengan baik dan benar sehingga apa yang telah kita impikan dapat terwujud dengan lancar.

Referensi :